Misa Hari Minggu

Teks Misa Minggu 23 Juli 2023 Hari Biasa XVI Tahun A

Penulis: Gordy Donovan
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GEREJA - Gereja Paroki St.Theresia Mbata di Desa Rana Mbata, Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur. Mari simak Teks Misa Minggu 23 Juli 2023.Teks misa disiapkan untuk Hari Biasa XVI Tahun A.Teks misa disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Teks Misa Minggu 23 Juli 2023.

Teks misa disiapkan untuk Hari Biasa XVI Tahun A.

Teks misa disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Hari minggu bisa peringatan orangtua, kakek, nenek sedunia.

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Sabtu 22 Juli 2023 Lengkap Renungan Harian Katolik


Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian.

Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat alat komunikasi dimatikan.

Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.

Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Biasa.

01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.

P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.

02. KATA PEMBUKA

P : Hari ini kita memasuki Minggu Keenambelas dalam Masa Biasa. Kita juga diajak untuk mendoakan orang tua, kakek dan nenek. Kita akan mendengarkan bacaan Injil yang berbicara tentang perumpamaan lalang di antara gandum. Perumpamaan ini menampakkan kemurahan hati Tuhan yang selalu memberikan kesempatan kepada kita untuk bertobat. Tuhan menghargai setiap usaha kita untuk kembali kepada-Nya.

Bacaan pertama membantu kita mengerti akan kemurahan hati Tuhan. Tuhan sebenarnya bisa mengadili kita sesuai perbuatan kita. Tetapi, Dia sayang pada kita sehingga Dia selalu memberikan kita kesempatan untuk bertobat. Dalam ibadah ini, mari kita memohonkan kekuatan dari Tuhan agar kita senantiasa mendengarkan Roh yang berbicara dalam hati kita. Karena menurut Rasul Paulus, “demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita”. Semoga berkat ibadah ini, kita diteguhkan untuk selalu berupaya mendengarkan suara hati kita.

Mari kita hening sejenak, menyiapkan batin kita untuk merasakan sapaan Tuhan yang mahamurah dalam perayaan ini.
[hening sejenak]

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN

P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda Tuhan, Terang dan Pedoman hidup kita.

U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan  kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.

P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN

[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini.]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.

05. DOA PEMBUKA

P : Marilah kita berdoa,
[hening sejenak] Allah Bapa yang maharahim, kami bersyukur atas anugerah keselamatan yang terjadi melalui Yesus
Putra-Mu. Kami juga menghaturkan terima kasih karena kami selalu diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri kami. Teguhkanlah kami selalu agar kami dapat mengarahkan hidup kami selalu kepada kehidupan kekal bersama Dikau. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN

P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]

07. BACAAN PERTAMA (Keb. 12:13,16-19)

L : Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan Salomo. Sebab kecuali Engkau, tidak ada Allah yang memelihara segala-galanya, sehingga Engkau harus
membuktikan, bahwa Engkau menghukum dengan adil. Sebab asas keadilan-Mu ialah kekuatan-Mu, dan karena memerintah semuanya maka Engkau menyayangkan segala-galanya. Memang kekuatan hanya Kauperlihatkan apabila orang tak percaya akan kepenuhan kekuasaan-Mu, dan Kaupermalukan keberanian orang yang mengetahui kekuasaan-Mu itu. Tetapi Engkau, Penguasa yang kuat, mengadili dengan belas kasihan, dan dengan sangat hati-hati memperlakukan kami. Sebab kalau mau Engkau dapat juga. Dengan berlaku demikian Engkau mengajar umatMu, bahwa orang benar harus sayang akan manusia. Anak-anak-Mu Kauberi harapan yang baik ini: Kauberikan kesempatan untuk bertobat apabila
mereka berdosa. Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN

Refren (Mzm. 86:5a):
Ya Tuhan, Engkau sungguh baik dan suka mengampuni.
Mzm. 86:5-6,9-10,15-16a

Ya Tuhan, Engkau sungguh baik dan suka mengampuni Kasih setia-Mu berlimpah bagi semua orang yang berseru kepada-Mu.
Pasanglah telinga kepada doaku, ya TUHAN, dan perhatikanlah suara permohonanku.
(Refren)

Segala bangsa yang Kaujadikan akan datang sujud menyembah di hadapan-Mu, ya Tuhan, dan akan memuliakan nama-Mu. Sebab Engkau besar dan melakukan keajaibankeajaiban; Engkau sendiri saja Allah.
(Refren)

Engkau, ya Tuhan, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih dan setia. Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku,
berilah kekuatan-Mu kepada hamba-Mu, dan selamatkanlah anak laki-laki hamba-Mu perempuan!
(Refren)


09. BACAAN KEDUA (Rm. 8:26-27)

L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Roma Saudara-saudari, demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

10. ALLELUIA (Mat. 11:25)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, * karena misteri Kerajaan Engkau nyatakan kepada orang kecil.
U : Alleluia
11. INJIL (Mat. 13:24-43)

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Matius. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu.

Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu? Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu? Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkasberkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku." Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari
pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya.” Dan Ia menceriterakan perumpamaan ini juga kepada mereka:

“Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya.” Semuanya itu disampaikan Yesus kepada orang banyak dalam perumpamaan, dan tanpa perumpamaan suatu pun tidak disampaikan-Nya kepada mereka, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: “Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan.” Maka Yesus pun meninggalkan orang banyak itu, lalu
pulang. Murid-murid-Nya datang dan berkata kepada-Nya: “Jelaskanlah kepada kami perumpamaan tentang lalang di ladang itu.” Ia menjawab, kata-Nya: “Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia; ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat. Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat. Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman. Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya.

Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. Pada waktu itulah orangorang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!”
P : Demikianlah Injil Tuhan.

U : Terpujilah Kristus.

12. RENUNGAN SINGKAT

Bacaan Injil pada hari ini merupakan kelanjutan dari bacaan pada Minggu lalu, yang berbicara tentang benih yang ditaburkan. Yang diharapkan adalah benih itu jatuh pada tanah yang subur sehingga ia bertumbuh dan menghasilkan. Pada hari ini, kita mendengarkan bahwa benih itu tumbuh namun mendapatkan tantangan dari ilalang. Pertama, gandum. Dalam perumpamaan itu disebutkan bahwa gandum itu bertumbuh. Ia
bertumbuh bersama lalang, yang tentu saja mengganggunya. Sang tuan tidak mau mencabut lalang itu karena ada resiko bahwa gandum akan tercabut juga. Yang menarik adalah gandum itu bertumbuh dan menghasilkan buah sehingga hasilnya bisa dipanen dan disimpan di dalam lumbung. Kisah ini mengajarkan kita untuk bertahan dalam iman kita. Kadangkala kita berhadapan dengan orangorang atau situasi atau sistem di mana kehidupan iman kita amat ditantang. Misalnya, ada lingkungan kerja yang membuat orang terperangkap untuk berdosa. Ada orang baik yang disalahkan karena ia jujur atau ia berbuat baik. Melalui perumpamaan itu, Yesus meminta kita untuk bertahan. Karena dengan bertahan dalam iman dan dalam berbuat baik, kita sudah menumbuhkan buah-buah baik dan kita tidak mau dikalahkan oleh lalang yang mengganggu iman kita. Kita memulainya dalam keluarga kita dengan saling meneguhkan dan menghargai anggota keluarga kita yang berbuat baik.

Kedua, lalang. Dalam perumpamaan disebutkan dengan jelas bahwa lalang dibiarkan bertumbuh bersama dengan gandum. Yang berbeda adalah nasib akhir mereka. Jika gandum dimasukkan ke dalam lumbung, maka lalang menjadi umpan api. Lalang tidak berguna karena tidak membawa hasil apa-apa. Perumpamaan ini menunjukkan bahwa Tuhan tetap sabar pada kita. Ia tetap memberikan kesempatan kepada kita untuk bertobat. Berbeda dengan lalang yang memang tidak bisa berubah menjadi gandum dan menghasilkan buah, kita bisa berubah dari pribadi yang berdosa menjadi pribadi yang bertobat. Mari kita saling membantu agar benih-benih lalang itu tidak bertumbuh, apalagi berurat-akar dalam hati kita.

Di dalam keluarga misalnya, kita bisa saling mendengarkan teguran atau masukan dari satu sama lain. Kita hendaknya memiliki kerendahan hati untuk mengakui kesalahan kita dan memperbaikinya. Tuhan amat sayang pada kita, dan selalu ingin menyelamatkan kita. Semoga kita mampu bertahan dan menghasilkan buah, dan tidak menjadi lalang yang kelak akan hilang binasa karena dibakar oleh api penghakiman.

13. HENING SEJENAK

14. SYAHADAT

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, marilah kita bersamasama menghadap Allah Bapa dengan iman dan harapan, dan yang selalu menantikan kita dengan sabar.

P : Bagi Bapa Suci dan para Uskup. Semoga Roh Kudus berkenan menganugerahkan sikap murah hati, sabar, serta kekuatan kepada Bapa Suci dan para Uskup, agar mampu menerima keluh kesah umatnya dan mendengarkannya dengan penuh perhatian. Marilah kita mohon…

P : Bagi para pemimpin bangsa-bangsa. Semoga Allah Bapa berkenan mengarahkan para pemimpin bangsa-bangsa mengusahakan perdamaian, kebijakan ekonomi yang tidak merugikan rakyat kecil, dan mampu menyelesaikan masalah kekurangan pangan. Marilah kita mohon…

P : Bagi mereka yang bimbang dan tersesat. Semoga Bapa berkenan menuntun mereka yang bimbang dan tersesat, kembali ke jalan yang benar, serta meyakinkan mereka akan bisikan suara Tuhan di dalam hatinya. Dan semoga mereka mampu menyikapi setiap persoalan dengan bijaksana.

Marilah kita mohon….

P : Bagi kita sekalian. Semoga teladan Yesus Kristus memampukan kita yang mendengarkan Sabda-Nya hari ini untuk hidup saling menolong, dan sabar menanggung beban kita masing-masing. Marilah kita mohon….

P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].

P : Allah Bapa, Pencipta manusia, Engkau selalu memberi kesempatan keapda kami untuk berkembang Semoga kemurahan hati-Mu, mendorong kami untuk mengamalkannya di tengah sesama yang mengharapkan bantuan kami. Demi Kristus, Tuhan kami.
U : Amin

16. DOA PUJIAN

P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah begitu baik kepada kita umat-Nya. Dalam kebaikan-Nya itu, Ia datang melayani kita. Maka marilah kita memuji Dia dan berkata: Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.

P : Allah maha pengasih dan penyayang, Engkaulah penyelenggara segala hal dalam hidup kami. Dalam kebaikan-Mu yang tak terhingga, Engkau menciptakan kami dan menganugerahi kami kehidupan. Maka kami memuji Engkau:
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.

P : Bapa, amat besarlah cinta-Mu kepada kami. Ketika dalam perjalanan hidup ini kami jatuh, Engkau menyelamatkan kami dengan mengutus Putra-Mu dan Dia mengajarkan kami untuk mencintai. Engkau menyerahkan Dia bagi kami. Maka kami memuji Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.

P : Dan betapa besar cinta dan kebaikan-Mu bagi kami. Engkau mencurahkan Roh Kudus-Mu untuk menyempurnakan rencana penyelamatan Mu dalam diri kami. Maka kami memuji Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.

P : Setiap hari Engkau melimpahi kami dengan karunia dan berkat, sehingga kami dapat menunaikan tugas kami sehari-hari, yakni berbakti bagi-Mu dan melayani sesama lewat karya-karya kami. Maka kami memuji Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.

P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan berseru: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur] Menyusul Ritus Komuni. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).

17A. Cara A: DENGAN KOMUNI

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.

P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]

18A. BAPA KAMI Berdiri

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.

U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:

P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:

P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.

U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:

P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------
17B. Cara B. TANPA KOMUNI

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.

18B. BAPA KAMI Berdiri

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.

U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.

P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.

19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri

Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:

P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.

P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).

[hening sejenak]

P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]

P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:

P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.

Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Syukur.

20. MENDOAKAN MAZMUR 145:1-21

[Bisa didoakan bersama-sama atau bergantian] Aku hendak mengagungkan Engkau, ya Allahku, ya Raja, dan aku hendak memuji nama-Mu untuk seterusnya dan selamanya. Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan hendak memuliakan nama-Mu untuk seterusnya dan selamanya. Besarlah TUHAN dan sangat terpuji, dan kebesaran-Nya tidak terduga. Angkatan demi angkatan akan memegahkan pekerjaan-pekerjaan-Mu dan akan memberitakan keperkasaan-Mu. Semarak kemuliaan-Mu yang agung dan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib
akan kunyanyikan. Kekuatan perbuatan-perbuatan-Mu yang dahsyat akan diumumkan mereka, dan kebesaran-Mu hendak kuceritakan.

Peringatan kepada besarnya kebajikan-Mu akan dimasyhurkan mereka, dan tentang keadilan-Mu mereka akan bersorak-sorai. TUHAN itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala
yang dijadikan-Nya. Segala yang Kaujadikan itu akan bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, dan orang-orang yang Kaukasihi
akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaanMu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu, untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan kemuliaan semarak kerajaan-Mu. Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abad, dan pemerintahan-Mu tetap melalui segala keturunan. TUHAN setia dalam segala perkataanNya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatanNya. TUHAN itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua orang yang tertunduk. Mata sekalian orang menantikan Engkau, dan Engkaupun memberi mereka makanan pada waktunya; Engkau yang membuka tangan-Mu dan yang berkenan mengenyangkan
segala yang hidup. TUHAN itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan. Ia melakukan kehendak orang-orang yang takut
akan Dia, mendengarkan teriak mereka minta tolong dan menyelamatkan mereka.

TUHAN menjaga semua orang yang mengasihi-Nya, tetapi semua orang fasik akan dibinasakan-Nya. Mulutku mengucapkan puji-pujian kepada TUHAN dan biarlah segala makhluk memuji nama-Nya yang kudus untuk seterusnya dan selamanya. Kemuliaan kepada Bapa, Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin.

21. AMANAT PENGUTUSAN

P : Saudara-saudara terkasih, kita telah mendengarkan perumpamaan tentang lalang di antaragandum. Kita hidup di tengah dunia yang membawa juga tantangan bagi kita. Kita berusaha agar kita tetap menjadi gandum yang baik dan tidak kalah oleh atau tenggelam dalam kerimbunan lalang. Jika kita terperangkap dalam kumpulan lalang, kita mesti tetap menjadi gandum yang tumbuh dan menghasilkan. Mari kita saling mendukung agar benih gandum dalam hati kita tetap bertumbuh dan menghasilkan buah berlimpah.

22. DOA PENUTUP

P : Marilah kita berdoa, Allah yang maharahim, semoga kami selalu berusaha untuk bertahan dalam iman kepada-Mu di tengah tantangan di zaman kini. Kuatkanlah kami untuk tetap menjadi gandum bagi sesama kami dan bukannya menjadi ilalang yang menghambat iman
sesama kami kepada-Mu. Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin


23. MOHON BERKAT TUHAN

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.

U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.

24. PENGUTUSAN

P : Marilah pergi, kita diutus Tuhan untuk mewartakan Sabda-Nya melalui sikap dan tutur kata kita.
U : Amin.

25. LAGU PENUTUP

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News