Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Jumat Agung 7 April 2023, Pengorbanan Yesus

Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

IKUT MISA - Umat di Paroki St.Ignasius Waibalun saat ikut misa, Kamis 6 April 2023.

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan harian katolik Jumat Agung 7 April 2023.

Tema renungan harian katolik Pengorbanan Yesus

Renungan harian katolik Jumat Agung berpedoman pada Injil hari ini.

Renungan harian katolik disiapkan untuk Pekan suci Jumat sengsara.

Baca juga: Injil Katolik Jumat Agung 7 April 2023 dan Renungan Harian Katolik Jumat Sengsara 2023

 

Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, Pada Renungan Harian Katolik Jumat Agung 07 April 2023 dalam Passio Kisah Sengsara Yohanes 18:1-9:42 Yesus dijatuhi hukuman mati, menanggung sengsara dan Wafat di kayu salib.

Menurut orang-orang Yahudi maupun Romawi, hukuman mati disalib merupakan hukuman yang paling keji sehingga hanya diperuntukkan bagi mereka yang betul-betul jahat dan sangat besar kesalahannya. Apakah Yesus yang dihukum mati disalib berarti seorang penjahat?

Kisah sengsara Yesus berawal dengan penyerahan diri-Nya kepada lawan-lawan-Nya, namun Ia tampil sebagai tokoh yang penuh wibawa dan kuasa.

Ia pun dihadapkan kepada pemimpin agama Yahudi, Imam Besar Hanas, dan di situ Petrus menyangkalnya sampai tiga kali.

Lalu Ia dihadapkan kepada pemimpin sipil Romawi, Pilatus. Akhirnya, Ia dijatuhi hukuman mati, disalibkan di antara dua penjahat, di salib-Nya tertulis INRI (Iesus Nazarenus, Rex Iudaeorum “Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi”), pakaian-Nya diundi, ibu-Nya hadir, lalu Ia wafat, dan lambung-Nya ditombak.

Kisah ditutup dengan pemakaman-Nya. Kematian Yesus disalib merupakan fakta historis, namun peristiwa itu telah menjadi peninggian dan pemuliaan-Nya.

Artinya, dari Yesus yang mati disalib itu telah terpancar daya penyelamatan Allah yang serentak daya penyelamatan-Nya sendiri.

Pengartian tentang kematian disalib ini berbeda dengan gagasan yang terdapat dalam Injil Sinoptik, yaitu sebagai penebusan atau kurban silih atas dosa-dosa manusia.

Karena itu, dalam kisah sengsara dan kematian-Nya Yesus ditampilkan sebagai tokoh yang melebihi manusia, bahkan ilahi dan mengemudikan seluruh kejadian.

Dengan demikian Kebenaran, yaitu realitas Allah yang menyelamatkan, menjadi nyata dalam pribadi Yesus Kristus.

Halaman
123