Flores Bicara

Bupati Sikka Roby Idong: Presentase Pencapaian 5 Tahun, Kalau Rincikan Ada Kemajuan Signifikan

Penulis: Nofri Fuka
Editor: Nofri Fuka
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Program Flores Bicara dengan tema Kilas Balik Kepemimpinan Bupati Roby Idong yang diselenggarakan pada 17 September 2023.

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Tersisa 3 hari lagi kepemimpinan Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo dan Wakil Bupati Sikka, Romanus Woga, periode 2018-2023 akan berakhir.

Di penghujung kepemimpinan keduanya, TribunFlores.Com berkesempatan bersua bersama Bupati Sikka yang akrab disapa Roby Idong dalam program Flores Bicara dengan tema "Kilas Balik Kepemimpinan Bupati Roby Idong" yang diselenggarakan pada 17 September 2023.

Kemasan acara dalam bentuk talkshow tersebut membahas tentang segala pencapaian yang telah diraih oleh Pemerintahan Kabupaten Sikka dibawah kendali Bupati Roby Idong agar dapat diketahui oleh semua elemen masyarakat Kabupaten Sikka.

Talkshow tersebut dipandu oleh Host Albert Aquinaldo.

Baca juga: Meskipun Hujan, Bupati Sikka Ikut Menari Kolosal Rokatenda saat Festival Jelajah Maumere 2023

 

Pada momen itu, Bupati Roby menyebutkan presentase pencapaian selama 5 tahun kepemimpinannya bersama Wabup Romanus Woga, jika dirincikan satu persatu terdapat kemajuan yang signifikan.

"Presentase pencapaian selama 5 tahun, kalau rincikan satu persatu saya pikir ada kemajuan signifikan karena kita membangun sesuai dengan kontrak kinerja kita yang tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah," ujarnya saat ditanya oleh Host Albert Aquinaldo.

Jadi menurut Bupati Roby, cara menilai seorang kepala daerah harus melihat dari kontrak kerjanya dan tidak bisa menilai di luar kontrak kerja.

"Sehingga seperti saya sampaikan misalnya jalan, itukan dari 400 kilometer yang baik, itukan kita tambahkan 200 kilometer dalam kurun waktu yang efektifnya hanya 3 tahun, 2 tahun itukan kita fokus pada penanganan covid tapi itu pun kita laksanakan dengan baik di tengah-tengah situasi yang sulit"

"Air minum juga ada peningkatan yang signifikan dari 12.000 meteran itu sekarang sudah 20.000 ribu menuju 30.000. Ini terus dikerjakan karena program kita berkelanjutan. Kemudian perlindungan terhadap masyarakat melalui kesehatan, itu sangat luar biasa kita termasuk di tingkat nasional itu tertinggi 98 persen universal health coverage jadi kita mencover masyarakat itu sampai 98 persen, kalau 2 persen itukan masa transisi jadi ada yang meninggal dan ada baru yang masuk itu pun kita siapkan dengan kartu Sikka Sehat," jelasnya.

Mengenai Kartu Sikka Sehat, menurut Bupati Roby, Kartu Sikka Sehat adalah hak dasar.

"Jadi hak harus dijaga. Nanti siapa pengganti saya atau pun jadi penjabat bupati sikka sebentar lagi pak sekda, jadi saya pikir pak sekda sangat mengerti itu tidak mungkin langsung di-cut. Ini kebutuhan dasar masyarakat Kabupaten Sikka dan itu tetap berlanjut," terangnya.

"Ini kebutuhan dasar masyarakat Kabupaten Sikka dan itu tetap berlanjut. Kami juga sudah mengirim sistem Kartu Sikka Sehat (KSS) ke Kemensos," tambahnya.

Bupati Sikka, Roby Idong (Baju hitam) dan Host Albert Aquinaldo (TRIBUNFLORES.COM/SCREENSHOT)

Semua data KSS itu akan diambil oleh kementerian sosial, kementerian sosial akan memberikan perlindungan yang dibiayai oleh APBN.

"Jadi sebenarnya Kartu Sikka Sehat ini satu kartu transisi sementara, setelah kita data dapat orangnya, kita proses selama 6 bulan nanti berubah menjadi BPJS yang ditanggung oleh APBN," jelas Bupati Roby.

Awal dan Akhir Masa Kepemimpinan 

Paket ROMA (Roby Idong dan Romanus Woga) merupakan paket pertama di Kabupaten Sikka yang maju dalam Pilkada melalui Jalur Independen.

Bupati Roby bercerita bahwa niatnya bersama Wabup Romanus Woga maju melalui jalur independen dikarenakan keduanya tidak memiliki atau tergabung dalam partai politik.

"Jadi niat kami memang mau jadi kepala daerah, jalur independen hanya sarana saja, yah karena kami tidak memiliki partai politik saat itu kita menggunakan sarana independen," ucapnya.

Soal Afiliasi dengan partai politik, Bupati Roby secara tersirat menyebut setelah terpilih menjadi bupati, independen selesai.

"Setelah jadi bupati independen kan selesai, kan independen bukan partai politik," tandasnya.

"Dalam perjalanan itu, kemudian dalam sejarah perjuangan saya, saya pernah bersama dengan PDIP Perjuangan di 2013 itu dengan Pak Alex Longginus kami menang di putaran pertama dan kalah di putaran kedua sehingga catatan dan jejak saya di PDI Perjuangan itu cukup dinilai. Memang hati saya itu di PDI Perjuangan," tambahnya.

Program yang ditawarkan Paket ROMA kepada masyarakat kala itu adalah pemenuhan hak-hak dasar masyarakat Sikka.

Program yang ditawarkan itu disosialisasikan dan mendapat dukungan yang cukup dari masyarakat.

"Programnya itu; pemenuhan hak-hak dasar masyarakat Sikka. Memang pada 2005, saya waktu itu di Bapeda saya ikut masuk dalam tim inti dalam penyusunan rencana jangka panjang daerah, ya itu untuk tahun 2005 sampai 2025, di situ memang tergambar bahwa Kabupaten Sikka punya impian untuk menjadi pusat pertumbuhan untuk Flores dan Lembata di Bidang Jasa, industri pengolahan dan juga pariwisata"

"Dari situ saya melihat titik awalnya harus darimana hingga saya melihat perkembangan kondisi masyarakat Kabupaten Sikka dari aspek SDM pada 2018 itu 60 persen warga Kabupaten Sikka itu masih status pendidikannya SD ke bawah, yang SMP/SLTP hingga perguruan tinggi itu masih sangat sedikit 40 persen," pungkasnya.

Sehingga kebijakan yang diambil, menurutnya, betul-betul diarahkan untuk pemenuhan hak-hak dasar melalui pendidikan, kesehatan. Selain itu, soal infrastruktur dasar seperti jalan, air minum, kelistrikan, juga menjadi perhatian utama.

"Yah mengenai pelayanan kesehatan juga waktu itu masih belum begitu baik belum merata akses masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan melalui jaminan-jaminan kesehatan juga belum, waktu itu masih 86 persen universal health coverage tapi hari ini sudah 98 persen," katanya.

"Untuk jalan sendiri, sejak 2018 itu database yang dipegang itu kondisi jalan yang beraspal dalam kondisi baik itu 400 kilometer di Sikka. Jadi kurang lebih 1000 kilometer panjang luas jalan kabupaten," paparnya lagi.

Tapi hari ini sudah menjadi 600 kilometer. "Jadi dalam 5 tahun itu kami mengisi 200 kilometer yang sudah tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Sikka termasuk di kepulauan. Jadi sudah sangat maju infrastruktur walaupun belum memenuhi keinginan masyarakat," jelas Bupati Roby.

"Kemudian air minum pada 2018 itu dengan kondisi sambungan rumah yang terpasang itu oleh PDAM ada 12.000 sedangkan Pamsimas masih menggunakan sarana umum belum SR tapi kali ini Pamsimas juga sudah memberikan kontribusi dengan pemasangan sambungan rumah namun dalam pengisian itu sampai dengan terakhir ini itu kondisinya mau menuju 30.000 SR jadi 12.000 menuju 30.000," ujarnya menambahkan.

Pada masa pemerintahannya juga, jaringan perpipaan yang sudah tua atau berumur 30-40 tahun diganti dengan yang baru.

"Jadi kita memang bangun dari dasar dulu, hal-hal yang tidak kelihatan, jalan, air minum, kemudian pendidikan, kesehatan"

"Beasiswa sampai saat ini sudah kita berikan kepada 15.000 mahasiswa di Kabupaten Sikka yang belajar, tersebar di seluruh wilayah Nusantara. Ada beberapa orang yang kita biayai kuliah di Malaysia, Jepang, China dan negara lainnya," tutupnya.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News