Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, RICKO WAWO
TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA-Memasuki semester pertama tahun 2023, kasus anjing gigit orang di Kabupaten Lembata cukup tinggi mencapai 300 gigitan.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lembata Petrus Kanisius Tuaq, mengatakan kasus gigitan ini tergolong cukup tinggi.
“Data kita ada 180 an kasus gigitan setiap triwulan,” kata Kanis Tuaq kepada wartawan, Senin 20 Juni 2023.
Meski tergolong tinggi, namun kasus kematian orang akibat digigit anjing di kabupaten Endemik Rabies ini sebut Kanis Tuaq, masih nol persen sejak tahun 2018.
Baca juga: Hotel Olympic Lembata Tawarkan View Pantai dan Gunung, Harga Mulai dari Rp 300 Ribu
“Kita di Lembata ini daerah endemik, daerah yang sudah terkena rabies dan tidak hilang sampai sekarang,” sebut Kanis Tuaq.
Menurutnya, ketiadaan kasus rabies di Lembata sejak tahun 2018 ini menunjukan tidak ada anjing yang terpapar virus Rabies.
Dan, lanjut Kanis Tuaq, ketika ada warga yang terkena gigitan anjing maka disetiap Puskesmas sudah tersedia Vaksin Anti Rabies (VAR). Warga bisa secara mandiri ke Puskesmas untuk mendapat suntikan VAR.
“Merangsang sistem daya tahan tubuh, membentuk imunitas terhadap virus rabies,” ujar Kanis Tuaq.
Baca juga: Ini Jumlah Keseluruhan WBP yang Menghuni Lapas Kelas III Lembata Tahun 2023
Keberhasilan menjaga agar Lembata tetap zero Rabies sejak enam tahun berturut-turut ini tidak terlepas dari upaya petugas peternakan di lapangan.
Petugas peternakan Lembata dianggap tuntas melakukan vaksinasi Rabies dan juga edukasi terkait upaya preventif dari bahaya Rabies kepada masyarakat.
“Orang Lembata sudah peka, kalau ada anjing gigit mereka langsung ke Puskesmas, kita juga punya stok VAR 5.000 dosis,” tambah Kanis Tuaq. *
Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News