Kapal Wisata di Labuan Bajo

Penyebab Kapal Wisata Alfathran di Labuan Bajo Tabrak Karang hingga Kandas

Penulis: Berto Kalu
Editor: Nofri Fuka
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyebab Kapal Wisata di Labuan Bajo Tabrak Karang hingga Kandas.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo Stephanus Risdiyanto mengatakan, kapal yang baru 30 menit berlayar dari Labuan Bajo menuju Pulau Komodo bernama Alfathran kandas setelah menabrak karang.

Penyebabnya karena kabut tebal sehingga jarak pandang terbatas.

Kapal Alfathran membawa lima orang wisatawan kandas di perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, pada Kamis 4 Januari 2024 siang sekitar pukul 13.00 Wita.

Kapal tersebut mengangkut 12 penumpang, 6 anak buah kapal (ABK) 5 wisatawan dan 1 pemandu wisata.

Baca juga: BREAKING NEWS: Kapal Wisata di Labuan Bajo Kandas Usai Tabrak Karang, Ini Kondisi Para Penumpang

 

"Kapal dari Labuan Bajo untuk trip ke Komodo, tapi karena jarak pandang terbatas kapal tabrak karang dan kandas, penumpang kapal sudah kami evakuasi, berjumlah 5 orang turis, 1 guide," ujarnya, Kamis.

Stephanus mengatakan, pihaknya bersama TNI AL dan Satpolairud Polres Manggarai Barat bergerak cepat mengevakuasi seluruh penumpang.

Ia mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam insiden itu.

"Seluruh wisatawan juga sudah kembali ke hotel masing-masing. Penumpang juga berterima kasih karena respon cepat dari syahbandar dan tim emergency, mereka puas dengan penanganan kita.
Tidak ada kondisi membahayakan," katanya.

Ia menambahkan, badan kapal juga sudah dievakuasi, sehingga tidak mengganggu aktivitas pelayaran lainnya. "Kapal diamankan di Pulau Kelapa, belakang Hotel Jayakarta," ujarnya.

Beberapa jam setelah insiden itu, KSOP Labuan Bajo mengeluarkan surat pemberitahuan larangan pelayaran sementara bagi kapal-kapal di wilayah perairan Labuan Bajo.

Larangan itu dikeluarkan akibat jarak pandang yang terbatas, salah satu faktornya karena abu vulkanik dari erupsi Gunung Lewotobi di Flores Timur. Larangan tersebut mulai berlaku hari ini Kamis 4 Januari 2024 hingga waktu yang tidak ditentukan.

"Diberitahukan kepada kapal-kapal yang keluar masuk di alur pelayaran Pelabuhan Labuan Bajo diharapkan berhati-hati karena jarak pandang terbatas akibat erupsi Gunung Lewotobi. Agar nahkoda tetap memperhatikan bernavigasi yang aman," tulis surat pemberitahuan KSOP Labuan Bajo seperti dilihat Pos Kupang, Kamis.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News