Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Teks Misa Hari Minggu 3 Desember 2023.
Teks misa hari minggu disiapkan untuk Masa Adven I Tahun B.
Teks misa hari minggu disusun oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD dari Seminari tinggi Ledalero, Maumere.
Mari ikut misa hari minggu dengan tekun dan penuh iman.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 2 Desember 2023, Rajin Berdoa
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini Gereja memasuki Tahun Liturgi yang baru. Kita merayakan Minggu pertama Adventus sebagai persiapan untuk menyambut kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus. Bacaan pertama, yang diambil dari Kitab Yesaya mengisahkan harapan orang Israel akan pertolongan dari Tuhan. Orang Israel menyadari dirinya sebagai tanah liat yang membutuhkan bantuan Tuhan.
Kita semua amat membutuhkan bantuan Tuhan.
Kadangkala kita menjadi tidak berdaya menghadapi tantangan dunia ini. Seperti Rasul Paulus, kita percaya bahwa Tuhan itu setia. Dia selalu berjalan bersama kita. Yang penting, kita menyadari kehadiran-Nya dalam setiap langkah hidup kita. Bacaan Injil mengajak kita untuk selalu berjagajaga atau waspada karena kedatangan Tuhan itu tidak dapat diduga. Mari kita bersama-sama untuk selalu menyadari kehadiran Tuhan dalam hidup harian kita. Bisa jadi kita merasakan kehadiran Tuhan di kantor, di ladang, di dalam perjalanan. Kita ini rapuh dan lemah, hanya oleh kekuatan Tuhanlah kita bisa bertahan. Semoga bacaanbacaan hari ini menguatkan kita bahwa Tuhan selalu hadir dalam hidup kita.
[hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Di hadapan Tuhan yang kini hadir di tengah kita, marilah menyesali dan mengakui segala dosa, serta memohon ampun atas segala kekurangan kita supaya pantas bertemu dengan Dia dan layak merayakan Sabda penyelamatan-Nya.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
[TANPA KEMULIAAN]
04. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak].
Allah Bapa yang mahakuasa, bangkitkanlah semangat kami umat-Mu untuk menyongsong kedatangan Kristus, Putra-Mu. Semoga wabah virus yang kami alami ini, tidak menyurutkan iman kami akan Dikau, yang selalu beserta kami. Semoga dalam bimbingan-Mu, kami pun pantas menyambut Dia yang datang mewartakan kerajaan surga bagi kami semua. Dialah Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
05. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Tuhan bersabda, "Di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku hadir di tengah-tengah mereka." Percaya akan Sabda ini, maka marilah kita hening sejenak dan menyadari kehadiran Tuhan di tengah kita, serta mendengarkan Sabda-Nya dalam bacaan-bacaan berikut.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]
06. BACAAN PERTAMA (Yes. 63:16b-17; 64:1,3b-8)
L : Bacaan dari Kitab Yesaya Bukankah Engkau Bapa kami? Sungguh, Abraham tidak tahu apa-apa tentang kami, dan Israel tidak mengenal kami. Ya TUHAN, Engkau sendiri Bapa kami; nama-Mu ialah "Penebus kami" sejak dahulu kala. Ya TUHAN, mengapa Engkau biarkan kami sesat dari jalan-Mu, dan mengapa Engkau tegarkan hati kami, sehingga tidak takut kepada-Mu? Kembalilah oleh karena hamba-hamba-Mu, oleh karena suku-suku milik kepunyaan-Mu! Sekiranya Engkau mengoyakkan langit dan Engkau turun, sehingga gunung-gunung goyang di hadapanMu, karena Engkau melakukan kedahsyatan yang tidak kami harapkan, seperti tidak pernah didengar orang sejak dahulu kala! Tidak ada telinga yang mendengar, dan tidak ada mata yang melihat seorang allah yang bertindak bagi orang yang menanti-nantikan dia; hanya Engkau yang berbuat demikian. Engkau menyongsong mereka yang melakukan yang benar dan yang mengingat jalan yang Kautunjukkan! Sesungguhnya, Engkau ini murka, sebab kami berdosa; terhadap Engkau kami memberontak sejak dahulu kala. Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin. Tidak ada yang memanggil nama-Mu atau yang bangkit untuk berpegang kepada-Mu; sebab Engkau menyembunyikan wajah-Mu terhadap kami, dan menyerahkan kami ke dalam kekuasaan dosa kami. Tetapi sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami sekalian adalah buatan tangan-Mu. Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
07. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 80:4)
Ya Allah, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka selamatlah kami.
Mzm. 80:2ac,3b,15-16,18-19
Hai gembala Israel, pasanglah telinga, Engkau, yang duduk di atas para kerub, tampillah bersinar. Bangkitkanlah keperkasaan-Mu. (Refren)
Ya Allah semesta alam, kembalilah kiranya, pandanglah dari langit, dan lihatlah! Indahkanlah pohon anggur ini, batang yang ditanam oleh tangan kanan-Mu! (Refren)
Kiranya tangan-Mu melindungi orang yang di sebelah kanan-Mu, anak manusia yang telah Kauteguhkan bagi diri-Mu. Maka kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu. Biarkanlah kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu (Refren)
08. BACAAN KEDUA (1Kor. 1:3-9)
L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu. Aku senantiasa mengucap syukur kepada Allahku karena kamu atas kasih karunia Allah yang dianugerahkan-Nya kepada kamu dalam Kristus Yesus. Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal: dalam segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan, sesuai dengan kesaksian tentang Kristus, yang telah diteguhkan di antara kamu. Demikianlah kamu tidak kekurangan dalam suatu karuniapun sementara kamu menantikan
penyataan Tuhan kita Yesus Kristus. Ia juga akan meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus. Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia. Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
09. ALLELUIA (Mzm 85:8)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya TUHAN, * dan berikanlah kepada kami keselamatan dari pada-Mu!
U : Alleluia
10. INJIL [Mrk. 13:33-37]
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Markus. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. "Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba. Dan halnya sama seperti seorang yang bepergian, yang meninggalkan rumahnya dan menyerahkan tanggung jawab kepada hamba-hambanya, masing-masing dengan tugasnya, dan memerintahkan penunggu pintu supaya berjaga-jaga. Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu bilamanakah tuan rumah itu pulang, menjelang malam, atau tengah malam, atau larut malam, atau pagi-pagi buta, supaya kalau ia tiba-tiba datang jangan kamu didapatinya sedang tidur. Apa yang Kukatakan kepada kamu, Kukatakan kepada semua orang: berjaga-jagalah!"
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
11. RENUNGAN SINGKAT
Injil di hari Minggu ini berbicara tentang berjaga-jaga. Yesus memberikan penjelasan melalui sebuah perumpamaan tentang orang yang berjaga-jaga sampai tuan rumahnya kembali. Pertama, jika kita perhatikan, setiap hamba dalam perumpamaan itu diberi tugas. Salah satu petugasnya adalah penjaga pintu. Tugas ini kelihatan gampang karena hanya menunggu saja. Namun membutuhkan kesetiaan, karena jika terlalu lama menunggu dalam ketidakpastian, orang cenderung untuk tidak setia atau menjadi malas atau lengah. Kita semua adalah penjaga pintu itu. Kita mempersiapkan batin kita agar tetap terbuka
terhadap kedatangan Tuhan. Sama seperti ketika menanti kedatangan seorang tamu, orang akan mempersiapkan segala sesuatu dengan baik, maka kita pun diajak untuk senantiasa mempersiapkan batin kita dengan baik agar ketika Tuhan datang, Dia menjumpai rumah hati yang bersih dan cocok untukNya.
Selama masa persiapan kedatangan Tuhan Yesus ini, kita diajak untuk membersihkan mulai dari pintu gerbang hati kita sampai ke dalam batin kita, agar hati kita menjadi jernih dan bersih serta layak menyambut Tuhan. Kedua, dalam perumpamaan tadi disebutkan bahwa setiap hamba memiliki tugas khusus. Mereka pasti tetap akan sibuk dengan tugas mereka namun pada saat yang sama mereka juga harus waspada akan kedatangan tuan mereka. Itu berarti, mereka mesti melaksanakan tugas dan kepercayaan yang diberikan kepada mereka dengan baik sehingga ketika sang tuan tiba-tiba datang, mereka memang melaksanakan tugas dengan baik dan tetap terjaga.
Kita pun diajak untuk tetap melaksanakan tugas dan kepercayaan yang diberikan Tuhan kepada kita dengan baik. Melaksanakannya dengan penuh tanggungjawab adalah juga salah satu cara kita mempersiapkan kedatangan Tuhan. Jika setiap kita melaksanakan tugas dengan baik, maka kita akan saling meneguhkan satu sama lain atau saling mendukung untuk terus berbuat baik. Seringkali kita hanya bisa mengeritik sesama tanpa kita sendiri melaksanakan tugas kita dengan baik. Marilah di masa persiapan kedatangan Tuhan ini, kita bangun sikap untuk melaksanakan tugas-tugas yang dipercayakan Tuhan kepada kita dengan baik, entah sebagai orangtua, sebagai guru, sebagai sopir, sebagai pelajar, dan sebagainya. Semoga kita tidak menjadi orang yang tertidur dan lupa akan tanggung jawab yang dipercayakan Tuhan kepada kita.
12. HENING SEJENAK
13. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
14. DOA UMAT
P : Saudara-saudari yang terkasih, Sabda Allah yang kita dengarkan tadi, memperkuat pengharapan dalam diri kita akan belaskasihan Allah Karena itu, dengan penuh kepercayaan, ktia sampaikan permohonan kita kepada-Nya:
P : Bagi para pemimpin Gereja. Marilah kita berdoa bagi para pemimpin Gereja, agar dalam menggemabalakan umat, mereka tekun dan bijaksana, gembira dan penuh harapan, sekalipun mengalami banyak hambatan dan tantangan.
Marilah kita mohon…
P : Bagi para pemimpin masyarakat. Kiranya Tuhan senantiasa mendampingi para pemimpin masyarakat, agar mereka mendahulukan kepentingan umum dengan penuh rasa tanggung jawab. Marilah kita mohon…
P : Bagi orang-orang yang menderita. Semoga semua orang yang sedang mengalami penderitaan mendapat perhatian dari sesama, sehingga pengharapan mereka akan belas kasih Allah tetap hidup di dalam diri mereka. Marilah kita mohon…
P : Bagi kita semua yang berhimpun di sini. Semoga kita dibebaskan dari beban kecemasan hidup, melakukan tugas sehari-hari dengan setia, dan senantiasa siap menghadapi kedatangan Kristus kelak. Marilah kita mohon…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah, ya Bapa, doa-doa yang kami sampaikan ke hadirat-Mu. Semoga Engkau berkenan mengabulkannya, sebab semua ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin
15. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar].
16. DOA PUJIAN
[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari terkasih, Allah telah menepati janji keselamatan-Nya dalam diri Yesus Kristus. Maka marilah kita memuji Dia dengan berseru: Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
U : Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
P : Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia mengunjungi dan membebaskan umat-Nya. Ia mengangkat bagi kita seorang Penyelamat yang gagah perkasa, Putra Daud, hamba-Nya. Maka marilah kita memuji Dia:
U : Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
P : Seperti yang dijanjikan-Nya dari sedia kala, dengan perantaraan para nabi-Nya yang kudus untuk menyelamatkan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua lawan yang membenci kita; untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada leluhur kita, dan mengindahkan perjanjian-Nya yang kudus. Maka marilah kita memuji Dia:
U : Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
P : Ia telah bersumpah kepada Abraham, bapa kita, akan membebaskan kita dari tangan musuh, agar kita dapat mengabdi kepada-Nya tanpa takut, dan berlaku kudus dan jujur di hadapan-Nya seumur hidup. Maka marilah kita memuji Dia:
U : Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
P : Sebab Allah kita penuh rahmat dan belaskasihan, Ia mengunjungi kita laksana fajar cemerlang. Untuk menyinari orang yang meringkuk dalam kegelapan maut, dan membimbing kita ke jalan damai sejahtera. Maka marilah kita memuji Dia:
U : Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
P : Oleh sebab itu, ya Allah yang mahakuasa, dalamkesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], serta semua orang yang diselamatkan, kami melambungkan madah pujian bagi-Mu sambil berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur] Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
17A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
18A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurutajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
176B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.
18B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.
19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). [hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dandiikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu
Masa Adven.
20. MENDOAKAN MAZMUR 94
[Bisa dibacakan bergantian oleh dua orang atau dua kelompok] Marilah kita bersorak-sorai untuk TUHAN, bersorak-sorak bagi gunung batu keselamatan kita. Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan nyanyian syukur, bersorak-sorak bagi-Nya dengan nyanyian mazmur. Sebab TUHAN adalah Allah yang besar, dan Raja yang besar mengatasi segala allah. Bagian-bagian bumi yang paling dalam ada di tangan-Nya, puncak gunung-gunungpun kepunyaan-Nya. Kepunyaan-Nya laut, Dialah yang menjadikannya, dan darat, tangan-Nyalah yang membentuknya. Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya.
Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya! Janganlah keraskan hatimu seperti di Meriba, seperti pada hari di Masa di padang gurun, pada waktu nenek moyangmu mencobai Aku, menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku. Empat puluh tahun Aku jemu kepada angkatan itu, maka kata-Ku: "Mereka suatu bangsa yang sesat hati, dan mereka itu tidak mengenal jalan-Ku." Sebab itu Aku bersumpah dalam murka-Ku: "Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku."
Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin.
21. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih, betapa manusia sering tidak siap untuk menerima hari Tuhan. Tuhan bisa
datang kapan saja, di mana saja, dan dengan cara apa saja. Karena itu, Tuhan mengingatkan kita agar berjaga-jaga dan waspada. Masa Adven ini menjadi masa pembaruan sikap waspada dan berjaga-jaga bagi kita. Dengan itulah, kita bisa menjadikan setiap peristiwa hidup kita sebagai peristiwa kedatangan Tuhan, sehingga kelak, bila Tuhan datang dala kemuliaan-Nya, kita didapati-Nya dalam keadaan siap.
22. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Bapa di surga, dengarkanlah doa kami dan berilah harapan kepada semua orang yang mengharapkan bantuan-Mu. Berkati dan lindungilah kami berkat Sabda-Mu dan jadikanlah kai saksi cinta kasih-Mu. Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
23. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kitamenundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
24. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
25. LAGU PENUTUP
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News