Berita Flores Timur

Cerita ABK Selamat dari Kapal Tenggelam, Dihantam Gelombang 4 Meter, Daud Meraih Jeriken Kosong

Editor: Egy Moa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Daud Bernard Dopong, ABK kapal selamat dari musibah kapal tenggelam berada di Mapolres Flotim.

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, AMAR OLA KEDA

TRIBUNFLORES.COM.COM,LARANTUKA-Sembilan ABK yang membawa 20 kapal bantuan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi NTT tenggelam di perairan Flores Timur sekitar wilayah Desa Waibao, Kecamatan Tanjung Bunga, Sabtu 26 Februari 2022 sekitar pukul 16.30 WITA. 

Dari sembilan ABK, satu ABK bernama Jon Menase Leki (36) asal Desa Munasely, Kecamatan Pantar, Kabupaten Alor, hingga kini belum ditemukan. Sementara satu ABK, Kadir Abdulah yang sebelumnya dikabarkan hilang, sudah ditemukan dalam keadaan selamat.

20 kapal bantuan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi NTT tenggelam di Perairan Flores Timur sekitar wilayah Desa Waibao, Kecamatan Tanjung Bunga, Sabtu 26 Februari 2022 sekitar pukul 16.30 WITA. 

Dari sembilan ABK, satu ABK bernama Jon Menase Leki (36) asal Desa Munasely, Kecamatan Pantar, Kabupaten Alor, hingga kini belum ditemukan. Sementara satu ABK, Kadir Abdulah yang sebelumnya dikabarkan hilang, sudah ditemukan dalam keadaan selamat.

Dari sembilan ABK, satu ABK bernama Jon Menase Leki (36) asal Desa Munasely, Kecamatan Pantar, Kabupaten Alor, hingga kini belum ditemukan. Sementara satu ABK, Kadir Abdulah yang sebelumnya dikabarkan hilang, sudah ditemukan dalam keadaan selamat.

Daud Bernard Dopong, salah seorang awak kapal berhasil selamat dalam kejadian itu. Daud berhasil lolos dari maut setelah ia meraih sebuah jeriken kosong di detik-detik kapal yang dikemudikannya hanyut diterpa ombak sekitar 4 meter.

Ia berkisah, saat keluar dari Pelabuhan Amagarapati, Larantuka, laut masih tenang. Namun, ketika kapal tiba di perairan Tanjung Bunga, ombak menggulung ganas. Kapal yang dinahkodainya pun terombang-ambing dan kemasukan air.

Baca juga: Kapal Bantuan DKP NTT Tenggelam di Perairan Flores Timur, Satu  ABK Belum Ditemukan

Ganasnya ombak membuat Daud kesulitan mengetahui keberadaan rekan lainnya. Ia akhirnya terpisah akibat derasnya arus hingga tenggelam. 

"Ombak sangat tinggi, saya tidak mendengar teriakan teman-teman yang meminta untuk kembali," ungkap Daud kepada wartawan, Minggu 27 Februari 2022. 

Di tengah badai, Daud berhasil meraih sebuah jerigen yang berisi solar. Ia cepat-cepat membuang solar ke laut dan berenang menerjang gelombang.

Ia tak tau hendak kemana arahnya. Yang ada dipikirannya hanyalah menuju darat. Ia pun mengaku sempat kelelahan karena tingginya ombak yang menghantamnya. Ia tak mau pasrah, hingga ia berhasil menggapai daratan.

Baca juga: Bupati dan Wakil Bupati Flores Timur Tak Hadiri Pengumuman Pemberhentian Masa Jabatan

Setelah beristirahat sejenak, Daud pun nekad berjalan menyusuri hutan. Dalam kebingungannya, ia menemukan seorang warga. Warga itu kemudian mengantarnya ke rumah kepala desa Waibao. 

"Saya tidak tau waktu di darat saya berada dimana. Saya hanya berdoa semoga bisa bertemu dengan seseorang yang bisa menolong saya. Puji Tuhan, saya akhirnya bertemu dengan warga dan dibawa ke rumah kepala desa," katanya.

Menurut dia, kapal tersebut merupakan kapal bantuan dari Dinas Perikanan Provinsi NTT untuk Nelayan di Kabupaten Sikka yang dinahkodai dari pantai Oesapa Kupang galangan PT Putra Unggul milik Haji Ismail Dean di Desa Mata Air, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang. 

Hingga saat ini, satu ABK bernama Jon Menase Leki belum ditemukan dan masih dinyatakan hilang. 
 

Berita Flores Timur lainnya