TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Kalender Liturgi Katolik Hari Ini Jumat 17 Maret 2023.
Kalender liturgi katolik Pekan III Prapaskah 2023.
Kalender liturgi katolik lengkap dengan renungan harian katolik.
Pada kalender liturgi katolik gereja merayakan Jumat Prapaskah III, PF S. Patrisius, Uskup.
Baca juga: Bacaan Injil Katolik Hari Ini Jumat 17 Maret 2023 dan Mazmur Tanggapan
Warna Liturgi: Ungu
Bacaan I
Hos 14:2-10
Mazmur Tanggapan: Mzm 81:6c-8a.8bc-9.10-11ab.14.17
Bait Pengantar Injil: Mat 4:17
Bacaan Injil: Mrk 12:28b-34
Bacaan I
Hos 14:2-10
Kami tidak akan berkata lagi "Ya Allah kami"
kepada buatan tangan kami.
Pembacaan dari Kitab Nubuat Hosea:
Beginilah firman Allah,
"Bertobatlah, hai Israel, kepada Tuhan Allahmu,
sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu.
Datanglah membawa kata-kata penyesalan,
dan bertobatlah kepada Tuhan.
Berserulah kepada-Nya:
'Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik,
maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.
Asyur tidak dapat menyelamatkan kami;
kami tidak mau mengendarai kuda,
dan kami tidak akan berkata lagi 'Ya, Allah kami'
kepada buatan tangan kami.
Karena Engkau menyayangi anak yatim.'
Beginilah firman Tuhan:
Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan,
Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela,
sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka.
Aku akan menjadi seperti embun bagi Israel,
maka ia akan berbunga seperti bunga bakung
dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon hawar.
Ranting-rantingnya akan merambak,
semaraknya akan seperti pohon zaitun
dan berbau harum seperti yang di Libanon.
Mereka akan kembali dan diam dalam naungan-Ku;
mereka akan tumbuh seperti gandum.
Mereka akan berkembang seperti pohon anggur,
yang termasyhur seperti anggur Libanon.
Efraim, apakah lagi sangkut paut-Ku dengan berhala-berhala?
Akulah yang menjawab dan memperhatikan engkau!
Aku ini seperti pohon sanobar yang menghijau,
dari pada-Ku engkau mendapat buah.
Siapa yang bijaksana, biarlah ia memahami semuanya ini;
siapa yang budiman, biarlah ia mengetahuinya;
sebab jalan-jalan Tuhan adalah lurus,
dan orang benar menempuhnya,
tetapi pemberontak tergelincir di situ.
Demikianlah sabda Tuhan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 17 Maret 2023, Ajak Orang Lain untuk Bertobat
Mazmur Tanggapan
Mzm 81:6c-8a.8bc-9.10-11ab.14.17
R:11.9a
Akulah Tuhan, Allahmu, dengarkanlah suara-Ku.
*Aku mendengar bahasa yang tidak kukenal,
"Akulah yang telah mengangkat beban dari bahumu,
dan membebaskan tanganmu dari keranjang pikulan;
dalam kesesakan engkau berseru, maka Aku meluputkan engkau.
*Aku menjawab engkau dengan bersembunyi di balik badai,
Aku telah menguji engkau dekat Meriba.
Dengarlah, hai umat-Ku,
Aku hendak memberi peringatan kepadamu;
Hai Israel, kiranya engkau mau mendengarkan Aku!
*Janganlah ada di antaramu allah lain,
dan janganlah engkau menyembah orang asing.
Akulah Tuhan Allahmu,
yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.
*Sekiranya umat-Ku mendengarkan Aku!
Sekiranya Israel hidup menurut jalan yang Kutunjukkan!
Umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik,
dan dengan madu dari gunung batu
Aku akan mengenyangkannya.
Bait Pengantar Injil
Mat 4:17
Bertobatlah, sabda Tuhan, sebab Kerajaan Surga sudah dekat.
Bacaan Injil
Mrk 12:28b-34
Tuhan Allahmu itu Tuhan yang esa,
kasihilah Dia dengan segenap jiwamu.
Inilah Injil Suci menurut Markus:
Sekali peristiwa datanglah seorang ahli Taurat kepada Yesus
dan bertanya kepada-Nya,
"Perintah manakah yang paling utama?"
Jawab Yesus, "Perintah yang paling utama ialah:
Dengarlah, hai orang Israel,
Tuhan Allah kita itu Tuhan yang esa.
Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati,
dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi,
dan dengan segenap kekuatanmu.
Dan perintah yang kedua ialah:
Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Tidak ada perintah lain yang lebih utama
daripada kedua hukum ini."
Berkatalah ahli Taurat itu kepada Yesus,
"Guru, tepat sekali apa yang Kaukatakan,
bahwa Dia itu esa, dan bahwa tidak ada allah lain kecuali Dia.
Memang mengasihi Dia dengan segenap hati,
dengan segenap pengertian, dan dengan segenap kekuatan,
serta mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri
jauh lebih utama dari pada semua kurban bakar dan persembahan."
Yesus melihat betapa bijaksana jawaban orang itu.
Maka Ia berkata kepadanya,
"Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!"
Dan tak seorang pun berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.
Demikianlah Sabda Tuhan
Renungan katolik
Mari simak Renungan Harian Katolik Jumat 17 Maret 2023.
Tema renungan harian katolik yaitu Ajak Orang Lain untuk Bertobat.
Renungan harian katolik disiapkan untuk Jumat pekan III Prapaskah 2023.
Renungan harian katolik berpedoman pada Injil hari ini.
Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, Pada Renungan Harian Katolik Jumat 17 Maret 2023 ini kita merenungkan bacaan-bacaan Kitab Suci dan Bacaan Injil hari ini Jumat 17 Maret 2023.
Dalam Bacaan Injil Hari ini Markus 12:28b-34 seorang ahli Taurat bertanya kepada Yesus tentang Perintah manakah yang paling utama?.
Pada suatu sore, seorang suster membagi pengalamannya sewaktu dia berlibur di kampung halamannya. Keluarganya sangat senang menyambut dia.
Pada waktu malam pergantian tahun lama ke tahun baru, mereka duduk berdoa menyampaikan ucapan syukur kepada Tuhan atas tahun lama yang sebentar lagi mereka lewati dan menyambut tahun baru yang tidak diketahui apa yang akan terjadi.
Sesudah doa mereka bersukaria. Mereka semua rasakan hangatnya kasih antara mereka. Besok sorenya sekitar jam 6, seorang pemuda, saudara sepupu dari suster datang.
Bapa dari suster memberi dia uang untuk beli satu kerat bir.
Sewaktu satu kerat bir datang, suster menyuruh sepupunya minum di tempat lain, bukan di rumah kediaman mereka karena suster tahu bahwa sepupunya biasa mabuk dan sewaktu dia mabuk sering beradu argumentasi dengan orang lain dan selanjutnya terjadi perkelahian.
Sepupunya setuju. Sewaktu sepupunya pergi, teman-teman dari sepupunya, yang semuanya sudah mabuk mencegat dia, dan bertanya, dia mau ke mana? Sepupu suster dengan polos katakan bahwa suster tidak mengizinkan dia untuk minum di rumah.
Mendengar perkataan itu, mereka yang sudah mabuk mencari suster dan mau membunuh suster.
Sambil berjalan menuju rumah orangtua suster, pemuda-pemuda itu teriak memanggil suster, melempari batu ke rumah orangtua suster.
Kejadian itu terjadi sekitar jam 7 malam. Karena merasa takut, suster lari sekuat tenaga ke hutan, dan menyembunyikan dirinya di hutan selama beberapa jam. Sekitar jam 11 malam ia kembali lagi ke rumah.
Malam itu juga suster dihantar oleh saudaranya ke kampung tetangga karena pemabuk tetap mencari suster.
Sepanjang malam suster berdoa meminta bantuan Tuhan agar pemuda-pemuda yang mabuk itu kembali sadar bahwa apa yang sedang mereka perbuat sungguh tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.
Besoknya suster kembali ke rumah orangtuanya dan mengajak orangtuanya untuk sama-sama berdoa untuk pemuda-pemuda yang selalu mabuk itu agar bertobat.
Sejak kejadian itu sampai suster kembali lagi ke biara, dia tidak pernah bertemu mereka lagi.
Mereka sudah serahkan uang kepada orangtua suster sebagai tanda ucapan maaf.
Orangtua menyerahkan uang itu kepada suster tetapi suster meminta orangtua untuk serahkan uang itu kepada pastor, meminta pastor mendoakan mereka agar betul bertobat.
Menurut ceritera orangtua suster, bahwa pemuda-pemuda itu sudah bertobat dan tidak mabuk lagi.
Saudara-saudari
Apa yang dilakukan suster ini adalah salah satu bentuk dari perwujudan hukum cinta kasih.
Suster yang hidup hariannya selalu berkomunikasi dengan Tuhan, pikirannya selalu fokus pada Tuhan, hatinya selalu merasa dekat dengan Tuhan, dan selalu merasakan kekuatan dari Tuhan.
Semua pengalaman kedekatannya dengan Tuhan itu sudah menjadi inspirasi baginya untuk mengampuni pemuda-pemuda yang berniat buruk ke atasnya.
Dia sungguh berdoa untuk mereka agar mereka bertobat.
Itulah perwujudan hukum cinta kasih. Bahwa dia mencintai Tuhan dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan dengan segenap kekuatannya.
Rencana buruk dari beberapa pemuda itu dibalasnya dengan kasih, dibalasnya dengan doa, dibalasnya dengan mempersembahkan misa khusus untuk mereka agar bertobat dan mengubah sikap sesuai dengan kehendak Allah.
Selain suster mencintai Tuhan, dia juga sudah mencintai sesamanya.
Bagaimana dengan kita? Apakah kita juga sudah menghayati dan mengamalkan hukum cinta kasih lewat mencintai saudara-saudari kita yang berbuat jahat kepada kita?
Marilah saudara-saudari
mencintai Tuhan baru akan mempunyai arti kalau kita bisa wujudkan cintai itu lewat saudara – saudari kita, secara khusus kepada mereka yang selalu menyakiti kita.
Mungkin hal itu terasa berat, tetapi kalau kita jalankan itu bersama Kristus yang sudah disalibkan dan dari salib Dia mengampuni mereka yang bersalah kepadaNya, pasti kita pun akan berhasil.
Kita berdoa semoga Tuhan selalu menguatkan kita agar kita sanggup melayani sesama, secara khusus mereka yang menyakiti kita dengan demikian kita pun sanggup mewujudkan hukum cinta kasih itu lewat saudara-saudari kita.
Doa Penutup
Allah Bapa Maha Pengasih, Engkau menyerahkan diri-Mu kepada manusia dan menyatakan cinta kasih-Mu dalam diri manusia seperti kami, yaitu Yesus, Putra Manusia. Semoga hidup kami memancarkan syukur kami kepada-Nya.
Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Googgle News