Misa Hari Minggu

Teks Misa Hari Minggu 7 Januari 2024, Hari Raya Penampakan Tuhan

Penulis: Gordy Donovan
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GEREJA - Gereja Paroki St.Theresia Mbata. Mari simak Teks Misa Hari Minggu 7 Januari 2024.Teks misa hari minggu disiapkan untuk Hari Raya Penampakan Tuhan.

Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Teks Misa Hari Minggu 7 Januari 2024.

Teks misa hari minggu disiapkan untuk Hari Raya Penampakan Tuhan.

Teks misa hari minggu juga disiapkan untuk hari misioner sedunia.

Teks misa hari minggu disusun oleh Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Baca juga: Kalender Liturgi Katolik Minggu 7 Januari 2023, Hari Raya Penampakan Tuhan

 

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian.

Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan. Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.

Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Natal.

NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu.

01. TANDA SALIB DAN SALAM

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.

02. KATA PEMBUKA

P : Hari Minggu ini, Gereja merayakan Hari Raya Penampakan Tuhan. Kita sering mengenal Hari Raya ini dengan nama Pesta Tiga Raja. Namun, karena fokus kita adalah Tuhan Yesus, maka kita merayakannya sebagai Hari Raya Penampakan Tuhan. Artinya, Tuhan memperlihatkan diri-Nya kepada para bangsa melalui kedatangan para majus dari Timur. Dalam bacaan pertama, dari Kitab Yesaya, kita diberitahu bahwa Tuhan datang dari Sion untuk semua bangsa. Untuk itu, mereka akan datang menyembahNya. Tuhan kita adalah Tuhan atas semua manusia, sehingga yang percaya kepada-Nya, akan datang menyembah-Nya. Dalam bacaan kedua, rasul Paulus menyatakan bahwa oleh kedatangan Yesus Kristus, semua orang berbalik kepada Tuhan. Kita pun berharap agar semua manusia mengimani Yesus sebagai Tuhan. Dalam bacaan Injil, kita akan mendengarkan kisah orang-orang majus yang datang menyembah bayi Yesus. Mereka berjuang dan akhirnya menemui bayi Yesus. Ini menginspirasi kita untuk senantiasa mencari Tuhan dalam hidup kita. [hening sejenak]

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN

P : Marilah kita menyesali dan mengakui segala dosa, serta memohon ampun atas segala kekurangan kita supaya hati kita kian layak untuk mendengarkan dan meresapkan Sabda Tuhan.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN

[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini.]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumikepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.

05. DOA PEMBUKA

P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Allah Bapa yang mahamulia, hari ini Engkau menampakkan Putra-Mu kepada para bangsa dengan menggunakan bintang. Kami mohon,
semoga kami yang telah mengenal Engkau dalam iman, kelak Engkau perkenankan memandang
wajah-Mu dalam kemuliaan. Dengan pengantaraan Yesus Krisus, Putra-Mu dan
Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN

P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan, agar kita memiliki pedoman iman dalam hidup kita. [Bacaan dibacakan dari Alkitab]

07 BACAAN PERTAMA (Yes. 60:1-6)

L : Bacaan dari Kitab Yesaya

Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. Sebab
sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang
TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. Bangsa-bangsa berduyun-duyun
datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu. Angkatlah mukamu dan
lihatlah ke sekeliling, mereka semua datang berhimpun kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong. Pada waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan akan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsabangsa akan datang kepadamu. Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu, unta-unta muda dari Midian dan Efa. Mereka semua akan datang dari Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta memberitakan perbuatan masyhur TUHAN.

Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN

Refren (Mzm. 72:11)
Kiranya segala bangsa menyembah Engkau, ya Tuhan.
Mzm. 72:1-2.7-8, 10-11,12-13

Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja!
Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum! (Refren)

Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut ke laut, dari sungai Efrat sampai ke ujung bumi! (Refren)

Kiranya raja-raja dari Tarsis dan pulau-pulau membawa persembahan-persembahan.
Kiranya raja-raja dari Syeba dan Seba menyampaikan upeti! Kiranya semua raja sujud menyembah kepadanya, dan segala bangsa menjadi hambanya! (Refren)

Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, orang yang tertindas,
dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang miskin. (Refren)

09. BACAAN KEDUA (Ef. 3:2-3a,5-6)

L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus Saudara-saudari, kamu telah mendengar tentang tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah, yang dipercayakan kepadaku karena kamu, yaitu bagaimana rahasianya dinyatakan kepadaku dengan wahyu, yang pada zaman angkatan-angkatan dahulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus, yaitu bahwa orang-orang bukan Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus.
Demikianlah Sabda Tuhan.

U : Syukur kepada Allah.

10. ALLELUIA (Mat 2:2)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Kami telah melihat bintang-Nya di Timur, * dan kami datang untuk menyembah Dia.
U : Alleluia

11. INJIL (Mat. 2:1-12)

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Matius.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.  Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orangorang majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanyatanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di
Timur dan kami datang untuk menyembah Dia." Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem. Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi,
lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan. Mereka berkata kepadanya: "Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi: Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel."
Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orangorang majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak. Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: "Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia,
kabarkanlah kepadaku supaya akupun datang menyembah Dia." Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada.
Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur. Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.

12. RENUNGAN SINGKAT

Saudara-saudari terkasih, kita barusan mendengarkan kisah orang-orang majus yang datang menyembah Yesus. Kisah ini menyajikan ironi antara orang majus dengan Herodes. Ada dua ironi yang ditampilkan. Pertama, Herodes tidak tahu tentang kelahiran Yesus. Herodes dikelilingi oleh orang-orang Yahudi. Dia adalah penguasa wilayah Yudea, wilayah di mana Yesus lahir. Sayangnya dia tidak tahu apa pun tentang kejadian kelahiran Yesus. Mungkin ia amat konsentrasi pada tugasnya sebagai raja sehingga tidak memperhatikan orang-orang kecil. Atau dia memang tidak peduli banyak hal yang tidak berurusan dengan dirinya. Hal ini berbeda dengan orang-orang majus. Meskipun berada di tempat yang jauh, mereka tetap melihat kehadiran Yesus. Mereka datang untuk menyaksikan secara langsung bayi Yesus. Petunjuk mereka hanya satu, yaitu bintang. Mereka pun mencaritahu lebih banyak hal agar tujuan mereka tercapai. Hal ini mengajarkan kita untuk senantiasa mencari Tuhan dalam hidup kita. Jika hati kita terarah kepada Tuhan, maka kita akan mampu melihat tanda-tanda kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Ada banyak bintang’ yang mengingatkan kita akan kehadiran Tuhan. Sebaliknya, jika kita tidak memberikan perhatian kita kepada Tuhan atau sibuk dengan urusan pribadi kita seperti Herodes, maka kita akan selalu kehilangan kesempatan untuk melihat dan merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Tuhan adalah Immanuel, Allah-beserta-kita. Dia selalu ada. Hanya kita perlu mengarahkan hati kita untuk merasakan kehadiran-Nya. Dia akan selalu ada untuk kita. Kedua, Herodes tidak berdaya meskipun ia adalah seorang raja. Dia tidak bisa mengunjungi Yesus meski pun ia sebenarnya amat mudah menemui-Nya. Jarak antara Yerusalem tempatnya bertahta dan Betlehem tempat Yesus lahir hanya sekitar 7-9 kilometer. Namun, hatinya terasa jauh sehingga ia tidak bisa menjumpai Yesus. Apalagi ketika para majus tidak memenuhi permintaannya untuk kembali dan memberitahukannya tentang Yesus. Dia menjadi raja yang tidak berdaya. Kegagalan Herodes untuk menjumpai Yesus mengajarkan kita untuk berusaha meluangkan waktu kita untuk menemui Tuhan. Amat sering kita menundanunda waktu untuk berada bersama Tuhan. Kita merasa enggan untuk mengikuti perayaan ekaristi atau doa bersama dengan berbagai alasan. Tuhan selalu menanti kedatangan kita. Semakin kita menunda
kedatangan kita, semakin kita tidak berdaya menghadapi dunia dan tantangan perjuangan hidup kita. Kita tinggalkan kegagalan Herodes dan marila kita bijak seperti orang majus yang berjuang untuk menjumpai Tuhan dengan berbagai cara.

13. HENING SEJENAK

14 SYAHADAT

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

15. DOA UMAT

P : Saudara-saudari terkasih dalam Tuhan. Sabda Allah yang telah kita dengar memperkuat keyakinan kita akan belas kasih Allah. Karena itu, dengan penuh kepercayaan, marilah kita menyampaikan doa-doa permohonan kepada Allah. Bapa kita:
P : Bagi para pewarta iman. Kita mendoakan para misionaris, katekis, pembina iman, dan pemuka umat. Semoga mereka sanggup mewartakan iman dengan setia dan konsekuen agar kerasulan mereka berhasil baik. Marilah kita mohon…
P : Bagi para pemimpin masyarakat. Semoga mereka bersikap rendah hati dalam melayani dan mengabdi bagi kepentingan orang banyak. Semoga mereka tetap berusaha mencari dan menemukan kebijaksanaan dan cinta kasih sebagai landasan utama karya pengabdian mereka. Marilah kita
mohon…
P : Bagi umat yang menjauhi Gereja. Semoga sikap mereka yang sedemikian itu, menjadi tantangan
bagi kita supaya hidup lebih sesuai dengan Injil, sehingga kesaksian hidup kita dapat menjadi cahaya bintang bagi mereka. Marilah kita mohon…
P : Bagi kita yang hadir di sini. Kita memohon kepada Tuhan, supaya perjumpaan kita dengan-Nya di dalam berbagai perayaan iman, mendorong kita untuk menempuh jalan hidup baru yang lebih bermakna. Marilah kita mohon…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah ya Bapa, doa-doa yang kami sampaikan ke hadirata-Mu. Kabulkanlah doa-doa kami ini dengan pengantaraan Yesus Kristus, PutraMu dan Tuhan kami, kini dan sepanjang masa.
U : Amin

16. KOLEKTE

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.

17. DOA PUJIAN

[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari terkasih, marilah kita memuji dan memuliakan Allah, karena begitu besar kasih setiaNya. Ia telah menganugerahkan Putra-Nya yang tunggal sebagai Cahaya bagi dunia. Oleh sebab itu, marilah kita berseru kepada-Nya: Sungguh agung Kristus, Raja Pembawa damai.
U : Sungguh agung Kristus, Raja Pembawa damai.
P : Allah Bapa surgawi, Yesus Kristus adalah Cahaya sejati yang bersinar di tengah kegelapan dan menerangi bangsa-bangsa yang diam di dalamnya. Semua orang yang menyambut Dia, Engkau angkat menjadi warga Kerajaan Surga. Maka kami berseru:
U : Sungguh agung Kristus, Raja Pembawa damai.
P : Bangsa-bangsa akan berjalan dalam terang-Nya dan menggabungkan diri berarak menuju Cahaya
Abadi. Maka kami berseru:
U : Sungguh agung Kristus, Raja Pembawa damai.
P : Orang-orang buta disembuhkan-Nya, sehingga dapat menyaksikan indahnya karya-Mu, terlebih dapat bertatap muka dengan Kristus, Sang Cahaya sejati. Maka kami berseru:
U : Sungguh agung Kristus, Raja Pembawa damai.
P : Ia senantiasa menyertai Gereja-Nya, sehingga kami hidup dalam terang Sabda dan karya-Nya, serta menjadi tanda kehadiran-Nya yang menyelamatkan. Maka kami berseru:
U : Sungguh agung Kristus, Raja Pembawa damai.
P : Allah Bapa yang mahabaik, bersama Bunda Maria yang dengan penuh iman memuliakan Engkau,
bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup
kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan berseru: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur] Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).

18A. Cara A: DENGAN KOMUNI

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]

19A. BAPA KAMI Berdiri

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------
18B. Cara B. TANPA KOMUNI

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.

19B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.

20B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri

Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu
lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini
di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Masa Natal.

21. MENDOAKAN MAZMUR 34:2-11

P : Marilah kita bersama-sama, mendoakan Mazmur 34 untuk memuji keagungan Tuhan. Yang membawakan Alkitab, kita buka Mazmur 34 dan kita doakan bersama-sama, dimulai dengan ayat 2, sampai ayat 11. Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku. Karena TUHAN jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita. Muliakanlah TUHAN bersama-sama dengan aku, marilah kita bersama-samamemasyhurkan nama-Nya!  Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan
malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan TUHAN mendengar;
Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya. Malaikat TUHAN berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah,
betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya! Takutlah akan TUHAN,
hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia!
Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari TUHAN, tidak kekurangan sesuatupun yang baik. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, Seperti pada permulaan, sekarang, selalu Dan sepanjang segala abad, Amin.

22. AMANAT PENGUTUSAN

P : Saudara-saudari terkasih, Juruselamat telah datang ke dunia dan menampakkan diri-Nya kepada
bangsa-bangsa dari berbagai suku dan bahasa. Kedatangan dan penampakan-Nya bukanlah tanpa makna. Ia datang sebagai manusia, supaya Diri-Nya dan pola hidup-Nya menjadi pola hidup manusia. Jalan hidup-Nya harus menjadi jalan hidup manusia. Kita sudah berjumpa dengan Yesus, bahkan sudah
mengenal-Nya. Perjumpaan dan pengenalan kita akan Dia menuntut kita untuk menempuh jalan hidup baru, yaitu jalan cinta kasih kepada Allah dan kepada sesama.

23. DOA PENUTUP

P : Marilah kita berdoa, Ya Allah, kami bersyukur atas anugerah yang Engkau berikan untuk menghidupkan kami, yaitu Yesus Putra-Mu, Sabda yang menjadi manusia. Semoga seluruh dunia menikmati kehangatan cinta-Mu dan menemukan kesembuhan dan keselamatan di dalam-Nya. Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin

24. MOHON BERKAT TUHAN DAN PENGUTUSAN

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.

U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.

25. LAGU PENUTUP

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News