Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen
TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Pelajar SMA Swasta Ile Bura (SMAIL) di Desa Lewotobi, Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur terpaksa mengikuti ujian di pesisir pantai karena sekolah mereka tanpa jaringan atau blank spot.
Potret ketimpangan jaringan rupanya sudah dialami siswa dan warga sejak puluhan tahun lamanya. Mereka tinggal di lereng Gunung Lewotobi atau wilayah pantai selatan Flores Timur.
Meski begitu, para siswa kelas XII tetap tekun dan semangat menyelesaikan ujian akhir sekolah berbasis digitalisasi sejak Senin, 15 April 2024 sampai Sabtu, 20 April 2024.
Perjuangan siswa untuk mengikuti ujian akhir itu dipublikasi melalui akun resmi PGRI Flores Timur di laman media sosial facebook, Sabtu, 20 April 2024 sore.
Baca juga: Universitas Nusa Nipa Wisudakan 298 Sarjana dari 17 Program Studi
"Dalam keterbatasan jaringan, peserta didik SMA Swasta Ile Bura tetap semangat ujian akhir sekolah berbasis digitalisasi," demikian isi keterangan tertulisnya.
Dalam unggahan disertai gambar itu, tampak siswa dan siswi berseragam pramuka didampingi guru duduk lesehan beralaskan terpal warna ungu yang sudah robek dan usang.
Dijelaskan, pantai berpasir hitam itu terpancar signal dari Pulau Solor. Siswa dan guru kerap memanfaatkan tempat itu untuk memperoleh literasi pembelajaran melalui internet.
"Hanya di pantai ini, mereka bisa mendapat berkat sinyal telkomsel dari Pulau Solor," ungkapnya.
TRIBUNFLORES.COM masih menghubungi Kepala Sekolah SMA Swasta Ile Bura terkait kondisi mereka selama belajar hingga ujian yang kini bergantung dari jaringan.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News