Oleh: Pastor John Lewar, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Rabu 20 Maret 2024.
Tema renungan harian katolik yaitu Beriman dan Mempertahankan Iman.
Renungan harian katolik disusun oleh Pastor John Lewar, SVD.
Rabu 20 Maret 2024 merupakan Hari Rabu Prapaskah V, Santo Fransiskus Maria dari Camporosso, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Ungu.
Baca juga: Bacaan Injil Katolik Hari Ini Rabu 20 Maret 2024 Pekan V Prapaskah
Bacaan Pertama Daniel 3:14-20.24-25.28
"Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya."
Sekali peristiwa berkatalah Nebukadnezar, raja Babel, kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego, “Apakah benar, bahwa kamu tidak memuja dewaku dan tidak menyembah patung emas yang kudirikan itu?
Sekarang, jika kamu bersedia, demi mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah kamu menyembah patung yang kubuat ini!
Tetapi jika kamu tidak menyembah, seketika itu juga kamu akan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala.
Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari dalam tanganku?” Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab, “Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada Tuanku dalam hal ini.
Jika Allah yang kami puja sanggup melepaskan kami, Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya Raja. Tetapi seandainya tidak, hendaklah Tuanku mengetahui, bahwa kami tidak akan memuja dewa Tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang Tuanku dirikan itu."
Maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar. Air mukanya berubah terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Lalu diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh kali lipat lebih panas dari yang biasa.
Kepada beberapa orang yang sangat kuat di antara tentaranya dititahkannya untuk mengikat Sadrakh, Mesakh dan Abednego, dan mencampakkan mereka ke dalam perapian yang menyala-nyala itu.
Tetapi terkejutlah Raja Nebukadnezar, lalu bangun dengan segera. Berkatalah ia kepada para menterinya, “Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?”
Jawab mereka kepada raja, “Benar, ya Raja!” Kata raja, “Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu.
Mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!” Maka berkatalah Nebukadnezar, “Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego!
Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh percaya kepada-Nya tetapi melanggar titah raja, yang menyerahkan tubuh mereka karena mereka tidak mau memuja dan menyembah allah mana pun kecuali Allah mereka.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Kidung Tanggapan Daniel 3:52.53.54.55.56
P. Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah leluhur kami.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P. Terpujilah nama-Mu yang mulia dan kudus.
U Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P. Terpujilah Engkau dalam bait-Mu yang mulia dan kudus.
U Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
I. Terpujilah Engkau di atas takhta kerajaan-Mu.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P. Terpujilah Engkau yang mendugai samudera raya.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P. Terpujilah Engkau di bentangan langit.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
Bait Pengantar Injil PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan menghasilkan buah dalam ketekunan.
Bacaan Injil Yohanes 8:31-42
"Apabila Anak memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya, “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, maka kamu benar-benar murid-Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”
Jawab mereka, “Kami adalah keturunan Abraham, dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?”
Kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa, dan hamba tidak tetap tinggal di rumah; yang tetap tinggal dalam rumah adalah anak.
Tetapi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka. Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku, karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu.
Apa yang kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, seperti halnya kamu melakukan apa yang kamu dengar dari bapamu.” Jawab mereka kepada-Nya, “Bapa kami ialah Abraham.” Kata Yesus kepada mereka, “Sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham.
Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah! Pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham.
Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri.” Jawab mereka, “Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah.” Kata Yesus kepada mereka, “Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Sabda Tuhan adalah jalan, kebenaran dan kehidupan. Barangsiapa yang
sungguh percaya akan mengalami kebenaran yang mengagumkan.
Sadrakh, Mesakh dan Abednego di hadapan raja Nebukadnezar
menunjukkan dengan sungguh iman akan Yahwe. Mereka tidak gentar
sedikitpun mengakui Yahwe sebagai satu-satunya Allah yang mahakuasa
dan yang layak disembah.
Meskipun dihadang ancaman yang mematikan,
mereka tetap setia dan imannya terbukti. Mereka dimasukkan di
perapian, lalu dibakar. Tetapi apa yang terjadi? Dikatakan dalam Kitab
Suci, ketiga orang itu berjalan-jalan di tengah nyala api seraya bernyanyi
kepada Allah, serta memuji Tuhan (Daniel 3:24).
Nebukhadnezar memuji Allahnya ketiga orang muda itu setelah melihat
dalam dapur api bukan lagi tiga orang melainkan empat orang yang
berjalan bebas. Ia berkata: “Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego.
Ia telah mengutus malaikatNya untuk melepaskan hambahambanNya, yang telah menaruh percaya kepadaNya tetapi melanggar titah raja, yang menyerahkan tubuh mereka karena mereka tidak mau
memuja dan menyembah allah mana pun kecuali Allah mereka” (Dan
3:28). Peristiwa mengagumkan ini merupakan salah satu dari banyak
peristiwa yang dialami orang yang sungguh beriman kepada Tuhan.
Allah mengutus malaikatNya untuk membebaskan ketiga pemuda yang
menderita di tangan raja yang lalim yakni Nebukhadnezar. Kemerdekaan
adalah anugerah istimewa dari Yahweh kepada mereka. Kemerdekaan
sebagai anugerah bukan milik pribadi setiap orang. Kemerdekaan berasal
dari iman. Iman kepada Yahwe membuat orang menjadi lebih berani.
Orang berani untuk menghadapi kesulitan-kesulitan hidup bahkan
kematian sekali pun.
Dalam injil, Yesus menyatakan bahwa orang Israel adalah hamba dosa
karena melakukan dosa. Orang Israel mengklaim bahwa mereka adalah
anak Abraham, tetapi melakukan kejahatan seperti membunuh para nabi,
menyingkirkan orang-orang yang sakit kusta, hal-hal yang tidak
dilakukan oleh Abraham. Mereka tersesat karena menggunakan nama
Abraham untuk membenarkan segala perbuatan mereka yang jahat di
mata Tuhan dan sesama. Mereka menciderai leluhur.
Orang yang merdeka atau orang yang baik, tidak memikirkan apalagi
melakukan kejahatan terhadap sesama. Orang benar melakukan
kebenaran dan melawan dosa. Jika orang tidak lagi taat kepada dosa dan
tidak melakukan kejahatan, maka orang itu menjadi merdeka. Jadi,
semakin suka melakukan kebaikan terhadap sesama dan Tuhan, itulah
tanda bahwa dia adalah orang benar yang merdeka dari kejahatan.
Contemplasi:
Tanpa kita sadari, sering kali kita menganggap diri paling benar, paling berjasa, paling mengerti, dan paling mengenal Tuhan. Kita pun dengan mudah menyalahkan orang lain, dan menganggap diri sebagai orangpilihan Tuhan. Bahkan, dengan status itu, kita merasa berhak untuk merendahkan dan meremehkan orang lain, bahwa mereka tidak akan selamat serta tidak berguna.
Kita lupa bahwa manusia di hadapan Tuhan adalah sama. Beriman bukanlah berbicara mengenai siapa yang benar dan siapa yang salah! Akan tetapi, beriman hendaknya dihidupi seperti yang diteladani Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Mereka beriman bukan supaya dipuji atau mendapatkan jaminan hidup, melainkan karena sebuah kesadaran dan keyakinan yang teguh bahwa Tuhanlah Sang Penyelamat.
Sering kali dalam hidup menggereja, kita merasa menjadi orang yang perlu dihargai dan diperhatikan, karena peran besar kita. Tetapi apakah kita sudah dimerdekakan dari kemunafikan dan kesombongan diri? Iman bukanlah label pribadi, tetapi sebuah pilihan hidup yang selalu mencari kebenaran sejati.
Doa:
Bapa di surga, tuntunlah kami untuk menghidupi iman kami dengan ikhlas dan bukan hanya karena sebuah status sosial melainkan sematamata untuk kemuliaanMu. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami...Amin.
Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Rabu. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News