Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen
TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA - Wilayah Kecamatan Ile Bura dan Wulanggitang di Kabupaten Flores Timur terus diteror suara gemurug Gunung Lewotobi Laki-Laki, Rabu, 10 Januari 2024.
Gunung Lewotobi Laki-Laki yang sudah naik status dari Level III (Siaga) ke Level IV (Awas) itu membuat warga panik.
Gemuruh terdengar mencekam sejak malam tadi, Selasa 9 Januari 2024 hingga tengah hari ini.
Gemuruh bak runtuhan material batu besar itu sampai menggetarkan beberapa desa di Kecamatan Wulanggitang. Suaranya bahkan lebih mencekam dan menimbulkan kepanikan.
Baca juga: Gunung Lewotobi Naik Status Awas, Warga Flores Timur Bermalam di Gereja Desa Kringa
Ratusan warga sekitar gunung kembar itu sudah mengosongkan tempat tinggal. Mereka mengamankan diri ke Desa Pululera, Boru Nileknoheng, bahkan ada yang pergi ke perbatasan Flores Timur-Sikka.
Desa terdampak erupsi atau masuk dalam zona merah, Klatanlo, Hokeng Jaya, Dulipali, Nawokote, Nobo, Nurabelen diimbau segera mengungsi ke tempat aman.
Ketua Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-Laki, Herman Yoseph, bersama Bobby Lamanepa dan petugas lain terus memantau aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki dan Gunung Lewotobi Perempuan.
"Peningkatan status dari Siaga ke Awas pada pkul 23.00 Wita (Selasa, 9 Januari 2024)," katanya.
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak berada di dekat gunung dengan radius 4 kilo meter dengan sektoral 5 kilo meter barat laut utara.
Secara kasat mata, Gunung Lewotobi Laki-Laki dan Gunung Lewotobi Perempuan tampak tertutup kabut awan tebal dengan semburan gas vulkanik.
Wajah gunung terlihat sangat jelas malam tadi saat mengalami peningkatam status, lalu pagi hari sekira pukul 05.00 Wita hingga 07.00 Wita.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News