Kasus Penikaman di Maumere

Keluarga Ungkap Kronologi Penyerangan Brutal Hingga Piluk Tewas dan Dua Lainnya Luka Berat

Saat itu, salah satu anak muda mengaku dipukul oleh anak-anak kompleks yang sedang berada di pesta namun tiba-tiba terjadi keributan. 

Penulis: Arnol Welianto | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/ARNOLD WELIANTO
KELUARGA-Keluarga korban, Maria Anggelorum Mayestati kepada wartawan di Kabor, Sabtu, 23 Agustus 2025 pagi terkait meninggalnya Piluk, warga Kabor, Maumere, Sikka dan dua lainnya luka berat di rumah duka, Kelurahan Kabor, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Sabtu, 23 Agustus 2025 pagi. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Arnold Welianto

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE-Apridus Mado alias Piluk (25), warga RT 007/RW 005, kelurahan Kabor, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menjadi korban dugaan tindak pidana penganiayaan berat hingga meninggal dunia, Sabtu 23 Agustus 2025 sekitar pukul 02:00 Wita di belakang Lembaga, Kelurahan Kota Baru, Maumere. 

Saat ini, jenasah Piluk sudah disemayamkan di rumahnya di Kabor. Sedangkan kedua rekannya yang menjadi korban dugaan tindak pidana penganiayaan berat sedang menjalani perawatan Intensif di RSUD TC Hilers Maumere. 

Keluarga korban, Maria Anggelorum Mayestati kepada wartawan di Kabor, Sabtu, 23 Agustus 2025 pagi mengatakan, sebelum kejadian itu, korban sedang tidur di dalam rumah di tempat pesta  Belakang Lembaga, Kelurahan Kota Baru, Maumere, Sabtu, 23 Agustus 2025 dini hari.

Sekitar pukul 01:30 Wita, ada sekelompok anak-anak datang ke lokasi pesta itu untuk berjoget dengan gaya yang mengundang keributan. Akan tetapi tidak direspon oleh anak-anak muda yang sedang berada di pesta itu. 

 

 

 

 

Baca juga: Tiba di Rumah, Keluarga Ritual Adat Meninggalnya Piluk Korban Penikaman Hingga Tewas

 

 

 

 

 

 

 

Saat itu, salah satu anak muda mengaku dipukul oleh anak-anak kompleks yang sedang berada di pesta namun tiba-tiba terjadi keributan. 

Mendengar terjadi keributan itu, Piluk terbangun dari tidur dan berjalan menuju pintu keluar dan saat tiba di pintu keluar, ia langsung ditikam menggunakan senjata tajam. 

"Anak itu tertidur di dalam rumah, mendengar ada keributan di luar, anak itu keluar baru di depan pintu rumah langsung di hajar, " ujarnya. 

Korban kemudian dilarikan ke RSUD Tc Hilres Maumere, namun dalam perjalanan, korban bersama teman-temannya terjatuh karena panik. Sesampainya di rumah sakit, korban dinyatakan meninggal dunia. 

Dikatakannya, saat Piluk dinyatakan meninggal dunia, tiba-tiba datang lagi satu korban yang merupakan adik sepupu korban. Korban kedua ini ditikam di dada sebelah kiri. 

Seketika itu, korban ketiga pun tiba di IGD Rsud TC Hilers Maumere. Saat ini, Kedua korban sedang menjalani perawatan Intensif di RSUD TC Hilers Maumere. 

Ia mengaku, penyerang itu termasuk brutal karena para pelaku masuk dari rumah ke rumah. 

"Mereka membabi buta, masuk dari depan samping, belakang bahkan rumah-rumah warga yang ada disitu,  mereka serobot masuk dari rumah ke rumah, penyebabnya keluarga tidak tau, "jelasnya.

Menurutnya, para pelaku ini mencari seorang anak yang mereka duga disembunyikan di tempat pesta itu. 

Ia menuturkan menyerahkan kasus ini kepada Polres Sikka untuk diproses hukum sesuai aturan dan dihukum seberat-beratnya.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved