Tempat Wisata di Manggarai

Destinasi Wisata Kampung Adat Todo di Manggarai, Cek Tiket dan Rute Perjalanan

Penulis: Cristin Adal
Editor: Cristin Adal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KAMPUNG ADAT-Kampung Adat Todo, di Desa Todo, Kecamatan Satar Mese Utara, Kabupaten Manggarai, Pulau Flores, NTT

TRIBUNFLORES.COM, RUTENG- Kampung Adat Compang Todo salah satu situs budaya di Kabupaten Manggarai, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.

Kampung Adat Todo tepatnya berada di Desa Todo, Kecamatan Satar Mese Utara, Kabupaten Manggarai dan tempat wisata sejarah budaya.

Rute Perjalanan

Bagi Tribuners yang berkunjung ke Kampung Todo, jalur yang ditempu bisa dari Kota Ruteng ke arah barat melewati jalan jalan Trans Flores. Kemudian tiba pertigaan di Mbelang, belok kiri menuju ke Kampung Todo.

Baca juga: Eksotis dan Penuh Pesona, 6 Kampung Adat di Flores Wajib Dikunjungi

 

 

Tiket Masuk

Kampung Todo merupakan destinasi wisata, maka pengunjung wajib membayar tiket masuk sebesar Rp 45 ribu per orang. Biaya tiket termasuk menyewa kain tenun atau sarung Manggari khas Todo dengan dominan warna merah.

Kain tenun ini wajib dikenakan saat masuk dalam area kampung adat dan rumah adat atau mbaru niang di Kampung Todo.

WISATA MANGGARAI- Tampak pengunjung menggunakan kain tenun Manggarai khas Kampung  Compang Todo dengan corak warna merah.  (TRIBUNFLORES.COM/CHARLES ABAR)

 

Aktivitas

Berkunjung ke Kampung Adat Todo, anda akan menjumpai lima meriam yang terletak di pintu halaman kampung. Lima meriam ini diperkirakan peninggalan Bangsa Belanda.

MERIAM- Lima buah meriam di halaman Kampung Adat Todo Manggarai, diperkirakan meriam ini peninggalan Belanda. (TRIBUNFLORES.COM/HO-KEMENPAREKRAF)

 

Pengunjung kemudian akan menapaki jalan batu yang tersusun rapih dari pintu kampung. Jalan batu ini juga mengelilingi halaman kampung hingga ke rumah utama atau niang mbowang.

Dilansir dari kebudayaan.kemdikbud.go, pada bagian atas compang tersebut terdapat delapan buah makam yang merupakan tokoh-tokoh adat terdahulu (keturunan langsung dari raja) di Kampung Todo.

Sebuah menhir (batu tegak) dengan motif kedok muka, serta tujuh buat menhir yang terletak di halaman kampung. Di sisi utara compang terdapat sebuah makam dari Dalu Todo (jabatan setingkat di bawah raja) dengan nisan yang berbentuk salib.

Di sini pengunjung melihat keindahan aristektur rumah adat Kampung Todo. Rumah tersebut dinamai Niang Todo yakni rumah adat panggung dengan bentuk bundar dan atapnya kerucut.

BUDAYA- Kampung Wisata Compang Todo, di Kecamatan Satar Mese Utara, kabupaten Manggarai (TRIBUNFLORES.COM / HO-FANNY AKONG)

 

Atap Niang Todo beratap ijuk dan alang-alang. Diketahui merupakan istana raja Todo terdahulu. Rumah adat ini hampir sama seperti rumah adat Manggarai pada umumnya.

Bentuk atapnya kerucut di dalamnya rangka bambu yang diikat menggunakan ijuk, kerangka atap ini menggambarkan jaring laba-laba. Di sini terdapat rumah adat induk dan empat bangunan rumah adat serupa dengan ukuran lebih kecil dari rumah induk.

Keberadaan dua rumah adat terletak di sisi timur bangunan induk yakni Niang Rato dan Niang Lodok. Sementara dua buah rumah adat lainnya di barat bangunan induk yakni Niang Wa/Keka dan Niang Teruk.

Saat masuk di dalam rumah adat, pengunjung bisa melihat benda peninggalan zaman dahulu. Benda tersebut seperti sebuah gendang yang terbuat dari kulit manusia.

Kampung Todo menyimpan sejarah peradaban di Manggarai Raya dan dikenal sebagai pusat kerajaan di Manggarai Raya pada zaman dahulu. Hal ini diungkapkan dalam penuturan lisan masyarakat Manggarai Raya.

Kampung Adat Todo hingga kini masih lestari. Lima bangunan rumah adat, altar batu, meriam dan peninggala zaman dahulu lainnya masih tertata rapih.

Kampung adat ini juga sangat bersih, udara di tempat ini sangat sejuk karena keberadaanya di antara lembah. Pepohonan hijau di sekeling kampung ini membuat susana yang sangat teduh.

Berita Tribunflores.com lainnya di Google News