Harga Beras di Sikka

Harga Beras di Pasar Tingkat Maumere Tak Menentu Pedagang dan Pembeli Mengeluh

Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

JUAL BERAS - Pedagang Sembako saat diwawancarai TRIBUNFLORES.COM di Pasar Tingkat Maumere, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Flores, NTT, Kamis 12 Oktober 2023.

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Harga beras di Pasar Tingkat kota Maumere Kabupaten Sikka tak menentu membuat pedagang dan pembeli mengeluh.

Para pedagang beraspun tak kaget dengan harga kenaikan beras ini. Pasalnya mereka harus membeli mahal pada distributor.

Pedagang beras, Haji Ulan (48) mengaku harga beras ini tidak tetap kadang naik dan kadang normal tetapi tidak turun.

"Harga beras ini tidak menentu, sudah 3 minggu ini harganya normal, tapi tidak pernah turun biasanya selalu naik,", ucap Haji Ulan saat dijumpai TRIBUNFLORES.COM Kamis 12 Oktober 2023.

Baca juga: Persaingan Harga Beras Magepanda dan Beras Sulawesi di Sikka, Ada yang Beli Langsung di Pelra Wuring

 

Menurut Haji Ulan, rata-rata beras yang di jual di Pasar Tingkat Maumere didatangkan dari Sulawesi yang kemudian diambil di pelabuhan rakyat Wuring.

Harga penjualan beras tersebut tergantung kualitas beras yang berkisar dari harga Rp 600 hingga 800 ribu rupiah per/50 kg. Harga encerannya dijual dengan Rp. 14.000 - Rp. 16.000 perkilonya.

Pedagang lainnya, Mila (27) mengaku kaget dengan kenaikan harga beras yang tidak menentu ini.

"Pastinya saya kaget dengan kenaikan harga beras ini tapi karena tuntutan keadaan mau tidak mau kami harus tetap berjualan,"ucapnya.

Baca juga: Turis Mancanegara Kagumi Keindahan Destinasi Wisata Kojadoi di Sikka NTT

Musim kemarau yang berkepanjangan ini menjadi salah satu faktor utama dari kenaikan harga beras tersebut.

"Harga beras ini naik karena musim kemarau, jadi banyak petani di Sulawesi yang gagal panen dan juga permintaan pasar juga meningkat jadi harga beras melonjak," ujarnya.

Semenjak harga beras naik Mila mengaku pasar mulai sepi dimana biasanya dibeli dengan perkarung namun sekarang hanya perkilo.

Sementara itu, Yuliana warga Desa Habi Kecamatan Kangae mengeluh soal kenaikan harga beras yang tidak menentu ini.

"Sudah terlalu harga beras ini terlalu mahal, kita mau beli barang lain juga pikir-pikir, beli juga tergantung uang jadi biasanya saya beli perkilo saja,"ujarnya.

Penulis: Tasya Henriquez, Mahasiswa Magang Unipa

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News