ViralLokal

Viral Pesona Pertapaan Trappist Lamanabi di Larantuka Bius Perhatian Netizen, Ini Profilnya

Penulis: Nofri Fuka
Editor: Nofri Fuka
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral Pesona Pertapaan Trappist Lamanabi di Larantuka Bius Perhatian Netizen, Ini Profilnya

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Baru-baru ini viral di medsos Tiktok Pesona Pertapaan Trappist Lamanabi di Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, bius perhatian netizen.

Lantaran suguhan suasana yang sebuah cuplikan video singkat Biara Trappist tersebut menciptakan suasana yang adem.

Video tersebut diunggah ke akun tiktok oleh @Katolik Sejati beberapa waktu lalu.

@Katolik Sejati dalam Captionnya menulis: "Pertapaan Trappist Lamanabi cocok untuk agenda Ziarah tahun depan yang berkunjung ke Flores bisa mampir ke Pertapaan Trappist"

Baca juga: Viral Video Reaksi Kocak Seorang Ibu di Flores Ketika Nonton Sinetron, Marah-marah di Depan TV

 

Ia juga lantas menjelaskan melalui audio bahwa biara Trappist tersebut berada di Desa Lamanabi, Tanjung Bunga.

Berada di atas ketinggian 500 meter di atas permukaan laut.

Dari permukaan Laut dan berjarak 40 KM dari Kota Larantuka dan ditempuh 1 Jam perjalanan.

Ini adalah biara trappist, semua komunitas para rahib yang menghabiskan waktu mereka secara tersembunyi untuk memuji Allah berdoa, bekerja saling melayani antar mereka.

Lokasi ini menyediakan tempat dan suasana doa bagi kalian yang ingin berdoa secara pribadi.

Tersedia juga dengan biaya penginapan, akomodasi per orang 200 hingga 250 K dengan 3 kali makan dan dua kali snack.

Dan tentunya melayani pendampingan bagi kalian yang butuhkan bimbingan pribadi, konsultasi keluarga, ret-ret, rekoleksi.

Dengan jadwal doa mulai jam 03.00 Subuh hingga jam 20.00 malam.

Selain berdoa, para rahib juga bekerja.

Tempat produksi kerja tangan dari para rahib seperti lilin, roti, kue, snack, buah, dan sayur. Kebun kopi dan kakao kalian bisa beli di sini.

Dan bagi kalian alam lokasinya dekat bukit Padang Ilalang yang pemandangannya sangat indah, jadi kapan kalian ke sini?

Demikian sebut publiher sepanjang video berdurasi sekitar beberapa menit itu diputar.

Profil Biara Trappist Lamanabi

Mengutip PertapaanLamanabi.id pada 7 Desember 2023, pertapaan ini berdiri sejak tahun 1998.

Dibangun di atas sebidang tanah di desa Lamanabi, kecamatan Tanjung Bunga, kabupaten Flores Timur, provinsi Nusa Tenggara Timur.

Tepatnya terletak sekitar 40 kilometer di sebelah barat daya kota Larantuka. Jika ujung timur Pulau Flores seringkali disebut sebagai kepala naga, maka kami adalah matanya, seperti tergambar dalam peta kecil di halaman ini.

Lokasinya berada di ketinggian sekitar 500 meter dari permukaan laut.

Jika anda melakukan perjalanan menuju Lamanabi dari kota Larantuka, maka anda akan menyusuri sepanjang tepi pantai sebelum akhirnya berbelok di desa Beloaja untuk mendaki perbukitan melalui jalan berliku-liku.

Terdapat beberapa tikungan ekstrem disertai tanjakan tajam. Diperlukan kehati-hatian untuk melewati jalur ini.

Meskipun demikian, kita akan dijamu pemandangan yang menakjubkan bilamana kita memalingkan kepala ke arah laut.

Anda akan disambut padang ilalang menghijau saat mencapai puncaknya.

Tetumbuhan lebat menghijau yang menyelimuti bukit-bukitnya membuat suasana di desa Lamanabi terasa menyegarkan untuk ukuran Flores Timur pada umumnya.

Air yang melimpah sepanjang tahun dari sumber mata air pegunungan merupakan berkah tersendiri bagi kami dan warga desa Lamanabi.

Tidak mengherankan bahwa aneka tanaman budidaya dapat tumbuh subur disini, entah itu berupa sayur mayur, buah-buahan atau tanaman keras lainnya.

Gagasan mendirikan pertapaan Trappist di keuskupan Larantuka bermula dari keinginan bapak uskup Larantuka Alm. Mgr Darius Nggawa, SVD.

Pada tahun 1983 beliau secara tertulis mengundang Abas Pertapaan Rawaseneng, Alm. Romo Frans Harjawiyata, untuk membuka fundasi Pertapaan Rawaseneng di dusun kecil Lamanabi.

Lamanabi dalam bahasa Lamaholot secara harafiah berarti kelompok suku (lama) yang bermukim di bukit (nabi/nubi). Bukit bagi warga asli, merupakan tempat ritual kurban untuk berbakti kepada Wujud Tertinggi (Allah), maka Lamanabi mendapatkan arti simbolik sebagai Bukit Kurban.

Berhubung Rawaseneng sedang sibuk menyiapkan berdirinya biara suster Trappist di Gedono, Salatiga, Jawa Tengah, maka Rawaseneng baru dapat menanggapi secara aktif permintaan Bapak Uskup Larantuka lewat tujuh kunjungan survei Romo Abas Frans dan beberapa anggota pertapaan Rawaseneng lainnya ke Lamanabi.

Kunjungan-kunjungan itu berlangsung antara tahun 1988 hingga 1995.

Karena dirasa belum siap mendirikan fundasi langsung di Lamanabi, Romo Abas Frans memutuskan untuk memulai dengan membuka Biara Aneks (semacam tempat tinggal sementara) lebih dahulu, dengan mengutus empat rahib ke Larantuka.

Pada tanggal 12 Desember 1995 mereka berangkat dan menempati sebuah rumah kontrakan di kelurahan Sarotari, Larantuka.

Keempat saudara tersebut ialah: Fr David Darius Bue, Fr Dominikus Dadu Hayon, Rm Mikael Santana dan Fr Petrus Migu Hayon. Pada 15 Oktober 1996 Kapitel Umum Ordo meresmikan Lamanabi sebagai fundasi Rawaseneng.

Upacara Peletakan Batu Pertama pembangunan pertapaan tahap pertama di Lamanabi yang dipimpin oleh Mgr Darius Nggawa dilangsungkan pada 9 Juni 1997.

Baru pada 14 September 1998 keempat rahib biara Aneks tersebut dapat pindah dari Sarotari ke Lamanabi. Dan pada 29 September 1998 mereka sudah dapat mulai menjalankan hidup regular secara resmi. Oleh karena itu 29 September dianggap sebagai hari jadi Fundasi Lamanabi.

Dalam Kapitel Umum Ordo November 1999 yang dilangsungkan di Lourdes Perancis, Lamanabi diizinkan untuk mulai membuka novisiat.

Dan dalam Kapitel Umum Oktober 2005 yang dilangsungkan di Assisi Italia, status Pertapaan Lamanabi ditingkatkan dari fundasi menjadi keprioran sederhana.

Upacara pengangkatan keprioran sederhana dijatuhkan pada tanggal 8 Desember 2005. Rm Mikael Santana, OCSO yang sedari awal memimpin kelompok kecil para rahib tersebut terpilih menjadi Prior Pertapaan Lamanabi yang pertama.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News