Paroki Katedral Ruteng

Mau Tahu Sejarah Paroki Katedral Ruteng dI Manggarai, Ini Infonya

Penulis: Hilarius Ninu
Editor: Hilarius Ninu
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gereja Katedral Ruteng di Manggarai Flores

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Aris Ninu

TRIBUNFLORES.COM, RUTENG-Mau tahu tentang sejarah Paroki Santa Maria Asumpta dan SantuYoseph Katedral Ruteng, Keuskupan Ruteng di Kabupaten Manggarai, Flores, NTT.

Berikut ini informasinya lengkap dari Pastor Paroki Katedral Ruteng, Romo Gabriel Harim, Pr yang dikirim kepada TRIBUNFLORES.COM di Maumere, Jumat. 14 Juli 2023 siang.

Data yang diperoleh dari Romo Gabriel diulas mulai dari :

Awal Karya Misi (Tahun 1914-1920)

Di mana pada awalnya ada pembaptisan perdana warga Ruteng di Pitak tanggal 11 Desember 1914 oleh Mgr. Petrus Neijen SVD mengawali “penanaman” benih iman katolik di Ruteng. Pembaptisan perdana umat Manggarai di Reo pada tanggal 17 Mei 1912 sebanyak 6 orang mendahului pembaptisan perdana di Ruteng. Pemeliharaan iman yang telah ditanam itu, untuk sementara, belum mendapat perhatian yang intensif.

Menjadi Stasi Induk dan Pusat Misi Wilayah Manggarai Tengah ( Tahun 1920-1929)

 

Baca juga: Nama Uskup Yang Memimpim Keuskupan Ruteng Sejak Berdiri

 

 

 

 

Benih Iman yang telah ditabur itu terus berkembang dan membuahkan hasil. Kenyataan ini sanggup menggerakkan para misionaris perintis (pusatnya di Ende) untuk menjadikan Ruteng sebagai Stasi Induk dan pusat Karya Misi untuk wilayah Manggarai Tengah. Pater Bernhard Glaneman SVD mulai menetap di Ruteng pada tanggal 23 September 1920. Hari ini juga ditetapkan sebagai hari berdirinya misi di Manggarai. Buku Paroki mulai tahun 1920, karena Paroki Ruteng mencakup seluruh wilayah Manggarai bagian tengah. Banyak Stasi dibuka dalam rentang waktu ini. Pater Franc Dorn SVD menjadi pastor paroki pada tahun 1923-1939).

Menjadi Dekenat (Tahun 1929-1951)

Wilayah Gereja Katolik Manggarai  ditetapkan sebagai Dekenat pada tanggal 29 September 1929. Pater Thomas Koning, SVD menjadi Deken pertama. Paroki Ruteng menjadi pusat Dekenat Manggarai. Pater Franc Dorn, SVD menjalankan tugas sebagai Pastor Paroki sejak tahun 1939. Pater Frans Mensen, SVD menjadi Pastor Paroki sejak tahun 1939 sampai 1946. Pater Nico Bot, SVD juga dijuluki Pastor Pemukul karena selalu membawa paku dan pemukul dalam saku jubahnya. Pater Yohanes Bala Letor, SVD bekerja pada tahun 1942-1946. Pater Markus Malar,SVD bekerja di Paroki Ruteng sekitar tahun 1950-an. Paroki Ka-Redong lahir dari rahim Paroki Ruteng tahun 1940. Dalam rentang waktu ini juga mulai berdiri sekolah-sekolah yang mendukung karya pastoral paroki Ruteng, bahkan Manggarai secara keseluruhan. Gereja Paroki Ruteng mulai dibangun pada tahun 1929 hingga tahun 1939. Gereja ini kemudian menjadi gereja paroki Katedral Ruteng, dengan pelindungnya St.Maria diangkat ke Surga dan Santu Yosef.

Cikal Bakal Nama Paroki ‘Katedral’ (Tahun 1951-1961)

Status Dekenat Manggarai meningkat menjadi Vikariat Apostolik Ruteng tanggal 8 Maret 1951. Pater Wilhelmus Van Bekkum, SVD menjadi Vikaris Apostolk pertama. Beliau ditahbiskn menjadi Uskup pada tanggal 13 Mei 1951. Gereja Paroki Ruteng, yang terbesar di Manggarai itu, menjadi Gereja Paroki Katedral Ruteng. Sejak itu, cikal bakal nama paroki “Katedral” Ruteng mulai diukir. Dalam rentag waktu 1951-1961 Paroki Katedral digembaakan oleh Pater Markus Malar, SVD, Pater Karolus Karel Bale, SVD dari tahun 1957-1967.

Periode Pendewasaan (Tahun 1961-1972)

Vikariat Apostolik Ruteng ditingkatkan statusnya menjadi Keuskupan Ruteng pada tanggal 3 Januari 1961. Mgr.Wilhelmus Van Bekkum, SVD menjadi uskup pertma. Peningkatan status ini merupakan pengakuan gereja universal bahwa wilayah Manggarai tidak lagi menjadi daerah misi, melinkan gereja lokl. Paroki Katedral yang masih meliputi seluruh kota Ruteng menjadi titik sentral gereja local Keuskupan Ruteng. Beberapa paroki muncul dari paroki Katedral Ruteng:

Paroki St. Mikael Kumba berdiri Tahun 1962

Paroki St. Fransiskus Asisi Karot berdiri tahun 1974

Pater Hilarius Gudi SVD menjadi pastor Paroki Katedral pada tahun 1967-1970. Pater Carolus Kale Bale, SVD menggantikan posisi beliau. Pater Yosef Klizan, SVD menjadi pastor Paroki Katedral Ruteng pada tahun 1970-1972.

Periode Regenerasi (tahun 1970-1984)

Mgr Wilhelmus Van Bekkum, SVD berhenti dengan hormat sebagai Uskup Ruteng pada tanggal 31 Januari 1972. Pater Vitalis Djebarus, SVD menjadi Administrator Apostolik Keuskupan Ruteng. Mgr.Vitalis Djebarus, SVD ditahbiskan menjadi Uskup Ruteng yang kedua pada tanggal 5 Mei 1973. Bersamaan dengan itu Rm. Max Nambu, Pr diangkat menjadi Pastor Paroki Katedral Ruteng hingga tahun 2004.

Periode Pengembangan

Mgr. Vitalis Djebarus, SVD diangkat menjadi Uskup Denpasar pada tanggal 4 Januari 1981. Pater Gerardus Mezemberg, SVD mengemban tugas memimpin Diosis sebagai Vikaris Kapitularis. Rm. Max Nambu, Pr. (Pastor Paroki Katedral) menjadi Administrator Diosesanus pada tanggal 15 Desember 1983.

Tahta Suci Vatikan mengangkat Pater Eduardus Sangsun,SVD sebagai uskup Ruteng pada tanggal 3 Desember 1984. Paroki Santu Vitalis Cewonikit berdiri pada tahun 1984. Paroki Kristus Raja Mbaumuku berdiri pada tahun 1990. Pencanangan pembangunan Katedral baru terjadi pada tahun 1985. Katedral baru Sta Maria assumpta-Stu Yosef ditahbiskan tanggal 15 Agustus 2002.

Rm. Alfons Segar, Pr menggantikan Rm. Max Nambu, Pr pada tahun 2004 - Agustus 2008. Rm. Laurens Sopang, Pr. Menggantikan Rm. Alfons Segar, Pr. Pada bulan Agustus 2008-10 Februari 2009.

Mgr. Eduardus Sangsun, SVD meninggal dunia pada tanggal 13 Oktober 2008.

Rm. Laurens Sopang, Pr dingkat menjadi Administrator Keuskupan Ruteng pada tgl. 16  Oktober 2008. Rm. Daniel Sulbadri, Pr. Menggantikan Rm. Laurens Sopang, Pr. Pada tgl. 12 Februari 2009 sampai sekarang.

Rm. Dr. Hubertus Leteng Pr, diangkat menjadi Uskup Ruteng pada tanggal 14 April 2010.

Demikian sejarah singkat Paroki Katedral Ruteng.

Sumber : Paroki Katedral Ruteng

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News