Gerhana Matahari Hibrid

BMKG NTT Sebut Gerhana Matahari Hibrid Fenomena Langka

Editor: Hilarius Ninu
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LIHAT GERHANA MATAHARI - Warga Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT menyaksikan Gerhana matahari hibrida menggunakan alat bantu helm. Kamis 20 April 2023.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG -Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG NTT menyebut gerhana matahari hibrid merupakan fenomena langka. 

Gerhana matahari hibrid merupakan peristiwa gerhana matahari total dan cincin yang terjadi secara berurutan dalam satu fenomena gerhana matahari. 

Koordinator Observasi dari BMKG NTT, Tri Wibowo, Kamis 20 April 2023 siang menjelaskan di seluruh Indonesia terlihat matahari sebagian, sedangkan di Kota Biak Provinsi Papua, yang mengalami fenomena gerhana matahari total. 

Biasanya gerhana matahari hibrid tidak memberi dampak yang paling berarti. Justru gerhana bulan sering memberi dampak jelas pada perubahan cuaca. Gerhana matahari hibrid kali ini terjadi pada pukul 10.31 Wita dengan puncaknya di pukul 12.02 Wita. 

 

Baca juga: Warga di NTT Ada yang Muntah-muntah Usai Melihat Gerhana Matahari Hibrid

 

 

"Kemudian dia kembali lagi berakhir di 13.52 Wita. Jadi ada 3 jam 8 menit di NTT," sebut di pelataran kantor BMKG NTT, Kota Kupang. 

Untuk wilayah NTT, Tri menyebut semua wilayah bisa terlihat fenomena ini. Ia mengatakan, untuk melihat fenomena itu tidak diperbolehkan melihat secara langsung atau bisa menggunakan alat bantu berupa kacamata khusus. 

"Ini langka juga. Langka. Di NTT sendiri baru pernah kayaknya," sebutnya. 

Tri Wibowo berkata, akan ada empat fenomena gerhana yang terjadi dalam tahun ini. Selain gerhana matahari hibrid, pada bulan Mei terjadi gerhana bulan, lalu gerhana matahari total di bulan Oktober. Pada bulan Oktober juga terjadi gerhana matahari sebagian. 

Dia menegaskan kondisi angin yang kencang pada Kamis ini memang bukan terjadi karena gerhana matahari hibrid. Hal itu lebih ke perkembangan cuaca biasanya. 

Di NTT sendiri, kata dia, hanya terjadi gerhana matahari sebagian atau melingkar kecil seperti sabit. BMKG NTT dalam kesempatan itu membuka kesempatan bagi masyarakat umum untuk melihat fenomena itu menggunakan alat bantu milik BMKG. (Fan)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News