TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Kalender Liturgi Katolik Jumat 15 Maret 2024.
Kalender liturgi katolik disiapkan untuk Hari Biasa Pekan IV Prapaskah.
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah dengan Warna Liturgi Ungu.
Bacaan hari Jumat: Keb. 2:1a,12-22; Mzm. 34:17-18,19-20,21,23; Yoh. 7:1-2,10,25-30 dan BcO Bil 9:15-10:10.33-36.
Baca juga: Injil Katolik Hari Ini Kamis 14 Maret 2024 Lengkap Mazmur Tanggapan
Bacaan Pertama:
Keb 2:1 Karena angan-angannya tidak tepat maka berkatalah mereka satu sama lain: "Pendek dan menyedihkan hidup kita ini, dan pada akhir hidup manusia tidak ada obat mujarab; seseorang yang kembali dari dunia orang mati tidak dikenal.
Keb 2:12 Marilah kita menghadang orang yang baik, sebab bagi kita ia menjadi gangguan serta menentang pekerjaan kita. Pelanggaran-pelanggaran hukum dituduhkannya kepada kita, dan kepada kita dipersalahkannya dosa-dosa terhadap pendidikan kita.
Keb 2:13 Ia membanggakan mempunyai pengetahuan tentang Allah, dan menyebut dirinya anak Tuhan.
Keb 2:14 Bagi kita ia merupakan celaan atas anggapan kita, hanya melihat dia saja sudah berat rasanya bagi kita.
Keb 2:15 Sebab hidupnya sungguh berlainan dari kehidupan orang lain, dan lain dari lainlah langkah lakunya.
Keb 2:16 Kita dianggap olehnya sebagai orang yang tidak sejati, dan langkah laku kita dijauhinya seolah-olah najis adanya. Akhir hidup orang benar dipujinya bahagia, dan ia bermegah-megah bahwa bapanya ialah Allah.
Keb 2:17 Coba kita lihat apakah perkataannya benar dan ujilah apa yang terjadi waktu ia berpulang.
Keb 2:18 Jika orang yang benar itu sungguh anak Allah, niscaya Ia akan menolong dia serta melepaskannya dari tangan para lawannya.
Keb 2:19 Mari, kita mencobainya dengan aniaya dan siksa, agar kita mengenal kelembutannya serta menguji kesabaran hatinya.
Keb 2:20 Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati keji terhadapnya, sebab menurut katanya ia pasti mendapat pertolongan."
Keb 2:21 Demikianlah mereka berangan-angan, tapi mereka sesat, karena telah dibutakan oleh kejahatan mereka.
Keb 2:22 Maka mereka tidak tahu akan rahasia-rahasia Allah, tidak yakin akan ganjaran kesucian, dan tidak menghargakan kemuliaan bagi jiwa yang murni.
Mazmur Tanggapan:
Mzm 34:17 (34-18) Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya.
Mzm 34:18 (34-19) TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.
Mzm 34:19 (34-20) Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu;
Mzm 34:20 (34-21) Ia melindungi segala tulangnya, tidak satupun yang patah.
Mzm 34:21 (34-22) Kemalangan akan mematikan orang fasik, dan siapa yang membenci orang benar akan menanggung hukuman.
Injil Katolik:
Yoh 7:1 Sesudah itu Yesus berjalan keliling Galilea, sebab Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya.
Yoh 7:2 Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun.
Yoh 7:10 Tetapi sesudah saudara-saudara Yesus berangkat ke pesta itu, Iapun pergi juga ke situ, tidak terang-terangan tetapi diam-diam.
Yoh 7:25 Beberapa orang Yerusalem berkata: "Bukankah Dia ini yang mereka mau bunuh?
Yoh 7:26 Dan lihatlah, Ia berbicara dengan leluasa dan mereka tidak mengatakan apa-apa kepada-Nya. Mungkinkah pemimpin kita benar-benar sudah tahu, bahwa Ia adalah Kristus?
Yoh 7:27 Tetapi tentang orang ini kita tahu dari mana asal-Nya, tetapi bilamana Kristus datang, tidak ada seorangpun yang tahu dari mana asal-Nya."
Yoh 7:28 Waktu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru: "Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal.
Yoh 7:29 Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku."
Yoh 7:30 Mereka berusaha menangkap Dia, tetapi tidak ada seorangpun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba.
BCO:
Bil 9:15 Pada hari didirikan Kemah Suci, maka awan itu menutupi Kemah Suci, kemah hukum Allah; dan pada waktu malam sampai pagi awan itu ada di atas Kemah Suci, kelihatan seperti api.
Bil 9:16 Demikianlah selalu terjadi: awan itu menutupi Kemah, dan pada waktu malam kelihatan seperti api.
Bil 9:17 Dan setiap kali awan itu naik dari atas Kemah, maka orang Israelpun berangkatlah, dan di tempat awan itu diam, di sanalah orang Israel berkemah.
Bil 9:18 Atas titah TUHAN orang Israel berangkat dan atas titah TUHAN juga mereka berkemah; selama awan itu diam di atas Kemah Suci, mereka tetap berkemah.
Bil 9:19 Apabila awan itu lama tinggal di atas Kemah Suci, maka orang Israel memelihara kewajibannya kepada TUHAN, dan tidaklah mereka berangkat.
Bil 9:20 Ada kalanya awan itu hanya tinggal beberapa hari di atas Kemah Suci; maka atas titah TUHAN mereka berkemah dan atas titah TUHAN juga mereka berangkat.
Bil 9:21 Ada kalanya awan itu tinggal dari petang sampai pagi; ketika awan itu naik pada waktu pagi, merekapun berangkatlah; baik pada waktu siang baik pada waktu malam, apabila awan itu naik, merekapun berangkatlah.
Bil 9:22 Berapa lamapun juga awan itu diam di atas Kemah Suci, baik dua hari, baik sebulan atau lebih lama, maka orang Israel tetap berkemah dan tidak berangkat; tetapi apabila awan itu naik, barulah mereka berangkat.
Bil 9:23 Atas titah TUHAN mereka berkemah dan atas titah TUHAN juga mereka berangkat; mereka memelihara kewajibannya kepada TUHAN, menurut titah TUHAN dengan perantaraan Musa.
Bil 10:1 TUHAN berfirman kepada Musa:
Bil 10:2 "Buatlah dua nafiri dari perak. Dari perak tempaan harus kaubuat itu, supaya dipergunakan untuk memanggil umat Israel dan untuk menyuruh laskar-laskarnya berangkat.
Bil 10:3 Apabila kedua nafiri itu ditiup, segenap umat itu harus berkumpul kepadamu di depan pintu Kemah Pertemuan.
Bil 10:4 Jikalau hanya satu saja ditiup, maka para pemimpin, para kepala pasukan Israel harus berkumpul kepadamu.
Bil 10:5 Apabila kamu meniup tanda semboyan, maka haruslah berangkat laskar-laskar yang berkemah di sebelah timur;
Bil 10:6 apabila kamu meniup tanda semboyan kedua kalinya, maka haruslah berangkat laskar-laskar yang berkemah di sebelah selatan. Jadi tanda semboyan harus ditiup untuk menyuruh mereka berangkat;
Bil 10:7 tetapi untuk menyuruh jemaah itu berkumpul kamu harus meniup saja tanpa memberi tanda semboyan.
Bil 10:8 Nafiri-nafiri itu harus ditiup oleh anak-anak imam Harun; itulah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun.
Bil 10:9 Dan apabila kamu maju berperang di negerimu melawan musuh yang menyesakkan kamu, kamu harus memberi tanda semboyan dengan nafiri, supaya kamu diingat di hadapan TUHAN, Allahmu, dan diselamatkan dari pada musuhmu.
Bil 10:10 Juga pada hari-hari kamu bersukaria, pada perayaan-perayaanmu dan pada bulan-bulan barumu haruslah kamu meniup nafiri itu pada waktu mempersembahkan korban-korban bakaranmu dan korban-korban keselamatanmu; maksudnya supaya kamu diingat di hadapan Allahmu; Akulah TUHAN, Allahmu."
Bil 10:1 TUHAN berfirman kepada Musa:
Bil 10:2 "Buatlah dua nafiri dari perak. Dari perak tempaan harus kaubuat itu, supaya dipergunakan untuk memanggil umat Israel dan untuk menyuruh laskar-laskarnya berangkat.
Bil 10:3 Apabila kedua nafiri itu ditiup, segenap umat itu harus berkumpul kepadamu di depan pintu Kemah Pertemuan.
Bil 10:4 Jikalau hanya satu saja ditiup, maka para pemimpin, para kepala pasukan Israel harus berkumpul kepadamu.
Bil 10:5 Apabila kamu meniup tanda semboyan, maka haruslah berangkat laskar-laskar yang berkemah di sebelah timur;
Bil 10:6 apabila kamu meniup tanda semboyan kedua kalinya, maka haruslah berangkat laskar-laskar yang berkemah di sebelah selatan. Jadi tanda semboyan harus ditiup untuk menyuruh mereka berangkat;
Bil 10:7 tetapi untuk menyuruh jemaah itu berkumpul kamu harus meniup saja tanpa memberi tanda semboyan.
Bil 10:8 Nafiri-nafiri itu harus ditiup oleh anak-anak imam Harun; itulah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun.
Bil 10:9 Dan apabila kamu maju berperang di negerimu melawan musuh yang menyesakkan kamu, kamu harus memberi tanda semboyan dengan nafiri, supaya kamu diingat di hadapan TUHAN, Allahmu, dan diselamatkan dari pada musuhmu.
Bil 10:10 Juga pada hari-hari kamu bersukaria, pada perayaan-perayaanmu dan pada bulan-bulan barumu haruslah kamu meniup nafiri itu pada waktu mempersembahkan korban-korban bakaranmu dan korban-korban keselamatanmu; maksudnya supaya kamu diingat di hadapan Allahmu; Akulah TUHAN, Allahmu."
Bil 10:11 Pada tahun yang kedua, pada bulan yang kedua, pada tanggal dua puluh bulan itu, naiklah awan itu dari atas Kemah Suci, tempat hukum Allah.
Bil 10:12 Lalu berangkatlah orang Israel dari padang gurun Sinai menurut aturan keberangkatan mereka, kemudian diamlah awan itu di padang gurun Paran.
Bil 10:13 Itulah pertama kali mereka berangkat menurut titah TUHAN dengan perantaraan Musa.
Bil 10:14 Terdahulu berangkatlah laskar yang di bawah panji-panji bani Yehuda menurut pasukan mereka; yang mengepalai laskar itu ialah Nahason bin Aminadab;
Bil 10:15 yang mengepalai laskar suku bani Isakhar ialah Netaneel bin Zuar;
Bil 10:16 yang mengepalai laskar suku bani Zebulon ialah Eliab bin Helon.
Bil 10:17 Sesudah itu Kemah Suci dibongkar, dan berangkatlah bani Gerson dan bani Merari yang mengangkat Kemah Suci itu.
Bil 10:18 Kemudian berangkatlah laskar yang di bawah panji-panji Ruben menurut pasukan mereka; yang mengepalai laskar itu ialah Elizur bin Syedeur;
Bil 10:19 yang mengepalai laskar suku bani Simeon ialah Selumiel bin Zurisyadai;
Bil 10:20 yang mengepalai laskar suku bani Gad ialah Elyasaf bin Rehuel.
Bil 10:21 Sesudah itu berangkatlah orang Kehat, yang mengangkat barang-barang tempat kudus; Kemah Suci sudah dipasang sebelum mereka datang.
Bil 10:22 Kemudian berangkatlah laskar yang di bawah panji-panji bani Efraim menurut pasukan mereka;
Bil 10:23 yang mengepalai laskar itu ialah Elisama bin Amihud; yang mengepalai laskar suku bani Manasye ialah Gamaliel bin Pedazur;
Bil 10:24 yang mengepalai laskar suku bani Benyamin ialah Abidan bin Gideoni.
Bil 10:25 Sebagai barisan penutup semua laskar itu berangkatlah laskar yang di bawah panji-panji bani Dan menurut pasukan mereka; yang mengepalai laskar itu ialah Ahiezer bin Amisyadai;
Bil 10:26 yang mengepalai laskar suku bani Asyer ialah Pagiel bin Okhran;
Bil 10:27 yang mengepalai laskar suku bani Naftali ialah Ahira bin Enan.
Bil 10:28 Itulah aturan keberangkatan orang Israel menurut pasukan mereka, ketika mereka berangkat.
Bil 10:29 Lalu berkatalah Musa kepada Hobab anak Rehuel orang Midian, mertua Musa: "Kami berangkat ke tempat yang dimaksud TUHAN ketika Ia berfirman: Aku akan memberikannya kepadamu. Sebab itu ikutlah bersama-sama dengan kami, maka kami akan berbuat baik kepadamu, sebab TUHAN telah menjanjikan yang baik tentang Israel."
Bil 10:30 Tetapi jawabnya kepada Musa: "Aku tidak ikut, melainkan aku hendak pergi ke negeriku dan kepada sanak saudaraku."
Bil 10:31 Kata Musa: "Janganlah kiranya tinggalkan kami, sebab engkaulah yang tahu, bagaimana kami berkemah di padang gurun, maka engkau dapat menjadi penunjuk jalan bagi kami.
Bil 10:32 Jika engkau ikut bersama-sama dengan kami, maka kebaikan yang akan dilakukan TUHAN kepada kami akan kami lakukan juga kepadamu."
Bil 10:33 Lalu berangkatlah mereka dari gunung TUHAN dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya, sedang tabut perjanjian TUHAN berangkat di depan mereka dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya untuk mencari tempat perhentian bagi mereka.
Bil 10:34 Dan awan TUHAN ada di atas mereka pada siang hari, apabila mereka berangkat dari tempat perkemahan.
Bil 10:35 Apabila tabut itu berangkat, berkatalah Musa: "Bangkitlah, TUHAN, supaya musuh-Mu berserak dan orang-orang yang membenci Engkau melarikan diri dari hadapan-Mu."
Bil 10:36 Dan apabila tabut itu berhenti, berkatalah ia: "Kembalilah, TUHAN, kepada umat Israel yang beribu-ribu laksa ini."
Santo-Santa 15 Maret 2024
Santa Louisa de Marillac, Janda
Louisa tergolong anak malang. Ibunya meninggal dunia ketika ia baru berumur 3 tahun. Ayahnya menikah lagi dengan seorang janda dengan empat anak. Perkembangannya tidak dipedulikan oleh ibu tirinya itu. Setelah beberapa tahun, ia dimasukkan ke sebuah asrama puteri, milik suster- suster. Disinilah mulai tumbuh minatnya pada kehidupan membiara. Tetapi karena kesehatannya selalu terganggu, ia keluar lagi dari asrama itu. Pada umur 22 tahun, ia menikah dengan seorang pemuda bangsawan bernama Antonius Legras, sekretaris istana Ratu Perancis. Kepada mereka, Tuhan menganugerahi seorang anak laki- laki yang dipermandikan dengan nama Mikheal. Sebagai ibu rumah tangga, Louisa selalu melayani suami dan anaknya dengan penuh cinta. Meskipun demikian kesulitan dalam keluarga pun sering dialaminya. Suaminya sering tidak berada di rumah karena tuntutan tugasnya. Sedangkan dia sendiri pun kerapkali ketakutan karena merasa berat menangani anaknya. Kekuatiran kemerosotan hidup rohaninya menjadi suatu sumber ketakutan lain baginya.
Untuk mengatasi semua itu, ia giat melakukan pekerjaan- pekerjaan amal dan rajin berdoa. Kegemarannya melukis terus dilakukannya dalam waktu- waktu senggang. Pekerjaan- pekerjaan amal yang dilakukannya bagi orang- orang sakit dan miskin membuatnya sangat dekat dengan mereka. Atas penyelenggaraan Ilahi, ia bertemu dengan Santo Fransiskus dari Sales. Pada hari raya pentekosta tahun 1623, ia mengalami suatu peristiwa ajaib: ia mendengar suatu suara ajaib yang memberitahukan kepadanya tentang kehidupannya di masa yang akan datang sebagai salah seorang anggota sebuah serikat religius yang akan mengabdikan hidupnya kepada kaum miskin. Suara itu pun menjanjikan kepadanya seorang bapa pengakuan yang saleh. Dalam suatu penglihatan, ia menyaksikan sejumlah besar suster keluar masuk sebuah biara.
Pengalaman ini akhirnya menjadi kenyataan baginya. Pada tahun 1625 ketika suaminya meninggal dunia, Louisa mulai memasuki corak hidup baru seperti yang dikatakan oleh suara ajaib itu. Tuhan mengirimkan kepadanya Santo Vinsensius a Paulo sebagai Bapa pengakuannya. Oleh Vinsensius ia ditugaskan untuk mengambil bagian dalam aksi amal yang dilakukan oleh perkumpulan Vinsensius di Prancis. Pada tahun 1633, Vinsensius menugaskan Louisa mendidik gadis- gadis agar kemudian mendampinginya dalam karya amal tersebut.
Tugas ini perlahan- lahan menjadikan dia pembina dan ibu bagi sebuah tarekat baru: Tarekat Puteri- puteri Kasih. Tarekat ini berkembang pesat dan menyebar ke seluruh pelosok Perancis. Mereka mengabdikan diri secara khusus pada pelayanan orang- orang sakit. Kemudian tarekat ini mengembangkan sayapnya sampai Italia dan Polandia. Louisa tetap menjadi pemimpin dan pembina tarekat ini selama 35 tahun. Sebelum menghembuskan nafasnya, ia berpesan kepada para susternya agar selalu bermurah hati penuh cinta kepada kepada para miskin dan pengemis. Sebab didalam mereka, Kristus tampak secara paling nyata. Louisa meninggal pada tanggal 15 Maret 1660. Ia meninggal dengan penuh kasih dalam diri para miskin dan orang sakit. Putri- putri Kasih ini berkarya juga di Indonesia yakni di Surabaya.
Santo Klemens Maria Hofbauer, Pengaku Iman
Kehidupan Klemens dihiasi dengan rentetan kesukaran dan kegagalan. Namun menurut Sri Pius VII (1800- 1823), sahabat karib Klemens, ia adalah seorang rasul yang tangguh, suci dan tiang penyangga Gereja. Ia dikenal sebagai Rasul Gereja Vienna. Ia lahir pada tanggal 26 Desember 1751 di Tasswitz, Moravia,bagian dari wilayah Cekoslovakia. Sejak masa mudanya, ia bercita- cita menjadi imam. Tetapi keluarganya yang hidup dari hasil peternakan sapi tidak mempunyai apa- apa untuk menyekolahkan dia. Oleh karena itu, ia menjadi tukang roti semenjak berumur 15 tahun. Beberapa tahun berikutnya, ia menjalani corak hidup baru sebagai pertapa sambil tetap melakukan pekerjaannya sebagai tukang roti.
Sekitar tahun 1780, Yoseph II sebagai kaisar Romawi membumihanguskan pertapaan- pertapaan yang ada. Karena peristiwa ini, Klemens pergi ke Vienna. Disana ia terus melanjutkan pekerjaannya sebagai tukang roti. Sementara itu ia mengikuti kuliah di Roma dan Vienna dari tahun 1780- 1784. Kemudian ia masuk biara Redemptoris di Roma dan ditabhiskan menjadi imam tahun berikutnya.
Sebagai imam baru, Klemens dikirim ke Vienna untuk mendirikan sebuah biara redemptoris. Namun usahanya ini gagal karena perlawanan dari pengikut- pengikut kaisar Yoseph II yang ingin menundukkan para imam ke bawah pemerintahan absolut negera. Sebagai gantinya, ia dikirim ke Warswa untuk memimpin kelompok umat Katolik yang berbahasa Jerman. Ia mengirim para misionaris untuk mendirikan biara- biara Redemptoris di Jerman, Swiss, daerah- daerah Baltik, dan berbagai daerah di Polandia.
Kira- kira pada tahun 1808, ia dipaksa oleh hukum antiklerus dari Napoleon I untuk meninggalkan Warsaw. Ia kembali ke Vienna, dan disana diangkat menjadi pastor pembantu untuk biara suster- suster Ursulin dan rektor untuk gereja mereka yang mulai dibuka untuk umum. Ia bersama pembantunya bekerja dengan giat untuk menghidupkan kembali Gereja Vienna dengan mempertobatkan umat- umat dan menolong orang- orang sakit dan miskin. Akhirnya, namanya mulai dikenal banyak orang, termasuk para pembesar negara, dan profesor- profesor Universitas.
Pada tahun- tahun terakhir hidupnya, sebagai bagian dari rencananya untuk mewariskan iman Katolik yang benar di Vienna, Klemens mendirikan sebuah sekolah Katolik untuk para imam dan awam. Kecuali itu, pada Konggres di Vienna, ia dengan gigih berusaha menggagalkan gerakan gereja nasional. Ia juga berusaha mendapatkan ijin dari pemerintah untuk mendirikan sebuah perkumpulan Redemptoris di Vienna. Usahanya ini membuat dia dikenal sebagai pendiri Ordo Redemptoris kedua. Klemens meninggal dunia di Vienna pada tanggal 15 Maret 1820, dan digelari Rasul Gereja Vienna. (sumber iman katolik.com).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News