Berita Manggarai Barat

Menteri PUPR Desak Pemkab Mabar Optimalkan Pengelolaan Puncak Waringin dan Waterfront Marina

Editor: Egy Moa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat tinjau kawasan Puncak Waringin Labuan Bajo yang menjadi salah satu venue rangkaian acara KTT ASEAN Summit 2023. Jumat 27 Januari 2023. Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono,Jumat 28 Januari 2023 meninjau Puncak Waringin Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores,salah satu venue rangkaian acara KTT ASEAN Summit 2023  

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Berto Kalu

TRIBUNFLORES.COM,LABUAN BAJO- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, meminta Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat mengoptimalkan pengelolaan kawasan Puncak Waringin dan Waterfront Marina.  Kawasan Puncak Waringin dan Waterfront Marina akan digunakan sebagai venue acara KTT ASEAN Summit pada Mei 2023.

Ketika meninjau dua lokasi  itu, Jumat 28 Januari 2023 Menteri Basuki  ditemani Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi.

Basuki meminta Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat mengoptimalkan pengelolaannya agar termanfatkaan dan terpelihara. Menurutnya,Puncak Waringin telah dibangun dengan anggaran yang tidak sedikit.

Untuk diketahui, Puncak Waringin sebelumnya telah diresmikan dan diserahterimakan ke Pemkab Manggarai Barat sebagai pengelola. Begitupun Waterfront Marina.

Baca juga: Kapolres Manggarai Barat dan Bripka Samsu Akhiri Penganiayaan dengan Maaf-Maafan

"Jadi saya mohon kepada bupati dan mitra kerja agar fasilitas dapat dimanfaatkan dan dipelihara dengan baik. Terutama tanamannya harus rutin disiram minimal dua kali sehari agar tidak mati serta dijaga kebersihannya," kata Basuki dalam keterangan persnya.

Menurut Basuki, penataan kawasan Waterfront Marina bertujuan menciptakan ruang terbuka dan ruang aktivitas kreatif bagi masyarakat dan wisatawan untuk menikmati keindahan laut Labuan Bajo.

Kawasan ini terbagi menjadi lima zona yaitu Zona 1 Bukit Pramuka, Zona 2 Kampung Air, Zona 3 Dermaga, Zona 4 kawasan Pantai Marina (Inaya Bay), Zona 5 Kampung Ujung.

Zona 1-2 dikerjakan pada September 2020-November 2021 dengan anggaran Rp 81 miliar. Ruang lingkup pekerjaan Zona 1 meliputi dermaga gertak dan gazebo, menara pandang, promenade Kampung Baru, toilet, dermaga A, SOG Kampung Baru dan power house. Zona 2 meliputi Tangga Bajo 1, dermaga B, promenade Kampung Air, Tangga Bajo 2, Dermaga Pink dan gazebo, toilet, jalan dan saluran.

Baca juga: Kapolda NTT dan Direktur BPOLBF Bahas Persiapan KTT ASEAN Summit 2023 di Labuan Bajo

Zona 3 dan 5 dikerjakan pada September 2020-8 Februari 2022 oleh kontraktor PT Brantas Abipraya dengan anggaran Rp 207 miliar. Ruang lingkup pekerjaan Zona 3 meliputi plaza, Tangga Bajo 3, gedung MEP, Tangga Bajo 4, toilet, lahan parkir, Tangga Bajo 5, area hijau, amfiteater, taman air, trestal dan lansekap. Sementara Zona 5 meliputi Kuliner Kampung Ujung, toilet, Promenade Kampung Ujung, Tangga Bajo 6 dan dermaga apung.

Sementara Puncak Waringin dibangun dengan tujuan sebagai creative hub dan pusat suvenir yang mengusung kearifan lokal. Pekerjaan Puncak Waringin meliputi pembangunan pusat suvenir, rumah tenun, amfiteater, ruang terbuka hijau dan area parkir. Kawasan ini dibangun pada Agustus 2019-Maret 2021 dengan anggaran Rp28,9 miliar.

Kedua kawasan yang merupakan bagian dari Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo yang akan digunakan sebagai venue untuk rangkaian acara ASEAN Summit pada Mei 2023 mendatang. *

Berita TRIBIUNFLORES.COM lainnya di Google News.