TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Bacaan Injil Katolik Rabu 20 September 2023.
Bacaan Injil Katolik dilengapi dengan renungan harian katolik.
Bacaan Liturgi Hari Rabu 20 September 2023, Kalender Liturgi 20 September 2023 merupakan Hari Rabu Pekan Biasa XXIV, Peringatan Wajib Santo Andreas Kim Taegon Dan Santo Paulus Chong Hasang, Martir, Santa Kolumba dan Pamposa, Martir, Santo Eustakius, Martir dengan Warna Liturgi Merah.
Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Rabu 20 September 2023 adalah sebagai berikut:
Baca juga: Bacaan Liturgi Hari Ini Selasa 19 September 2023 Hari Biasa Pekan XXIV
Bacaan Pertama : 1Tim. 3:14-16
Semuanya itu kutuliskan kepadamu, walaupun kuharap segera dapat mengunjungi engkau. Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran.
Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat,
diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 111:1-2,3-4,5-6
Haleluya! Aku mau bersyukur kepada TUHAN dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan dalam jemaah.
Besar perbuatan-perbuatan TUHAN, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
Agung dan bersemarak pekerjaan-Nya, dan keadilan-Nya tetap untuk selamanya.
Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan-Nya peringatan; TUHAN itu pengasih dan penyayang.
Diberikan-Nya rezeki kepada orang-orang yang takut akan Dia. Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya.
Kekuatan perbuatan-Nya diberitakan-Nya kepada umat-Nya, dengan memberikan kepada mereka milik pusaka bangsa-bangsa.
Bait Pengantar Injil : Yoh 6:64b.69b
Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Pada-Mulah sabda kehidupan kekal.
Bacaan Injil : Lukas 7:31-35
Hikmat Allah dibenarkan oleh orang yang menerimanya.
Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada orang banyak, “Dengan apakah akan Kuumpamakan orang-orang dari angkatan ini? Mereka sama dengan anak-anak yang duduk di pasar dan berseru-seru, ‘Kami meniup seruling bagimu, tetapi kalian tidak menari. Kami menyanyikan kidung duka, tetapi kalian tidak menangis.’
Sebab ketika Yohanes Pembaptis datang, dan ia tidak makan roti, dan tidak minum anggur, kalian berkata, ‘Ia kerasukan setan.’ Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan kalian berkata, ‘Lihatlah, seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa.’
Tetapi hikmat dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, Pada Renungan Harian Rabu 20 September 2023 dalam Bacaan Injil hari ini Lukas 7:31-35, Yesus berkata dengan apakah Kuumpamakan orang-orang dari angkatan ini?
Yesus menggambarkan perilaku orang Farisi dengan permainan anak-anak dahulu mungkin juga pernah dimainkan Yesus ketika masih kanak-kanak. Apabila seseorang mengusulkan untuk “bermain pernikahan” yang lain tidak mau menari:
Apabila yang lain mengusulkan “bermain penguburan” yang lain tidak mau menangis. Apa pun yang diusulkan, mereka tidak akan senang. Mereka menyebut Yohanes kerasukan setan karena tidak menikmati kemewahan: mereka menuduh Yesus pelahap dan peminum karena
Dia ikut menghadiri pesta. Ini jelas merupakan fitnahan yang dimaksudkan untuk meruntuhkan pengaruh-Nya sebagai seorang pengajar kebenaran (lih. Mat 12:24; Yoh 7:20; 8:48).
Yesus sendiri mengatakan secara tidak langsung bahwa mereka yang “makan minum bersama-sama pemabuk” adalah para hamba jahat yang tidak bersiap-siap dengan benar untuk kedatangan Tuan mereka (Mat 24:48-49). Karena itu, melalui ayat-ayat ini tidak dapat dibuktikan bahwa Yesus minum anggur yang memabukkan.
Yesus telah mengungkapkan kebenaran, dan pelayanan Mesias adalah penyucian dan penyelamatan orang berdosa namun masih saja ada orang yang mengeraskan hati terhadap kebenaran itu.
Orang Farisi dan ahli taurat yang selalu menganggap diri benar, belum juga terbuka akan kebenaran yang sesungguhnya. Justru para pemungut cukai yang dianggap mereka sebagai orang berdosa, memberikan tanggapan keterbukaan akan kebenaran dan memberi diri dibaptis.
Di mana pun kebenaran diberitakan, selalu menimbulkan berbagai reaksi, ada yang menerima dengan sukacita dan percaya, ada juga yang tetap menolak dan mengeraskan hati terhadap kebenaran.
Cara Allah dalam tindakan penyelamatan-Nya sering tidak terduga dan memang tidak konvensional, namun pasti tepat sasaran. Kita dipanggil terlibat dalam pelayanan dengan belajar menyesuaikan diri dengan kreativitas-Nya serta percaya bahwa rencana-Nya paling baik dan pasti berhasil.
Doa Penutup
Tuhan Yesus, bukalah matahatiku agar dengan demikian sebagai seorang dewasa aku dapat melihat siapa sesungguhnya Engkau sebagai Tuhan dan Mesias (Kristus).
Singkirkanlah setiap rintangan dalam hatiku supaya aku dapat menerima hidup-Mu dalam diriku. Amin.
Demikianlah Renungan Hari Rabu 20 September 2023, semoga bermanfaat.(sumber the katolik.com).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News