Berita Flores Timur

Flores Timur Tidak Krisis BBM Tapi Antri Kendaraan Setiap Hari di SPBU

Editor: Egy Moa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Antrian kendaraan mengisi bahan bakar di SPBU Kota Larantuka,Pulau Flores, Kamis 23 September 2021

Laporan Reporter TRIBUN FLORES.COM,Amar Ola Keda

TRIBUN FLORES.COM, LARANTUKA-Setiap hari terjadi antrian panjang kendaraan roda dua dan  roda empat memenuhi jalan di depan SPBU 01, Kelurahan Wai Hali, Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur. 

Antrian ini kerap menimbulkan macet dan mengganggu aktivitas para pedagang di sekitar wilayah itu. 

Meski terjadi antrian Direktur SPBU 01 Larantuka, Linda Monteiro membantah terjadi kelangkaan BBM.

Menurut dia, antirian itu sudah terjadi dari tahun-tahun sebelumnya.

Baca juga: Bupati Flotim Izinkan 12 ASN Flores Timur Ikuti Pikades pada Bulan Oktober

"Sebenarnya bukan kekurangan atau kelangkaan BBM, tapi sudah lama polanya biasa begini. Antirian paling banyak untuk pengisian premium, karena masyarakat lebih banyak pakai BBM subsidi," ujarnya kepada wartawan, Kamis 23 September 2021.

Ia mengatakan, sesuai pembagian dari BP Migas dan Pertamina, pihaknya mendapat 64 ribu liter seminggu yang disalurkan dari Terminal BBM (TBBM) Lama Walang Larantuka. Kuota ini cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen di semua wilayah Flores Timur. 

"Pola antirian ini juga karena masyarakat paling banyak gunakan premium. Premium dibeli hari ini langsung habis dan esoknya saya harus tunggu lagi kiriman dari Pertamina. Karena penggunanya banyak, orang sudah mulai antrian. Depan terisi, belakang terisi lagi. Kalau kelangkaan tidak. Kita tidak langka BBM," katanya. 

Ia mengatakan, pelayanan dari tiga SPBU di Flores Timur dengan kuota yang telah ditetapkan sudah cukup untuk melayani semua konsumen di kabupaten kepulauan ini.

Baca juga: Bersaing 65 Kabupaten di Indonesia, Flores Timur Kandidat Terbaik  STBM Award

"Kabupaten Flotim dilayani tiga SPBU, yakni SPBU 01, 02 dan SPBU Waiwerang Adonara. Dan itu cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Jadi kalau bilang langka tidak, karena pola antrian ini sudah terjadi bertahun-tahun lalu. Kuotanya cukup tapi orang takut tidak dapat atau orang takut didahulukan," katanya.

Ia menambahkan, meski banyaknya antrian, tapi pihaknya lebih mendahulukan pengisian kendaraan bermotor dari pada pengecer yang menggunakan derigen. 

"Saya lebih mengutamakan pelayanan ke kendaraan. Karena itu, saya pakai tiga operator untuk empat nosel premium untuk minimalisir lamanya antrian," tutupnya.

Berita Flores Timur lainnya