Profil Tokoh

Mengenal Frans Seda yang Keluarganya Dikunjungi Mahfud MD di Maumere

Editor: Nofri Fuka
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Almarhum Frans Seda asal Maumere.

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia, Mahfud MD mengunjungi keluarga besar Almarhum Frans Seda di Desa Bhera, Lekebai, Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka, 31 Mei 2023.

Lawatan Mahfud MD ke Lekebai dalam rangka menjalin silaturahmi dengan keluarga besar Almarhum Frans Seda.

Keluarga merasa berbangga atas kehadiran Mahfud MD di kampung kelahiran Frans Seda.

Demikian disampaikan oleh putri sulung Alm. Frans Seda, Ery Seda. Kepada TribunFlores.com, ia menyebut pihak keluarga merasa senang dikunjungi pejabat tinggi dalam lingkup kementerian itu.

Baca juga: Mahfud MD Tiba di Lekebai Sikka Kunjungi Keluarga Almarhum Frans Seda

 

"Kami keluarga tentunya merasa bangga dikunjungi Pak Mahfud MD," ujarnya.

Menelisik letak kampung kelahiran Frans Seda di Maumere, tampak bukan sebuah lingkungan yang berada di perkotaan. Kampung Frans Seda yang dikunjungi Mahfud MD hari ini berada di pinggiran Kota Maumere tepatnya dipinggir jalan Trans Flores (Maumere-Ende). Jarak tempuh sekira 30 menit dari kota Maumere menyururi jalur pantai selatan.

Namun harus diakui, meski berasal dari kampung di pinggiran Kota, Frans Seda diketahui menjadi salah satu tokoh yang menyumbang cukup banyak hal dalam berbagai bidang di lingkup pemerintah Indonesia.

Beliau meski berasal dari salah satu Provinsi termiskin di NTT, namanya tidak asing di telinga masyarakat Indonesia.

Terbaru, Frans Seda diusulkan untuk menjadi Pahlawan Nasional. Usulan ini tentunya bukan hanya sekedar formalitas belaka melainkan ada sesuatu yang "lebih" dari sosok Frans Seda.

Untuk itu, mengenal lebih dekat sosok Frans Seda berikut ditampilkan profil Frans Seda.

Riwayat Hidup

Frans Seda yang bernama lengkap Franciscus Xaverius Seda lahir di Maumere, Pulau Flores Nusa Tenggara Timur pada 4 Oktober 1926.

Semasa menjalani pendidikan beliau bersekolah di di Kolese Xaverius Muntilan dan HBS (Hollandsche Burgerschool) di Surabaya.

Gelar sarjana ekonomi Almarhum raih di Katolieke Economische Hogeschool, Tilburg, Nederland.

Berdasarkan penuturan dari salah seorang warga yang sekampung dengan Frans Seda, Defri Ngo, Frans Seda dikenal sebagai seorang yang cerdas dan humble. Ia sangat akrab dengan orang-orang di kampungnya di Lekebai. Frans Seda juga dikenal sebagai sosok yang pemberani.

"Dia itu berdasarkan cerita dari opa oma saya yang hidup semasa dengannya, dia itu pintar, dan berani. Orangnya humble akrab dengan masyarakat di kampung," tuturnya.

Frans Seda meninggal di Jakarta pada 31 Desember 2009 pada usia 83 tahun. Ia dimakamkan di San Diego Hils.

Karya di Bidang Pendidikan

Dalam bidang pendidikan, Frans Seda merupakan Pendiri dan Perintis Yayasan Atma Jaya dan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (Unika Atma Jaya).

Ia sekaligus menjabat sebagai Dekan pertama Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (1961-1964) sekaligus Rektor pertama Unika Atma Jaya.

Beliau juga pernah jadi Ketua Umum Yayasan Atma Jaya (1962-1996).

Kemudian menjadi Ketua Kehormatan Yayasan Atma Jaya. Bahkan pada saat Frans Seda meninggal pada akhir tahun 2009, ia masih tercatat sebagai Ketua Pembina Yayasan Atma Jaya.

Bidang Keagamaan

Penasihat Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik (APTIK) dan Ketua Yayasan Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (PPM).

Mendampingi Sri Paus Paulus VI dalam kunjungan ke Indonesia pada tahun 1970.

Ketua Organizing Committee pada kunjungan Sri Paus Yohanes Paulus II ke Indonesia pada tahun 1989.

Ketua Bidang Dana Komite Olahraga Nasional Indonesia (1980-1982)

Anggota Dewan Harian Nasional Angkatan 1945

Anggota Komisi Kepausan untuk Keadilan dan Perdamaian (Iustitia et Pax) di Vatican, Roma (1984-1989)

Anggota Dewan Pertimbangan Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat,

Ketua Dewan Pembina Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI)

Anggota Dewan Penyantun Pusat Kajian Australia, Universitas Indonesia (PKA-UI)

Ketua Forum Indonesia-Nederland (FINED).

Bidang Komunikasi dan Usaha

Presiden Dewan Komisaris PT. Narisa

Presiden Dewan Komisaris PT. Gramedia

Presiden Dewan Komisaris PT. Kompas Media Nusantara (yang menerbitkan harian umum nasional Kompas)

Anggota Dewan Komisaris PT. Bayer Indonesia

Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia dan Asosiasi Perdagangan Tekstil Indonesia (1982-1988)

Masih banyak jabatan dalam dunia usaha yang diemban beliau. Khususnya dalam bidang komunikasi beliau sangat berjasa membantu mendirikan Kompas Gramedia.

Dan hingga kini sebagai sebagaimana anda ketahui Kompas menjadi salah satu media nasional yang banyak menelurkan informasi menjangkau seluruh masyarakat di Indonesia hingga mancanegara.

Bidang Politik

Ia pernah menjadi Ketua Umum Partai Katolik (1961-1968).

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong dan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) mewakili golongan Katolik (1960-1964).

Anggota Dewan Penasehat Partai Demokrasi Indonesia (PDI) sejak 1971 (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan).

Anggota Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) PDI Perjuangan (1997).

Jabatan di Lingkup Pemerintah

Pada masa Presiden Soekarno ia menjabat Menteri Perkebunan RI (1964-1966) pada usia 38 tahun.

Menteri Pertanian (1966).

Lalu masa Presiden Soeharto, ia menjabat sebagai Menteri Keuangan (1966-1968).

Menteri Perhubungan (Pengangkutan, Komunikasi, Pariwisata, 1968-1973)

Beliaulah yang merintis penerbangan dan pelayaran perintis di berbagai daerah di Indonesia, khususnya di Indonesia bagian Timur, serta beberapa kawasan wisata unggulan seperti di Nusa Dua, Bali.

Frans Seda kemudian mendapatkan sederet jabatan di berbagai bidang, seperti: Duta Besar Republik Indonesia di Brussels untuk Masyarakat Ekonomi Eropa, Kerajaan Belgia dan Luksemburg (1973-1976).

Anggota Dewan Pertimbangan Agung Republik Indonesia (1976-1978).

Anggota Dewan Penasihat Dewan Pengembangan Kawasan Timur Indonesia (DP-KTI) di bawah pimpinan Presiden Soeharto kemudian dilanjutkan oleh Presiden B.J. Habibie (1996).

Penasihat Presiden B.J. Habibie untuk bidang ekonomi (1998).

Penasihat Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri yang kemudian menjadi Presiden Republik Indonesia (1999).

Demikian ulasan singkat Profil Frans Seda salah satu tokoh dari Maumere, NTT yang diusulkan menjadi pahlawan nasional.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News