Misa Hari Minggu

Teks Misa Hari Minggu Biasa II Tahun A 15 Januari 2023, Lengkap Renungan Katolik

Editor: Nofri Fuka
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GEREJA-Gereja Katolik Santo Thomas Morus Maumere di Keuskupan Maumere. Teks Misa Hari Minggu Biasa II Tahun A 15 Januari 2023, Lengkap Renungan Katolik.

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Teks Misa Hari Minggu Biasa II Tahun A 15 Januari 2023 lengkap bacaan injil Katolik dan Renungan Katolik.

Teks misa hari minggu biasa II Tahun A ini dibuat oleh Pater Cristologus Dhogo SVD.

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib.

Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian.
Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat
komunikasi dimatikan.

Baca juga: Mutiara Rohani Katolik, Inspirasi dari Bacaan Injil Katolik 13 Januari 2023

 

Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka.
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita memasuki Minggu Kedua dalam Masa Biasa. Gereja mengajak kita untuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa. Pesan ini amat jelas ditemukan
dalam bacaan pertama. Tuhan menghendaki agar umat Israel hadir sebagai terang bagi bangsa-bangsa lain. Menjadi terang berarti membuka jalan yang
benar menuju kepada Tuhan. Kita pun diundang untuk menjadi terang yang menerangi sesama kita. Rasul Paulus dalam bacaan kedua menyapa umat di Korintus dengan memohonkan berkat bagi mereka.

Ia menceritakan dirinya yang dipanggil untuk tugas
pelayanan khusus itu. Kata-kata Paulus ini mengajak kita untuk menyadari diri kita sebagai orang yang dipilih oleh Tuhan untuk saling berbagi berkat dan saling mendukung satu sama lain. Itulah jalan terang yang mesti ada dalam hidup kita setiap hari. Dalam bacaan Injil, Yohanes Pembaptis memberikan
kesaksian tentang Yesus.

Ia menyebut Yesus sebagai Anak Domba Allah, yang menunjukkan peran Yesus sebagai Penebus manusia. Jika kita dekat dengan Tuhan, maka kita akan melihat dan merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Kita
pun bisa menunjukkan kepada sesama kita tentang Tuhan yang selalu hadir dalam kehidupan kita sehari-hari. Mari kita hening sejenak menyadari
kehadiran Tuhan dalam perayaan kita ini.

[hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah
berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda
Allah, Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat
dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita,
mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke
hidup yang kekal.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini.]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi
kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,
karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,
Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,
kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa,
[hening sejenak]
Ya Tuhan, kami bersyukur karena Engkau selalu memanggil kami agar kami senantiasa dekat dengan-Mu. Kami berterima kasih secara khusus atas penjelmaan Yesus menjadi manusia. Semoga hati kami selalu terbuka untuk mendengarkan suara-Mu yang mengetuk dan memanggil kami agar selalu dekat kepada-Mu. Semoga kami pun saling
menolong satu sama lain untuk menjadi murid-Mu yang setia.
Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala
masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda
Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat
penuntun jalan hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]
07. BACAAN PERTAMA (Yes. 49:3,5-6)
L : Bacaan dari Kitab Yesaya
Ia berfirman kepadaku: “Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku.” Maka sekarang firman TUHAN, yang membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya, untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya, dan supaya Israel dikumpulkan kepadaNya – maka aku dipermuliakan di mata TUHAN, dan
Allahku menjadi kekuatanku –, firman-Nya: “Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hambaKu, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau
menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi.”
Demikianlah Sabda Tuhan.

U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 40:8a.9a)
Ya Tuhan aku datang melakukan kehendak-Mu.
Mzm. 40:2,4ab,7-8a,8b-9,10
Aku sangat menanti-nantikan Tuhan;
lalu Ia menjengukku
dan mendengar teriakku minta tolong.
Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku
untuk memuji Allah kita.
(Refren)
Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan,
tetapi Engkau telah membuka telingaku;
kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut.
Lalu aku berkata, “Lihatlah Tuhan, aku datang!
(Refren)
Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku:
Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku;
Taurat-Mu ada di dalam dadaku.”
(Refren)
Aku mengabarkan keadilan,
di tengah jemaat yang besar,
bibirku tidak kutahan terkatup;
Engkau tahu itu, ya Tuhan.
(Refren)
09. BACAAN KEDUA (1Kor. 1:1-3)
L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus
Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah dipanggil menjadi rasul Kristus Yesus, dan dari Sostenes, saudara kita, kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus, dengan
semua orang di segala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus
menyertai kamu.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (Yoh 1:14,12b)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Firman telah menjadi manusia, dan diam di antara
kita, * semua orang yang menerima-Nya diberi
kuasa menjadi anak-anak Allah.
U : Alleluia
11. INJIL (Yoh. 1:29-34)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Yohanes. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah
mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku. dan aku sendiri pun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel.” Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: “Aku
telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya. Dan aku pun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas
seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak
Allah.”
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN SINGKAT
Kita barusan mendengarkan Injil yang berbicara tentang kesaksian Yohanes Pembaptis. Kesaksian ini muncul dari dua indra yaitu indra penglihatan dan indra
pendengaran. Pertama, indra penglihatan. Kisah ini dimulai dengan
kedatangan Yesus untuk dibaptis oleh Yohanes. Yohanes melihat kedatangan Yesus ini dan menyapaNya sebagai Anak Domba Allah. Identitas Yesus pun diungkapkan oleh Yohanes yaitu Dia yang sudah ada sebelumnya, datang ke dunia dengan tugas utama
untuk menebus dosa dunia. Penglihatan Yohanes Pembaptis cukup tajam sehingga ia tidak salah mengenal Yesus. Yohanes Pembaptis diyakinkan oleh turunnya Roh Kudus ke atas Yesus Ketika ia dibaptis. Kisah ini sederhana saja, namun memiliki kedalaman
arti atau makna yang luar biasa bagi kita. Secara langsung, penginjil mengajak kita untuk mendayagunakan indra penglihatan kita. Kita memiliki indra
penglihatan namun kadangkala kita tidak melihat kehadiran Tuhan. Hal yang kurang dari indra penglihatan kita ini adalah keterlibatan hati dalam
melihat. Ketika kita melihat sesuatu, rasa ketertarikan kita pada obyek penglihatan itu dipengaruhi oleh hati kita.

Ketika hati kita tertarik, maka mata kita bisa melihat dengan lebih teliti. Baiklah kita mengaktifkan hati, batin, dan jiwa kita untuk bisa membantu mata kita melihat kehadiran Tuhan dalam seluruh hidup kita.
Seperti kata Yohanes Pembaptis, Yesus itu sudah ada. Hanya kalau mata hati kita juga terbuka, maka kita akan bisa melihat kehadiran-Nya dalam seluruh hidup kita. Mari kita manfaatkan indra penglihatan kita untuk hal-hal yang rohani seperti ini.
Kedua, indra pendengaran. Kisah Injil juga menceritakan bahwa Yohanes Pembaptis diberitahu tentang Yesus. Kalau ia membaptis dan Roh Kudus turun atas orang itu, maka orang itu adalah Anak Domba Allah.

Penyampaian ini diingat baik oleh Yohanes Pembaptis. Meskipun membaptis sekian banyak orang, ia tidak pernah melupakan pesan yang disampaikan Tuhan tersebut. Karena itu, ketika ia membaptis Yesus dan Roh turun atas Yesus, maka dengan segera ia mengakui dan memperkenalkan Yesus kepada semua yang hadir.
Sekali lagi, kita diajak untuk mendayagunakan indra pendengaran kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan memeliharanya. Kita mungkin ingat akan banyak
pesan, wejangan, dan kata-kata dari sekian banyak orang dalam hidup kita. Namun, kita mesti juga mendengarkan Sabda Tuhan dan memeliharanya dengan baik dalam hidup kita. Sabda Tuhan itu akan menuntun hidup kita dalam seluruh ziarah kita di tengah berbagai tawaran dunia.

Kita diajak oleh penginjil bersama dengan Yohanes Pembaptis untuk memanfaatkan indra pendengaran kita agar bisa mendengarkan hal-hal yang baik yang berasal dari Tuhan, dan memper-dengarkan hal-hal dari Tuhan itu kepada sesama. Itulah pewartaan kita dan itulah car akita membangun hidup yang sehat dengan bantuan dari indra pendengaran kita. Tuhan pasti membantu kita mendengarkan-Nya.
13. HENING SEJENAK
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Yesus adalah Anak Domba Allah yang menghapus
dosa dunia. Ia datang ke dunia hendap membaptis
kita dengan Roh Kudus dan mengangkat kita
menjadi putra-putri Allah Bapa yang terkasih.
Marilah kita berdoa kepada Allah Bapa yang amat
mencintai kita.
P : Bagi Gereja, Umat Allah. Semoga Gereja, Umat Allah
tidak terkurung dalam kepentingan diri sendiri,
namun dapat melayani sesama dengan penuh kasih
seperti Kristus telah memberikan diri demi
keselamatan manusia. Marilah kita mohon…
P : Bagi semua orang yang memegang jabatan di
pemerintahan. Semoga para pejabat pemerintahan
tidak bekerja demi keuntungan diri sendiri,
melainkan mengabdikan diri dengan sepenuh hati
demi kepentingan nusa dan bangsa. Marilah kita
mohon…
P : Bagi para miskin di tengah-tengah kita. Semoga
kami sungguh-sungguh berusaha membebaskan
para miskin dari sikap menyerah saja kepada nasib
sehingga merea mau berjuang dan bertanggung
jawab terhadap hidup dengan penuh pengharapan.
Marilah kita mohon…
P : Bagi kita semua yang hadir di sini. Semoga kita
semua turut berlibat aktif dalam memberikan diri
bagi kesejahteraan sesama, khususnya bagi
mereka yang lemah, miskin, tersingkir, dan
menderita. Marilah kita mohon…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Tuhan, Allah kami, ajarilah kami untuk mampu
memberikan diri bagi keselamtan sesama secara
tulus dan rendah hati seperti Kristus, Sang Anak
Domba Allah, Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara
kami.
U : Amin.
[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte dihantar ke
depan altar. Namun, dalam situasi wabah virus corona,
kebijakan kolekte diatur oleh masing-masing Keuskupan].
16. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari yang terkasih, setelah menyadari
karya keselamatan Allah bagi hidup kita, marilah
kita memuji Dia:
Terpujilah Engkau di Surga.
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Allah Bapa yang maharahim, kami memuji namaMu, karena Engkau telah mengangkat kami menjadi
putra-putri-Mu. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Ya Bapa, terdorong oleh cinta kasih, Engkau
memelihara kami dengan menyediakan segala yang
kami perlukan untuk hidup. Maka kami memuji
Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Ketika kami berdosa dan karenanya menjauhkan
diri dari-Mu, Engkau tidak membiarkan kami binasa.
Sebaliknya, Engkau mendekati kami dalam diri
Yesus, Putra-Mu. Melalui sengsara, wafat, dan
kebangkitan-Nya, Engkau membebaskan kami dari
kuasa dosa dan maut. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Engkau telah mengutus Roh Kudus untuk
membimbing dan mendampingi hidup kami, dan
menjadikan kami anak-anak terang. Maka kami
memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama
seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan
Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama
Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor
paroki setempat], kami melambungkan madah pujian
bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua
kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).
17A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita
menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
18A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut
ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai,
Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus,
lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil
berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.

17B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan
di dalam hati kita masing-masing.
18B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya
sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.
19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir
dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu
lebih dari segalanya, dan aku merindukan
kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena
sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam
Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang. Aku
memeluk-Mu dan mempersatukan diriku
sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini
di sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu
Syukur atau Pujian.
20. MENDOAKAN MAZMUr 111
Haleluya!
Aku mau bersyukur kepada TUHAN
dengan segenap hati,
dalam lingkungan orang-orang benar
dan dalam jemaah.
Besar perbuatan-perbuatan TUHAN,
layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
Agung dan bersemarak pekerjaan-Nya,
dan keadilan-Nya tetap untuk selamanya.
Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib
dijadikan-Nya peringatan;
TUHAN itu pengasih dan penyayang.
Diberikan-Nya rezeki
kepada orang-orang yang takut akan Dia.
Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya.
Kekuatan perbuatan-Nya
diberitakan-Nya kepada umat-Nya,
dengan memberikan kepada mereka
milik pusaka bangsa-bangsa.
Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan,
segala titah-Nya teguh,
kokoh untuk seterusnya dan selamanya,
dilakukan dalam kebenaran dan kejujuran.
Dikirim-Nya kebebasan kepada umat-Nya,
diperintahkan-Nya supaya perjanjian-Nya itu
untuk selama-lamanya;
nama-Nya kudus dan dahsyat.
Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN,
semua orang yang melakukannya
berakal budi yang baik.
Puji-pujian kepada-Nya tetap untuk selamanya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan
sepanjang segala abad. Amin
21. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih, Yohanes Pembaptis
mengenal Yesus dan memperkenalkan-Nya kepada
sesama. Mari kita juga memperkenalkan Tuhan
Yesus kepada sesama kita, baik dengan kata-kata
kita maupun dengan tingkah laku kita. Kita diutus
untuk menghadirkan Tuhan itu dengan mulai
berdoa bersama dalam keluarga kita, agar keluarga
kita juga menjadi keluarga Kerajaan Allah.
22. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Ya Tuhan, terima kasih untuk hadir bersama kami
dalam perayaan ini. Semoga hati kami semakin
terbuka untuk menerima Sabda-Mu agar kami
dapat mengarahkan hidup kami sesuai kehendakMu. Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara
kami.
U : Amin
23. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
24. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
25. LAGU PENUTUP

Ledalero, 12 Januari 2023
P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News