Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Hari Ini Rabu 27 Agustus 2025, Bersaksi Melawan Diri Sendiri
Mari simak renungan hari ini Rabu 27 Agustus 2025. Tema renungan hari ini bersaksi melawan diri sendiri.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan hari ini Rabu 27 Agustus 2025.
Tema renungan hari ini bersaksi melawan diri sendiri.
Renungan hari ini disiapkan untuk hari Rabu Biasa XXI, Peringatan Wajib Santa Monika, Janda, dengan warna liturgi putih.
Renungan hari ini ada dibagian akhir artikel ini.
Baca juga: Renungan Katolik Hari Ini Rabu 27 Agustus 2025, Ketulusan Iman, Bukan Sekadar Penampilan
Adapun bacaan liturgi Katolik hari Rabu 27 Agustus 2025 adalah sebagai berikut:
Bacaan Pertama : 1Tes 2:9-13
Sambil bekerja siang malam, kami memberitakan Injil Allah kepada kalian.
Saudara-saudara, kalian tentu masih ingat akan usaha dan jerih payah kami. Sebab kami bekerja siang malam, agar jangan menjadi beban bagi siapa pun di antaramu. Di samping itu kami pun memberitakan Injil Allah kepada kalian.
Kalianlah saksinya, demikian pula Allah, betapa saleh, adil dan tak bercacatnya kami berlaku di antara kalian yang telah menjadi percaya. Kalian tahu, betapa kami telah menasihati kalian dan menguatkan hatimu masing-masing, seperti seorang bapa terhadap anak-anaknya; dan betapa kami telah meminta dengan sangat, agar kalian hidup sesuai dengan kehendak Allah, yang memanggil kalian ke dalam Kerajaan dan kemuliaan-Nya.
Karena itulah kami tak putus-putusnya mengucap syukur kepada Allah, sebab kalian telah menerima sabda Allah yang kami beritakan itu. Pemberitaan kami itu telah kalian terima bukan sebagai kata-kata manusia, melainkan sebagai sabda Allah, sebab memang demikian. Dan sabda Allah itu bekerja giat di dalam diri kalian yang percaya.
Demikianlah Sabda tuhan
U. Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan: Mzm 139:7-8.9-10.11-12ab
Ref: Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku.
Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, Engkau ada di situ.
Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, di sana pun tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.
Jika aku berkata, “Biarlah kegelapan melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam,” maka kegelapan pun tidak menggelapkan bagi-Mu.
Bait Pengantar Injil: 1Yoh 2:5
Sempurnakanlah cinta Allah dalam hati orang yang mendengarkan sabda Kristus.
Bacaan Injil: Mat 23:27-32
Kalian ini keturunan pembunuh nabi-nabi.
Pada waktu itu Yesus bersabda, “Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, sebab kalian itu seperti kuburan yang dilabur putih. Sebelah luarnya memang tampak bersih, tetapi sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.
Demikian pula kalian, dari sebelah luar nampaknya benar, tetapi sebelah dalam penuh kemunafikan dan kedurjanaan. Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, kalian membangun makam bagi nabi-nabi dan memperindah tugu peringatan bagi orang-orang saleh, dan sementara itu kalian berkata,
Seandainya kami hidup pada zaman nenek moyang kita, tentulah kami tidak ikut membunuh para nabi.’Tetapi dengan demikian kalian bersaksi melawan dirimu sendiri, bahwa kalian keturunan pembunuh nabi-nabi itu. Jadi, penuhilah takaran para leluhurmu!”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Salam sejahtera untuk kita semua. Pada hari ini, kita memperingati Santa Monika, ibu dari Santo Agustinus, yang dikenal karena doanya yang tak kenal lelah dan kesetiaannya kepada Allah. Tema "Bersaksi melawan diri sendiri" mengajak kita untuk merenungkan tentang kejujuran, pertobatan, dan bagaimana kita dapat mengakui dosa-dosa kita dan berbalik kepada Allah, serta bagaimana kita dapat menjadi saksi yang benar tentang kasih dan kuasa-Nya.
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Dalam bacaan pertama 1 Tesalonika 2:9-13, Paulus mengingatkan jemaat di Tesalonika tentang bagaimana ia dan rekan-rekannya telah bekerja keras siang dan malam agar tidak menjadi beban bagi siapa pun di antara mereka. Ia menekankan bahwa mereka memberitakan Injil Allah kepada mereka dengan tidak bercacat dan tidak bercela. Mereka memperlakukan setiap orang di antara mereka sama seperti seorang bapa terhadap anak-anaknya, menasihati, mendorong, dan meminta mereka untuk hidup layak di hadapan Allah, yang memanggil mereka ke dalam Kerajaan dan kemuliaan-Nya. Kisah ini menunjukkan pentingnya kerja keras, ketulusan, dan keteladanan dalam pelayanan. Dan dalam Injil Matius 23:27-32, Yesus mengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi karena kemunafikan mereka.
Ia berkata, "Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran. Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan." Kecaman Yesus terhadap orang-orang Farisi dan ahli Taurat menyoroti pentingnya pertobatan dan pengakuan dosa.
Kita tidak dapat menyembunyikan dosa-dosa kita di balik penampilan luar yang saleh. Sebaliknya, kita harus jujur mengakui kesalahan kita dan berbalik kepada Allah dengan hati yang tulus. Santa Monika adalah contoh nyata dari seseorang yang menghidupi ajaran Yesus ini. Ia berjuang selama bertahun-tahun untuk pertobatan putranya, Agustinus, yang hidup dalam dosa dan kesesatan.
Monika tidak pernah menyerah dalam doanya dan terus-menerus memohon kepada Allah untuk mengubah hati Agustinus. Akhirnya, doanya dijawab, dan Agustinus bertobat dan menjadi salah satu santo terbesar dalam sejarah Gereja. Kesetiaan dan ketekunan Monika dalam doa adalah inspirasi bagi kita semua. Refleksi kita adalah tentang Kejujuran: Apakah kita jujur terhadap diri sendiri dan terhadap Allah tentang dosa-dosa kita? Apakah kita mencoba untuk menyembunyikan kesalahan kita, ataukah kita berani untuk mengakuinya dan mencari pengampunan?
Pertobatan: Apakah kita bersedia untuk bertobat dan mengubah jalan hidup kita? Apakah kita membiarkan Roh Kudus bekerja dalam diri kita dan memimpin kita menuju kekudusan? Doa: Santa Monika adalah seorang pendoa yang tak kenal lelah. Apakah kita menjadikan doa sebagai bagian penting dari hidup kita? Apakah kita berdoa untuk orang-orang yang kita kasihi, terutama mereka yang jauh dari Allah?
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: hari ini, marilah kita merenungkan panggilan untuk hidup dalam kejujuran, pertobatan, dan doa. Kedua, semoga kita diberi keberanian untuk bersaksi melawan diri sendiri dan mengakui dosa-dosa kita, serta untuk mengikuti teladan Santa Monika dalam kesetiaan dan ketekunan. Ketiga, mari kita berdoa agar kita selalu terbuka untuk menerima kasih dan kebenaran Kristus, dan menjadi saksi yang hidup bagi-Nya di dunia ini.(sumber iman katolik.com/kgg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Renungan Hari Ini Rabu 27 Agustus 2025
Renungan Harian Katolik Rabu 27 Agustus 2025
Tribun Flores.com
Renungan Katolik Hari Ini Rabu 27 Agustus 2025, Ketulusan Iman, Bukan Sekadar Penampilan |
![]() |
---|
Renungan Katolik Rabu 27 Agustus 2025, Jauhkan dari Mentalitas Kemunafikan |
![]() |
---|
Injil Katolik Hari Rabu 27 Agustus 2025 dan Mazmur Tanggapan |
![]() |
---|
Bacaan Liturgi Hari Ini Rabu 27 Agustus 2025, Pekan XXI |
![]() |
---|
Bacaan Injil Katolik Hari Ini Rabu 27 Agustus 2025 dan Renungan Harian Katolik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.