Oleh: Bruder Pio Hayon, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Rabu 13 Maret 2024.
Judul renungan harian katolik yaitu itu juga yang dikerjakan Anak
Renungan harian katolik disiapkan oleh Bruder Pio Hayon, SVD.
Renungan harian katolik disiapkan untuk hari biasa pekan IV Praspakah.
Baca juga: Bacaan Injil Katolik Hari Ini Rabu 13 Maret 2024 Pekan IV Prapaskah
Rabu 13 Maret 2024 merupakan Hari Rabu Prapaskah IV, Santa Eufrasia / Eupraxia, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Ungu.
Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Rabu 13 Maret 2024 adalah sebagai berikut:
Bacaan Pertama Yes. 48:8-15
Beginilah firman Tuhan: “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau; Aku telah membentuk dan memberi engkau,
menjadi perjanjian bagi umat manusia, untuk membangunkan bumi kembali dan untuk membagi-bagikan tanah pusaka yang sudah sunyi sepi, untuk mengatakan kepada orang-orang yang terkurung: Keluarlah! kepada orang-orang yang ada di dalam gelap: Tampillah!
Di sepanjang jalan mereka seperti domba yang tidak pernah kekurangan rumput, dan di segala bukit gundulpun tersedia rumput bagi mereka.
Mereka tidak menjadi lapar atau haus; angin hangat dan terik matahari tidak akan menimpa mereka, sebab Penyayang mereka akan memimpin mereka dan akan menuntun mereka ke dekat sumber-sumber air.
Aku akan membuat segala gunung-Ku menjadi jalan dan segala jalan raya-Ku akan Kuratakan. Lihat, ada orang yang datang dari jauh, ada dari utara dan dari barat, dan ada dari tanah Sinim.”
Bersorak-sorailah, hai langit, bersorak-soraklah, hai bumi, dan bergembiralah dengan sorak-sorai, hai gunung-gunung! Sebab Tuhan menghibur umat-Nya dan menyayangi orang-orang-Nya yang tertindas.
Sion berkata: “Tuhan telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku.” Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 145:8-9.13c-14.17-18
Ref. Tuhan itu pengasih dan penyayang.
Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
Tuhan itu setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua yang tertunduk.
Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.
Bacaan Injil Yoh. 5:17-30
"Seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati, dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan siapa saja yang dikehendaki-Nya."
Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi, “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.”
Karena perkataan itu, orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh Yesus, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri, dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah.
Maka Yesus menjawab mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau Ia tidak melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.
Sebab Bapa mengasihi Anak, dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri, bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan yang lebih besar lagi daripada pekerjaan-pekerjaan itu, sehingga kamu menjadi heran.
Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan siapa saja yang dikehendaki-Nya.
Bapa tidak menghakimi siapa pun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak, supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa.
Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia. Aku berkata kepadamu: Sungguh, barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.
Aku berkata kepadamu: Sungguh, saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup.
Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri.
Dan Bapa telah memberikan kuasa kepada Anak untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia. Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kubur akan mendengar suara Anak,
dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum.
Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri. Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Apapun yang kita kerjakan dalam hidup adalah juga sebuah cerminan dari satu pelajaran yang sudah kita terima sebelumnya. Seorang anak akan selalu melihat dan menjadikan apa yang dibuat oleh bapaknya sebagai jalan baginya untuk melakukan hal yang sama. Relasi ini akan sangat kuat karena bukan sekedar relasi orangtua dan anak tetapi lebih dari itu sebuah upaya menjadikan diri anak akan seperti bapaknya di kemudian hari. Karena itu ketika kita melihat anaknya, orang selalu melihat kembali bapaknya. Relasi penuh nilai inilah yang perlu dikembangkan dalam hidup kita.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Di hari ketiga pekan prapaskah ke empat ini, kita kembali diajak untuk merefleksikan dan merenungkan relasi Allah dan umatNya dengan perantaraan PuteraNya sendiri. Dalam bacaan pertama, Yesaya menggambarkan betapa Tuhan sangat mencintai umatNya. Tuhan akan selalu menolong umatNya dan membentuk serta membuat umatNya menjadi perjanjian bagi umat manusia. Tuhan menyediakan tempat bagi umatNya untuk bisa hidup kembali dan selalu menuntun mereka ke sumber-sumber air hidup karena Tuhan menghibur dan menyanyangi umatNya. Dan pada jaman dahulu, Allah selalu menyampaikan firmanNya melalui para utusan dan nabi. Namun pada jaman perjanjian baru, Allah sendiri mengutus PuteraNya untuk menyampaikan FirmanNya dan Firman itu sendiri adalah Sang Putera.
Dalam injil Yohanes kita membaca tentang perseteruan antara Yesus dan orang-orang Yahudi. Pokok persoalan yang muncul dalam injil hari ini adalah tentang Yesus yang dianggap oleh orang-orang Yahudi bukan saja melanggar hari Sabat tetapi lebih dari itu menyamakan diriNya dengan Allah. Kisah itu berawal dari Yesus yang berkata kepada orang Yahudi: “BapaKu bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.” Yesus lalu menyambung lagi setelah orang Yahudi itu bersungut-sungut, katanya:: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diriNya sendiri jikalau Ia tidak melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.
Sebab Bapa mengasihi Anak, dan Ia menunjukkan kepadaNya segala sesuatu yang dikerjakanNya sendiri...” Yesus dalam ungkapannya kepada orang Yahudi ini Yesus mau menunjukkan satu kebenaran utama yang harus diketahui oleh orang-orang Yahudi yang tidak percaya akan Yesus sebagai Mesias yang telah mereka nantikan selama ini. Maka semua yang disampaikan oleh Yesus pasti mereka tolak. Padahal semuanya sudah disampaikan dalam seluruh kitab suci perjanjian lama tentang Yesus. Dan yang disampaikan oleh Yesus adalah kebenaran yang telah dinyatakan sejak dunia dijadikan bahwa Bapa di dalam Anak dan Anak di dalam Bapa.
Apa yang disampaikan oleh Yesus itu semuanya adalah kebenaran tetapi orang-orang Yahudi melihatnya sebagai sebuah pelanggaran bahkan disebutkan sebagai pelanggaran berat dalam konteks pemikiran mereka yang sempit karena kesombongan spiritual yang mereka anuti sebagai bangsa yang dipilih oleh Allah. Kedegilan hati merekalah yang membuat mata mereka tertutup untuk melihat Bapa di dalam Yesus PuteraNya. Sebenarnya sederhana saja, seperti yang disampaikan oleh Yesus sendiri: “...Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari dirinya sendiri tapi karena Ia telah melihat Bapa mengerjakannya, sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.” Dari analogi ini saja kita sudah bisa mengerti apa yang disampaikan oleh Yesus, tetapi orang-orang Yahudi itu sangat memegang teguh hukum maka mereka sulit mengerti apapun yang disampaikan dan dibuat oleh Yesus.
Namun bagi kita, apa yang dilakukan oleh Yesus itu juga yang perlu kita lakukan yaitu mengerjakan apa yang telah dikerjakan Yesus sendiri karena Yesus adalah teladan kita. Walaupun kita kadang atau bahkan sering ikut kemauan dan ego kita sendiri dan tidak mengikuti apa yang telah diajarkan dan kerjakan oleh Yesus bahkan lebih lagi kita bahkan menolak Yesus sebagai Putera Allah. Maka marilah kita bertobat untuk merubah diri kita karena Tuhan itu sangat mengasihi kita.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: kita telah menjadi pengikut-pengikut Yesus melalui dan dalam pembaptisan kita. Maka kita seharus mengerjakan “apa yang Ia kerjakan”. Kedua, dan karena itu kita dicintai oleh Tuhan dan menjadikan kita anak-anak kepunyaanNya di dalam Kristus. Ketiga, maka siapapun kita, tugas kita adalah melanjutkan tugas yang telah dikerjakan Tuhan itu dalam hidup harian kita.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News