Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Teks Panduan Tata Perayaan Ekaristi Minggu 26 Mei 2024.
Teks Panduan Tata Perayaan Ekaristi Minggu disiapkan untuk Hari Raya Tritunggal Mahakudus.
Teks Panduan Tata Perayaan Ekaristi minggu disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.
Teks Panduan Tata Perayaan Ekaristiminggu lengkap Renungan Harian Katolik.
Baca juga: Bacaan Injil Katolik Minggu 26 Mei 2024 Lengkap Renungan Harian Katolik
Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib.
Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian.
Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk bertemakan Allah Tritunggal Mahakudus;
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini Gereja merayakan Hari Raya Tritunggal Mahakudus. Perayaan ini mengajak kita untuk menyelami rahasia yang paling agung dari Allah kita. Dari Yesus, kita mengenal Trinitas. Ketika mengutus para murid-Nya, sebelum terangkat ke surga, seperti yang akan kita dengarkan dalam bacaan Injil hari ini, Yesus meminta para murid-Nya untuk membaptis semua orang dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus. Kita mungkin tidak dapat menyelami misteri terdalam dari Allah Tritunggal yang mahakudus ini, karena Ia amat agung. Kemampuan intelek kita tidak dapat menjangkaunya, sebagaimana yang akan kita dengarkan dalam bacaan pertama nanti. Namun, kita dapat belajar dari persatuan erat Trinitas ini. Kita belajar untuk bisa bersatu demi kebaikan bersama. Kita diajak untuk keluar dari diri kita sendiri dan melibatkan diri dalam kesejahteraan dan keselamatan sesama kita. Mari kita menyiapkan hati kita untuk merayakan peristiwa keselamatan ini. Kita membiarkan Roh Tuhan masuk ke dalam hati kita agar hidup kita pun dibarui Tuhan. [hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita menjadi layak untuk perayaan Sabda ini.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Allah Bapa, dengan mengutus Sabda Kebenaran dan Roh Pengudus ke dalam dunia, Engkau telah mengungkapkan kepada manusia misteri-Mu yang mengagumkan. Semoga dengan iman yang benar kami mengakui kemuliaan Tritunggal yang kekal dan menyembah keesaan-Nya dalam keagungan kuasa-Nya. Demi Kristus, Tuhan kami dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.
07. BACAAN PERTAMA (Ul. 4:32-34,39-40)
L : Bacaan dari Kitab Ulangan. Sebab cobalah tanyakan, dari ujung langit ke ujung langit, tentang zaman dahulu, yang ada sebelum engkau, sejak waktu Allah menciptakan manusia di atas bumi, apakah ada pernah terjadi sesuatu hal yang demikian besar atau apakah ada pernah terdengar sesuatu seperti itu. Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa Tuhanlah Allah yang di langit di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain. Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik
keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya."
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 98:2b) Berbahagialah bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya
Mzm. 33:4-5,6,9,18- 19,20,22 Sebab firman TUHAN itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang kepada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia TUHAN. (Refren)
Oleh firman TUHAN langit telah dijadikan, oleh nafas dari mulut-Nya segala tentaranya. Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada. (Refren) Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju
kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya, untuk melepaskan jiwa mereka dari pada maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
(Refren)
Jiwa kita menanti-nantikan TUHAN. Dialah penolong kita dan perisai kita! Kasih setia-Mu, ya TUHAN, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu. (Refren)
09. BACAAN KEDUA (Rm. 8:14-17)
L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma. Saudara-saudari, semua orang, yang dipimpin Roh
Allah, adalah anak Allah. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah. Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (Why. 1:8)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus,* Allah yang kini ada, yang dulu ada dan yang akan tetap ada.
U : Alleluia
11. INJIL (Mat. 28:16-20)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu. Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN SINGKAT
Kita mendengarkan dalam bacaan Injil tadi tentang Tritunggal Mahakudus: Bapa, Putra dan Roh Kudus. Seringkali kita dihadapkan pada pertanyaan bagaimana menjelaskan relasi Tritunggal Mahakudus
ini. Harus diakui pula bahwa intelek kita belum bisa mengungkapkan semua misteri Tritunggal Mahakudus yang amat agung. Pengetahuan kita terbatas untuk menyelami kedalaman dan keagungan misteri tersebut. Kita sendiri pun kadang kala tidak bisa memahami dengan sesungguhnya orang-orang dekat kita, entah itu suami, istri, anak-anak kita atau teman-teman kita. Tuhan amat agung dan karenanya selalu ada yang tidak dapat kita ketahui dengan seutuhnya atau sepenuhnya. Meskipun demikian, dengan merayakan secara khusus Hari Raya Tritunggal Mahakudus, kita diundang untuk mengimani-Nya dan menimba kekuatan daripada-Nya. Kita mengenal Bapa yang menciptakan, melindungi dan menyelenggarakan hidup kita. Kita juga menerima Putra yang menyelamatkan kita, dan Roh Kudus yang menyertai dan menolong kita. Kita pun amat bersyukur karena Allah kita amat peduli dengan kita. Sudah semestinya kita merasa nyaman karena Allah kita membantu kita untuk sampai kepada keselamatan. Dia membantu kita dengan cara-Nya yang kadang kala tidak kita duga. Itulah misteri penyelenggaraan-Nya. Kita hanya bisa bersyukur kepada-Nya. Selain itu, kita pun diajak untuk belajar dari persatuan erat Allah Tritunggal Mahakudus. Meskipun Ia adalah Allah, bersatu erat dalam diri-Nya, tetapi Ia amat peduli dengan keselamatan kita. Ia mau agar kita pun ikut serta dalam persatuan-Nya. Yesus sendiri berdoa agar kita semua bersatu sama seperti Ia bersatu dengan Bapa. Dalam bacaan Injil tadi, Yesus berpesan untuk membaptis semua orang dalam persatuan dengan Bapa, Putra dan Roh Kudus. Kita pun diundang untuk mengupayakan persatuan dalam iman dan dalam hal kebaikan, yang pada gilirannya akan mempersatukan kita satu sama lain dan mengantar kita kepada persatuan dengan Allah kelak. Hanya dengan persatuan, maka hidup kita akan terasa ringan karena kita tahu bahwa ada yang akan membantu kita. Semoga kita sendiri berusaha untuk menyatukan diri kita dengan Allah Tritunggal Mahakudus melalui pelaksanaan perintah-perintah-Nya, sehingga makna pembaptisan kita menemukan kepenuhannya dalam hidup kita. Tuhan memberkati.
13. HENING
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi SabdaTuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Marilah kita berdoa kepada Allah Bapa di surga dengan pengantaraan Kristus, Putra-Nya, dalam persatuan dengan Roh Kudus.
P : Bagi Gereja-gereja Kristus. Semoga semua yang dicurahi karunia Roh Kudus mengimani Tritunggal Mahakudus dengan sepenuh hati agar mereka mampu menjadi tanda persatuan mencontohi persatuan cinta kasih Bapa dan Putra dan Roh Kudus bagi dunia. Marilah kita mohon…
P : Bagi Nusa dan Bangsa. Semoga bangsa kita yang mengakui Allah sebagai Yang Maha Esa mendapatkan berkat berlimpah dari Tritunggal Mahakudus dalam pembangunan demi tercapainya masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur merata. Marilah kita mohon…
P : Bagi paroki kita. Semoga umat di paroki kita saling membina persaudaraan dan persatuan dalam iman,sehingga makin banyak orang yang tertarik untuk mengenal dan mengimani Allah Tritunggal Mahakudus. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita yang hadir di sini. Semoga yang dijiwai oleh cinta kasih Allah Tritunggal mahakudus yang sungguh agung dimampukan untuk memperhatikan kepentingan mereka yang miskin dan terlantar. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing. [hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah Bapa Yang Maharahim, dengarkanlah doa-doa kami dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu. Dalam diri Kristus, Engkau hadir dan menyelamatkan kami. Semoga berkat dorongan Roh Kudus, kami dapat tumbuh sebagai Gereja-Mu yang giat dan bersemangat dalam mewartakan karya kasih-Mu. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami.
U : Amin
16. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.
17. DOA PUJIAN
[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari yang terkasih! Marilah kita bersatu hati dan menyadari segala kebaikan Allah. Marilah kita memuji Dia dan berseru: Terpujilah Tritunggal mahakudus, terpujilah Tuhan, Allah kita yang esa.
U : Terpujilah Tritunggal mahakudus, terpujilah Tuhan, Allah kita yang esa.
P : Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi. Beribadatlah kepada Tuhan dengan sukacita. Datanglah ke hadapan Dia dengan sorak gembira, dan marilah kita memuji Dia:
U : Terpujilah Tritunggal mahakudus, terpujilah Tuhan, Allah kita yang esa.
P : Ketahuilah bahwa Tuhanlah Allah. Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya. Maka, marilah kita memuji Dia:
U : Terpujilah Tritunggal mahakudus,terpujilah Tuhan, Allah kita yang esa.
P : Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, masuklah tempat kudus-Nya dengan puji-pujian. Bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya; sebab Tuhan itu baik, kasih setia Nya untuk selama-lamanya dan kesetiaan-Nya turun temurun. Marilah kita memuji Dia.
U : Terpujilah Tritunggal mahakudus, terpujilah Tuhan, Allah kita yang esa.
P : Dari sebab itu, ya Bapa, bersama seluruh umat-Mu, kami melambungkan kidung pujian bagi-Mu dengan
bernyanyi: [menyanyikan satu lagu bertemakan Tritunggal Mahakudus]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
18A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
19A. BAPA KAMI
Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan Nya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. ----------------------------------------------------------------------------------------------
18B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.
19B. BAPA KAMI
Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukanoleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.
20B. DOA KOMUNI BATIN
Berlutut/berdiri Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). [hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dandiikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu bertemakan Tritunggal Mahakudus.
21. DOA PADA HARI RAYA TRITUNGGAL MAHAKUDUS
[dibawakan oleh satu orang secara perlahan] Ya Allah Tritunggal Mahakudus, saya rindu mencintai-Mu,
dan membuat Engkau dicintai, untuk menyelamatkan jiwa-jiwa di api penyucian. Saya ingin melakukan kehendak-Mu sepenuhnya dan mencapai kemuliaan yang Kausiapkan bagiku dalam kerajaan-Mu. Singkatnya saya mau menjadi kudus, namun saya merasakan ketidakmampuanku dan saya mohon kepada-Mu, ya Allahku,
agar Engkau sendiri menjadi kekudusanku. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin.
[9 Juni 1895. Santa Theresia dari Lisieux]
22. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari, Kita telah merenungkan bersama misteri persatuan Allah Tritunggal Yang Mahakudus. Misteri ini menginspirasi kita untuk mengupayakan persatuan di dalam keluarga dan masyarakat kita. Hanya dengan persatuan yang baik dan tulus, kita dapat saling mendukung untuk dapat berkembang dengan baik. Mari kita lanjutkan hidup kita mengupayakan persatuan hati kita sehingga kita dihantar oleh iman kepada keselamatan kini dan nanti.
23. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Ya Tuhan, Allah kami, semoga oleh santapan Sabda yang telah kami dengar dan renungkan bersama, serta oleh pengakuan iman kami akan Dikau, Allah Tritunggal kudus dalam keesaan yang tidak terbagi, kami diperkenankan maju menuju keselamatan jiwa dan badan dalam kehidupan kekal. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
U : Amin
24. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan. [hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
25. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus
U : Amin.
26. LAGU PENUTUP
Berita TRIBUFLORES.COM Lainnya di Google News