TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak bacaan Liturgi hari ini Selasa 23 Januari 2024.
Bacaan liturgi hari ini disiapkan untuk Pekan Biasa III.
Hari Biasa dengan warna liturgi hijau.
Bacaan hari Selasa: 2Sam. 6:12b-15,17-19; Mzm. 24:7,8, 9,10; Mrk. 3:31-35 dan BcO Kej 21:1-21.
Baca juga: Injil Katolik Hari Ini Selasa 23 Januari 2024 Lengkap Mazmur Tanggapan
Bacaan Pertama:
2Sam 6:12 Diberitahukanlah kepada raja Daud, demikian: "TUHAN memberkati seisi rumah Obed-Edom dan segala yang ada padanya oleh karena tabut Allah itu." Lalu Daud pergi mengangkut tabut Allah itu dari rumah Obed-Edom ke kota Daud dengan sukacita.
2Sam 6:13 Apabila pengangkat-pengangkat tabut TUHAN itu melangkah maju enam langkah, maka ia mengorbankan seekor lembu dan seekor anak lembu gemukan.
2Sam 6:14 Dan Daud menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga; ia berbaju efod dari kain lenan.
2Sam 6:15 Daud dan seluruh orang Israel mengangkut tabut TUHAN itu dengan diiringi sorak dan bunyi sangkakala.
2Sam 6:17 Tabut TUHAN itu dibawa masuk, lalu diletakkan di tempatnya, di dalam kemah yang dibentangkan Daud untuk itu, kemudian Daud mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan di hadapan TUHAN.
2Sam 6:18 Setelah Daud selesai mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, diberkatinyalah bangsa itu demi nama TUHAN semesta alam.
2Sam 6:19 Lalu dibagikannya kepada seluruh bangsa itu, kepada seluruh khalayak ramai Israel, baik laki-laki maupun perempuan, kepada masing-masing seketul roti bundar, sekerat daging, dan sepotong kue kismis. Sesudah itu pergilah seluruh bangsa itu, masing-masing ke rumahnya.
Mazmur Tanggapan
Mzm 24:7 Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan!
Mzm 24:8 "Siapakah itu Raja Kemuliaan?" "TUHAN, jaya dan perkasa, TUHAN, perkasa dalam peperangan!"
Mzm 24:9 Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan!
Mzm 24:10 "Siapakah Dia itu Raja Kemuliaan?" "TUHAN semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!" Sela
Injil Katolik
Mrk 3:31 Lalu datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus. Sementara mereka berdiri di luar, mereka menyuruh orang memanggil Dia.
Mrk 3:32 Ada orang banyak duduk mengelilingi Dia, mereka berkata kepada-Nya: "Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau."
Mrk 3:33 Jawab Yesus kepada mereka: "Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?"
Mrk 3:34 Ia melihat kepada orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu dan berkata: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku!
Mrk 3:35 Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."
BCO:
Kej 21:1 TUHAN memperhatikan Sara, seperti yang difirmankan-Nya, dan TUHAN melakukan kepada Sara seperti yang dijanjikan-Nya.
Kej 21:2 Maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dalam masa tuanya, pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan firman Allah kepadanya.
Kej 21:3 Abraham menamai anaknya yang baru lahir itu Ishak, yang dilahirkan Sara baginya.
Kej 21:4 Kemudian Abraham menyunat Ishak, anaknya itu, ketika berumur delapan hari, seperti yang diperintahkan Allah kepadanya.
Kej 21:5 Adapun Abraham berumur seratus tahun, ketika Ishak, anaknya, lahir baginya.
Kej 21:6 Berkatalah Sara: "Allah telah membuat aku tertawa; setiap orang yang mendengarnya akan tertawa karena aku."
Kej 21:7 Lagi katanya: "Siapakah tadinya yang dapat mengatakan kepada Abraham: Sara menyusui anak? Namun aku telah melahirkan seorang anak laki-laki baginya pada masa tuanya."
Kej 21:8 Bertambah besarlah anak itu dan ia disapih, lalu Abraham mengadakan perjamuan besar pada hari Ishak disapih itu.
Kej 21:9 Pada waktu itu Sara melihat, bahwa anak yang dilahirkan Hagar, perempuan Mesir itu bagi Abraham, sedang main dengan Ishak, anaknya sendiri.
Kej 21:10 Berkatalah Sara kepada Abraham: "Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak."
Kej 21:11 Hal ini sangat menyebalkan Abraham oleh karena anaknya itu.
Kej 21:12 Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: "Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak.
Kej 21:13 Tetapi keturunan dari hambamu itu juga akan Kubuat menjadi suatu bangsa, karena iapun anakmu."
Kej 21:14 Keesokan harinya pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekirbat air dan memberikannya kepada Hagar. Ia meletakkan itu beserta anaknya di atas bahu Hagar, kemudian disuruhnyalah perempuan itu pergi. Maka pergilah Hagar dan mengembara di padang gurun Bersyeba.
Kej 21:15 Ketika air yang dikirbat itu habis, dibuangnyalah anak itu ke bawah semak-semak,
Kej 21:16 dan ia duduk agak jauh, kira-kira sepemanah jauhnya, sebab katanya: "Tidak tahan aku melihat anak itu mati." Sedang ia duduk di situ, menangislah ia dengan suara nyaring.
Kej 21:17 Allah mendengar suara anak itu, lalu Malaikat Allah berseru dari langit kepada Hagar, kata-Nya kepadanya: "Apakah yang engkau susahkan, Hagar? Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat ia terbaring.
Kej 21:18 Bangunlah, angkatlah anak itu, dan bimbinglah dia, sebab Aku akan membuat dia menjadi bangsa yang besar."
Kej 21:19 Lalu Allah membuka mata Hagar, sehingga ia melihat sebuah sumur; ia pergi mengisi kirbatnya dengan air, kemudian diberinya anak itu minum.
Kej 21:20 Allah menyertai anak itu, sehingga ia bertambah besar; ia menetap di padang gurun dan menjadi seorang pemanah.
Kej 21:21 Maka tinggallah ia di padang gurun Paran, dan ibunya mengambil seorang isteri baginya dari tanah Mesir.
Santu dan santa Selasa 23 Januari 2024
Santo Ildephonsus, Uskup dan Pengaku Iman
Sebagai seorang pemuda turunan bangsawan, Ildephonsus memiliki banyak harta kekayaan dan dihormati masyarakat. Kehidupannya dihiasi dengan kesenangan-kesenangan duniawi bersama dengan kawan-kawannya. Meskipun demikian, Tuhan mempunyai suatu rencana khusus atas dirinya. Atas rahmat Allah, Ildephonsus merobah cara hidupnya. Ia meninggalkan segala kefanaan duniawinya, lalu mengikuti Yesus.
Kemudian, ia mengajukan permohonan kepada pimpinan sebuah biara, dekat Toledo, Spanyol untuk menjadi seorang biarawan. Permohonannya diterima. Sejak itu ia mulai menjalani sebuah corak hidup yang baru, yang bisa lebih mendekatkan dirinya kepada Tuhan. Perkembangan hidup rohani menjadi perhatiannya yang utama. Devosi kepada Bunda Maria merupakan kecintaannya. Ia kemudian dipilih menjadi Abbas biara itu.
Sebagai pimpinan biara, Ildephonsus mengerahkan seluruh perhatian dan dayanya demi kemajuan biaranya. Dengan bijaksana dan pandangan-pandangannya yang baik, ia mampu melawan ajaran yang tidak benar. Pernah ia menulis sebuah buku untuk melawan ajaran sesat yang menyangkal Keperawanan Bunda Maria sebagai Bunda Allah.
Pada tahun 657, ia diangkat menjadi Uskup Agung kota Toledo. Dengan bijaksana ia memimpin umatnya. Devosi kepada Bunda Maria yang menjadi kecintaannya merambat luas menjadi devosi seluruh umatnya. Bahkan atas anjurannya, di seluruh kerajaan Spanyol, devosi kepada Maria menjadi suatu ibadat nasional. Bunda Maria pernah menampakkan diri kepadanya pada waktu ia sedang merayakan Misa pada pesta Maria merima Kabar Gembira, dan mengucapkan banyak terima kasih atas jasa-jasanya untuk membela kehormatannya. Ildephonsus meninggal dunia pada tahun 667.
Santa Emerensiana, Martir
Emerensiana adalah saudara angkat Santa Agnes. Menurut cerita rakyat, Emerensiana dirajam dengan batu hingga mati ketika ia sedang berdoa di makam Santa Agnes, dua hari setelah wafatnya.
Ketika itu Emerensiana masih menjalani masa katekumenat. Ia seorang katekumen yang rajin mengikuti pelajaran-pelajaran agama dan menata hidupnya menurut ajaran iman Kristen. Meskipun ia masih katekumen, kematiannya telah merupakan suatu permandian baginya, permandian dalam darah. Oleh karena itu cukup beralasan bila jenazah Emerensiana dimakamkan di pekuburan Kristen di Roma sebagai seorang martir. Kisah tentang seluruh hidupnya tidak banyak diketahui.
Yohanes Penderma, Pengaku Iman
Jika kita yang hina dan tidak layak ini, memohon bantuan Tuhan siang dan malam, kiranya perlu juga kita bersedia mendengarkan dan mengabulkan permintaan sesama saudara kita. Inilah pikiran dasar yang menjadi motto hidup Yohanes Penderma. Motto ini sungguh mewarnai seluruh hidup dan pelayannya kepada umat.
Yohanes lahir di Siprus pada pertengahan abad keenam. Ia mempunyai seorang istri dan beberapa anak. Hidup mereka sekeluarga sangat bahagia. Tetapi karena suatu sebab, istri dan anak- anaknya meninggal mendahului dia ke alam baka. Peristiwa duka ini dianggap sebagai kehendak dan rencana Tuhan atas dirinya. Sepeninggal istri dan anak-anaknya, ia memutuskan untuk mengabdikan seluruh hidupnya bagi karya pelayanan kepada kaum fakir miskin. Harta kekayaannya dibagi-bagikan seluruhnya kepada para fakir miskin tersebut. Para miskin disebutnya sebagai majikan- majikannya yang menuntut pelayanan segera.
Ia sendiri menganggap dirinya sebagai hamba dan pelayan mereka.
Perhatiannya kepada fakir miskin ini semakin meningkat ketika ia diangkat menjadi Batrik Aleksandria. Ia berusaha mengumpulkan semua kaum miskin, kira-kira berjumlah tujuh ribu lima ratus orang, dan sedapat mungkin membantu mereka agar memperoleh pekerjaan. Setiap hari Rabu dan Sabtu, ia menyiapkan waktu khusus di Gereja untuk berbincang-bincang dengan mereka, mendengarkan keluhan- keluhan mereka, serta menolong memecahkan masalah mereka. Terhadap orang-orang kaya yang kikir dan angkuh, ia bersikap tegas. Namun ketegasannya tidak mengurangi simpatik mereka kepada Yohanes, karena sikapnya yang lembut, ramah dan penuh cinta kepada para umatnya.
Tuhan menganugerahkan kepadanya kemampuan membuat mukzijat dan kebijaksanaan memimpin gereja. Ia dinamakan Yohanes Penderma karena kesediaanya membagikan hartanya kepada para miskin dan kelembutannya dalam mendengarkan mereka. Ia meninggal pada tahun 620.
Santa Martina, Martir
Martina dikenal sebagai putri bangsawan Romawi yang kaya raya. Hari kelahirannya dan kematiannya tidak diketahui dengan pasti. Yang diketahui tentang dirinya adalah bahwa ia adalah seorang wanita dermawan yang membagi-bagikan harta warisan orang tuanya kepada fakir miskin. Penganiyaan terhadap dirinya hingga mati diperkirakan pada masa pemerintahan kaisar Aleksander Saverus (222-235). Perlakuan sadis ini ditimpakan pada dirinya karena dia tidak sudi membawakan kurban kepada dewa-dewa bangsa Romawi. Ia dipaksa dengan berbagai macam cara yang kejam, namun pendiriannya tetap teguh, yakni bahwa imannya akan Kristus yang memberikan kebahagiaan kekal lebih penting dari kehidupan dunia yang fana ini.
Sejumlah Mukzijat dihubungkan dengan Martina. Untuk menghormati dia maka pada abad ketujuh didirikan sebuah gereja kecil. Kemudian pada tahun 1634, Sri Paus Urbanus VIII (1623-1644) mendirikan sebuah gereja untuk menghormatinya.
Beato Henrikus Suso OP, Pengaku Iman
Terlahir di Konstance, Swiss pada tanggal 21 Maret 1295 dengan nama Hendry von Berg. Kemudian ia lebih suka mengenakan nama ibunya Suso. Henrikus meninggal pada tanggal 25 Januari 1366 di Ulm, Jerman.
Pada usia 13 tahun ia masuk Ordo Dominikan dan selama lima tahun menjalani pendidikan hidup rohani dalam ordo ini. Pada usia 18 tahun, ia mengalami suatu pertobatan batin yang luar biasa, suatu sentuhan rahmat yang menghantar dia kepada suatu kehidupan heroik dalam doa dan pertobatan orang-orang berdosa.
Setelah menyelesaikan studi teologinya di Konstance, ia pergi ke Cologne pada tahun 1324 untuk memulai karirnya dibawah bimbingan Meister (atau Master) Eckhart. Eckhart sungguh mempengaruhi kehidupan rohani dan ajaran Suso secara mendalam.
Pada tahun 1236, Suso kembali ke Konstance untuk mengajar teologi di sekolah biara Dominikan. Dalam kurun waktu itu, ia mulai banyak menulis tentang mistisisme. Dalam bukunya yang berjudul Buku kecil tentang kebenaran, Suso memaparkan mistisisme secara teoritis dan dengan tegas membela ajaran Eckhart. Dalam buku ini, ia menunjukkan kesetiannya kepada Eckhart sekaligus berusaha membenarkan dirinya terhadap tuduhan-tuduhan yang diberikan kepadanya. Dalam bukunya Buku Kecil tentang kebijaksanaan Abadi yang disebut sebagai hasil karya terindah dalam mistisisme Jerman Henry menuliskan percakapan-percakapan rohaninya dengan Kristus. Buku ini penuh dengan devosi kepada luka-luka Yesus, kepada nama Yesus, kepada Maria dan kepada Ekaristi. Suso sendiri kemudian menerjemahkan buku ini kedalam bahasa latin dengan judul Horologium Sapientia (Jam Kebijaksanaan).
Dalam bukunya yang berjudul Kehidupan, Suso menuliskan percakapan- percakapan rohani dengan muridnya, Elisabeth Stagel. Buku ini lebih merupakan kisah sebuah jiwa daripada suatu biografi. Ajaran Suso hangat, personal dan lembut. Bahasanya indah dan punya daya tarik yang mendalam. Dari tahun 1335, Suso membaktikan seluruh hidupnya dalam karya pewartaan Sabda dan bimbingan Rohani kepada umat dan rohaniwan dan rohaniwati. Dalam hal ini, Suso dikarunia bakat istimewa. Karya ini mencampakkannya dalam kesibukan mengunjungi banyak biara untuk memberikan bimbingan rohani. Ia pergi ke biara suster-suster Dominikan di Swiss, dan Netherland. Ia dibantu oleh sahabat-sahabatnya mistikus Yohanes Tauler dan Henry dari Nordlingen. Karena bakat dan pengalamannya ini, ia diangkat menjadi pemimpin Sahabat-sahabat Allah, suatu serikat religius yang terdiri dari rohaniwan dan awam untuk mendalami bentuk-bentuk kehidupan rohani yang lebih tinggi.
Pada tahun 1343-1344, Suso menjadi pemimpin imam-imam Dominikan Konstance, yang tinggal di pengasingan Diessenhofen karena menolak mendukung Kaisar Louis dari Bavaria. Pada tahun 1349, ia dikirim ke Ulm untuk mewartakan dan membimbing umat dan rohaniwan rohaniwati disana. Disanalah ia menghembuskan nafasnya pada tanggal 25 Januari 1366. (sumber iman katolik.com).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News