Misa Hari Minggu

Teks Misa Minggu 16 Juli 2023 Hari Minggu Biasa XV

Penulis: Gordy Donovan
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GEREJA - Gereja Paroki St.Theresia Mbata di Desa Rana Mbata, Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur. Mari simak Teks Misa Minggu 16 Juli 2023 Hari Minggu Biasa XV .Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Untuk bacaan, siapkan Alkitab.

Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Teks Misa Minggu 16 Juli 2023 Hari Minggu Biasa XV .

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Untuk bacaan, siapkan Alkitab.

Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi
dimatikan.

Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.

Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Biasa

01. TANDA SALIB DAN SALAM

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.

02. KATA PEMBUKA

P : Hari ini kita merayakan Minggu Biasa Kelima belas dalam Masa Biasa. Bacaan pertama dan bacaan Injil mengajak kita untuk menerima Sabda Tuhan, meresapkannya ke dalam hati kita dan menumbuhkannya dalam hidup kita setiap hati. Kata Yesus, "Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat."

Sabda Tuhan adalah benih kehidupan. Jika kita menanam benih, memperhatikan dan memeliharanya, maka ia akan tumbuh dan menghasilkan makin banyak buah. Demikian juga Sabda Tuhan. Sabda itu menjadi benih dalam hidup kita. Tuhan mengharapkan agar kita menyiapkan hati kita dan lingkungan kita agar benih itu dapat bertumbuh dan
berkembang. Dalam bacaan kedua, kita diajak untuk bertahan dalam perjuangan hidup kita, agar kita dapa memperoleh keselamatan kekal kelak. Semoga kita tidak menyerah ketika ada tantangan menerpa kita.

Mari kita siapkan hati kita untuk perayaan ini. Kita memohonkan bantuan Tuhan agar kita tidak mudah menyerah dalam menumbuhkan benih Sabda Tuhan itu dalam diri kita dan dalam keluarga kita. [hening
sejenak]

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN

P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda Tuhan, Terang dan Pedoman hidup kita.

U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.

P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN

[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini.]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi
kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,
karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,
Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,
kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.

05. DOA PEMBUKA

P : Marilah kita berdoa,
[hening sejenak]
Allah Bapa yang mahakuasa, Engkau selalu
menginginkan keselamatan kami. Engkau
membantu kami dengan menanamkan benih
Sabda-Mu dalam hati kami. Semoga kami selalu
berupaya untuk menumbuhkan benih itu dalam
hidup harian kami agar menghasilkan buah yang
baik dalam sikap dan perilaku kami.
Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup
dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN

P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda
Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat
penuntun jalan hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]
07. BACAAN PERTAMA (Yes. 55:10-11)

L : Bacaan dari Kitab Yesaya.
Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan
tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi,
membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuhtumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan
roti kepada orang yang mau makan, demikianlah
firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan
kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan
melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan
berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN

Refren (Luk. 8:8)
Benih jatuh di tanah yang baik,
dan menghasilkan buah.
Mzm. 65:10abcd,10e-11,12-13,14
Engkau mengindahkan tanah itu,
mengaruniainya kelimpahan,
dan membuatnya sangat kaya.
Batang air Allah penuh air;
Engkau menyediakan gandum bagi mereka. (Refren)
Ya, demikianlah Engkau menyediakannya:
Engkau mengairi alur bajaknya,
Engkau membasahi gumpalan-gumpalan tanahnya,
dengan dirus hujan Engkau menggemburkannya;
Engkau memberkati tumbuh-tumbuhannya.
(Refren)
Engkau memahkotai tahun dengan kebaikan-Mu,
jejak-Mu mengeluarkan lemak;
tanah-tanah padang gurun menitik,
bukit-bukit berikatpinggangkan sorak-sorai;
(Refren)
Padang-padang rumput berpakaikan kawanan
kambing domba,
lembah-lembah berselimutkan gandum,
semuanya bersorak-sorai dan bernyanyi-nyanyi.
(Refren)

09. BACAAN KEDUA (Rm. 8:18-23)

L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di
Roma
Saudara-saudari, aku yakin, bahwa penderitaan
zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan
dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada
kita. Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk
menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan.
Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada
kesia-siaan, bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi
oleh kehendak Dia, yang telah menaklukkannya,
tetapi dalam pengharapan, karena makhluk itu
sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan
kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan
kemuliaan anak-anak Allah.
Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala
makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama
merasa sakit bersalin. Dan bukan hanya mereka
saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung
Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil
menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu
pembebasan tubuh kita.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Benih itu adalah Sabda Allah, penaburnya adalah
Kristus, * orang yang menerima Dia memperoleh
kehidupan abadi.
U : Alleluia
11. INJIL (Mat. 13:1-23)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Matius.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Pada hari itu keluarlah Yesus dari rumah itu dan
duduk di tepi danau. Maka datanglah orang banyak
berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia,
sehingga Ia naik ke perahu dan duduk di situ,
sedangkan orang banyak semuanya berdiri di
pantai. Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam
perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: "Adalah
seorang penabur keluar untuk menabur.
Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di
pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang
berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu
benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.
Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan
menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi
jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah
semak itu dan menghimpitnya sampai mati. Dan
sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada
yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali
lipat, ada yang tiga puluh kali lipat. Siapa bertelinga,
hendaklah ia mendengar!"
Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya
kepada-Nya: "Mengapa Engkau berkata-kata
kepada mereka dalam perumpamaan?" Jawab
Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui
rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka
tidak. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya
akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa
yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada
padanya akan diambil dari padanya. Itulah sebabnya
Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada
mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak
melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak
mendengar dan tidak mengerti.
Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang
berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar,
namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan
melihat, namun tidak menanggap. Sebab hati
bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat
mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya
jangan mereka melihat dengan matanya dan
mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan
hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan
mereka. Tetapi berbahagialah matamu karena
melihat dan telingamu karena mendengar. Sebab
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi
dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat,
tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa
yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.
Karena itu, dengarlah arti perumpamaan penabur
itu. Kepada setiap orang yang mendengar firman
tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya,
datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan
dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di
pinggir jalan. Benih yang ditaburkan di tanah yang
berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu
dan segera menerimanya dengan gembira. Tetapi ia
tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila
datang penindasan atau penganiayaan karena
firman itu, orang itupun segera murtad. Yang
ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang
mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan
tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga
tidak berbuah. Yang ditaburkan di tanah yang baik
ialah orang yang mendengar firman itu dan
mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang
seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada
yang tiga puluh kali lipat."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN SINGKAT
Yesus menyampaikan sebuah perumpamaan tentang
benih untuk menjelaskan bagaimana Sabda Tuhan itu
bekerja. Dalam bacaan pertama kita mendengar
bahwa Sabda Tuhan itu ibarat hujan yang membasahi
bumi dan membuat semuanya bertumbuh. Sabda
Tuhan memiliki daya untuk membuat orang yang
menerimanya menjadi baik dan bertumbuh dalam
iman yang baik. Untuk bertumbuh dengan baik, mari
kita dalami dua hal yang disebutkan dalam Injil tadi,
yaitu penabur dan tanah yang menerimanya.
Pertama, penabur. Kitab Suci tidak menyebutkan
siapa yang menjadi penabur Sabda Tuhan. Kita bisa
mengandaikan bahwa itu adalah Tuhan. Tetapi, bisa
jadi bahwa kita semua adalah penabur benih itu. Kita
menjadi perpanjangan tangan Tuhan. Dalam Injil
disebutkan bahwa penabur itu menaburkan benih di
mana saja. Seturut kebiasaan pada masa itu, benihbenih itu dihamburkan atau ditaburkan saja di atas
ladang, yang berakibat ia jatuh di berbagai tempat
termasuk di tempat yang tidak diharapkan. Hal ini
menginspirasi kita bahwa kita bisa menjadi pewarta
Sabda Tuhan di mana saja kita berada. Kita
menaburkan kebaikan, hidup secara benar dan
berbuat adil di mana pun kita berada.
Kebaikan kita tidak bergantung dari tempat atau orang
yang kita hadapi, tetapi itu keluar dari diri kita karena
kita sudah menerimanya dari Tuhan. Mungkin ini juga
kritikan bagi kita yang kadangkala berkompromi di
tempat kerja kita atau dengan teman-teman kita yang
membuat kita tidak bisa lagi menaburkan benih Sabda
Tuhan.
Kedua, tanah. Benih itu dihamburkan ke mana saja.
Tanah yang menerimanya akan juga mempengaruhi
pertumbuhan benih. Injil menyatakan bahwa hanya
benih yang jatuh di tanah suburlah yang menghasilkan
berlipat-lipat ganda. Itu juga yang selalu kita inginkan.
Meskipun demikian, Injil juga mencatat bahwa ada tiga
model tanah lain yang tidak bisa menghasilkan. Bisa
jadi kita temukan tanah-tanah model itu di dalam diri
kita atau di dalam keluarga kita.
Kita melihat bahwa tantangan zaman kini, membuat
tanah yang subur bisa menjadi tandus. Inilah sebuah
undangan bagi kita semua. Kita diundang untuk saling
membantu agar bisa menciptakan suasana yang baik
dan yang memungkinkan agar tanah yang subur bisa
tetap subur dan tanah yang tandus bisa digembur
menjadi subur. Tuhan mau agar Sabda-Nya menemui
lahan yang subur. Kita bisa mencoba menciptakan
lahan subur ini dengan membiasakan doa bersama
dalam keluarga, menghidupi kejujuran dan saling
menolong, karena buah yang baik datang dari pohon
yang baik.
13. HENING SEJENAK
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, marilah berdoa kepada
Allah Bapa di surga, agar kita mampu
mendengarkan Sabda-Nya serta menghasilkan
buah berlimpah dalam hidup dan karya kita, seraya
mengucapkan:
Bersabdalah, ya Tuhan, kami mendengarkan.
P : Bagi Gereja yang kudus. Semoga Roh Kudus
berkenan menerangi Gereja-Nya dalam tugas
pewartaan Sabda Tuhan, supaya terbuka akan
tanda-tanda zaman dan dapat menanggapinya
dengan bahasa yang dapat dimengerti umat
beriman. Marilah kita mohon…
P : Bagi para pemimpin pemerintahan. Semoga Allah
Bapa membimbing para pemimpin pemerintahan
agar mampu menyuarakan hati nurani rakyat, serta
menyatakan kebenaran dengan berani dan jujur,
sehingga masyarakat yang dipimpinnya merasakan
keadilan dan kedamaian, Marilah kita mohon…
P : Bagi para petani dan peramu. Semoga Allah Bapa
menganugerahi cuaca yang baik dan membantu
para petani dan peramu, agar mereka dapat
mengolah tanah, menanam, dan menghasilkan
tuaian yang berlimpah. Dan semoga kita semua
tahu menghargai dan berterima kasih atas jerih
payah mereka. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita sekalian. Kita berdoa, semoga Roh Kudus
menyadarkan kita agar memberi perhatian lebih pada
Sabda Allah daripada kesibukan karya sehari-hari, dan
senantiasa menjadi pedoman hiudp satu-satunya.
Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Ya Tuhan, bersabdalah, hamba-Mu siap
mendengarkan. Semoga Sabda-Mu membawa buah
berlimpah dalam diri kami, terlebih dalam karya dan
perutusan yang saat ini Engkau percayakan kepada
kami. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
U : Amin
16. DOA PUJIAN Mzm 113
P : Saudara-saudari yang terkasih, kita bersatu hati
memuji dan mensyukuri segala kebaikan Allah.
Maka marilah kita berseru:
Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi.
Beribadatlah kepada Tuhan dengan sukacita.
Datanglah ke hadapan Dia dengan sorak gembira,
dan marilah kita memuji Dia:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Ketahuilah bahwa Tuhanlah Allah. DIalah yang
menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini
umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
Maka, marilah kita memuji Dia:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Masukilah melalui pintu gerbang-Nya dengan
nyanyian syukur; masuklah ke tempat kudus-Nya
dengan puji-pujian. Maka, marilah kita memuji Dia:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya;
Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selamalamanya, dan kesetiaan-Nya turun temurun. Marilah
kita memuji Dia:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama
seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan
Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama
Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor
paroki setempat], kami melambung-kan madah pujian
bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul Ritus Komuni. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua
kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).

17A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki
yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan
hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]

18A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran
Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin
berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu
menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya,
tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------
17B. Cara B. TANPA KOMUNI

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati
kita masing-masing.
18B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.
19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam
Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu
dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak
dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi,
datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke
dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah
datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan
diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan
satu lagu Syukur.
20. MENDOAKAN MAZMUR 1
[Bisa didoakan secara bersama-sama]
Berbahagialah orang yang tidak berjalan
menurut nasihat orang fasik,
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa,
dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN,
dan yang merenungkan Taurat itu siang dan
malam.
Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air,
yang menghasilkan buahnya pada musimnya,
dan yang tidak layu daunnya;
apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Bukan demikian orang fasik:
mereka seperti sekam yang ditiupkan angin.
Sebab itu orang fasik
tidak akan tahan dalam penghakiman,
begitu pula orang berdosa
dalam perkumpulan orang benar;
sebab TUHAN mengenal jalan orang benar,
tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan
sepanjang segala abad. Amin
21. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari, Tuhan menginginkan agar kita
semua menerima benih Sabda Tuhan dan
menumbuhkannya dalam ladang hati kita. Mari kita
siapkan hati kita agar benar-benar menjadi ladang
yang subur bagi pertumbuhan Sabda Tuhan, hingga
pada akhirnya kita dapat menghasilkan buah-buah
yang baik dalam hidup kita. Untuk itu, mari kita beri
waktu untuk mendalami Sabda Tuhan setiap hari.

22. DOA PENUTUP

P : Marilah kita berdoa, Allah yang maharahim, kami telah menimba kekuatan dalam perayaan ini. Teguhkanlah kami selalu agar tanah hati kami selalu menjadi tanah
yang subur bagi Sabda-Mu. Semoga keluarga kami
juga menjadi tanah dan tempat yang subur bagi
bertumbuh dan berkembangnya Sabda-Mu yang
berbuah dalam sikap dan perilaku kami setiap hari.
Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin

23. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
24. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
25. LAGU PENUTUP
***
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News