Misa Hari Minggu

Teks Ibadah Sabda Minggu 9 Juni 2024 Pekan Biasa ke X

Penulis: Gordy
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MISA -Mari simak Teks ibadah sabda Minggu 9 Juni 2024.Teks ibadah sabda minggu disiapkan untuk Pekan Biasa X Lengkap Renungan Harian Katolik.

Oleh: Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Teks ibadah sabda Minggu 9 Juni 2024.

Teks ibadah sabda minggu disiapkan untuk Pekan Biasa X Lengkap Renungan Harian Katolik.

Teks ibadah sabda minggu disiapkan oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Mari ikuti ibadah sabda minggu dengan penuh iman.

Baca juga: Teks Misa Hari Minggu 9 Juni 2024 Pekan Biasa X Lengkap Renungan Harian Katolik

 

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.

Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk Masa Biasa.

NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu

01. TANDA SALIB DAN SALAM

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.

02. KATA PEMBUKA

P : Hari ini kita merayakan Minggu Kesepuluh dalam Masa Biasa. Kita akan mendengarkan wejangan dari bacaan-bacaan suci untuk mewaspadai diri dari godaan-godaan yang menjauhkan kita dari Tuhan. Dalam bacaan pertama, melalui kisah kejatuhan manusia pertama, kita diajak untuk mengakui kesalahan kita dan memperbaikinya. Kita tidak perlu menyalahkan orang lain atas dosa dan kesalahan kita. Selanjutnya dalam bacaan kedua, kita akan mende ngarkan nasihat Paulus untuk tidak menyerah pada keinginan duniawi. Meskipun kita lemah, kita tidak boleh tawar hati dalam hal kesetiaan kita kepada Tuhan. Kita mesti mengarahkan pandangan kita pada hidup kekal, karena semua yang ada di dunia ini bersifat sementara. Dalam bacaan Injil, Yesus dituduh mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, kepala setan. Yesus mengatakan bahwa sebuah kerajaan tidak akan bertahan jika ia terpecah-pecah. Yesus tidak memakai kuasa setan, tetapi Dia berkuasa atas setan. Mari kita dekatkan diri kepada Tuhan Yesus supaya kita pun bisa menguasai diri kita dan mampu untuk menolak kekuasaan setan di dalam diri kita. [hening sejenak]

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN

P : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita menjadi layak untuk perayaan Sabda ini.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.

P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita.
U : Amin.

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN

P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.

05. DOA PEMBUKA

P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Ya Allah, kami bersyukur atas anugerah keselamatan yang kami peroleh dari-Mu. Semoga kami selalu mendekatkan diri kami kepada-Mu, agar hidup kami memiliki tuntunan yang pasti, sehingga kami tidak tersesat di dalam perjuangan kami setiap hari. Kuatkanlah kami ketika kami jatuh dan teguhkanlah hati kami ketika kami bimbang. Demi Kristus, Tuhan kami dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN

P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.

07. BACAAN PERTAMA (Kej. 3:9-15)

L : Bacaan dari Kitab Kejadian. Tuhan Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: “Di manakah engkau?” Ia menjawab: “Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.” Firman-Nya: “Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?” Manusia itu menjawab: “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.” Kemudian berfirmanlah Tuhan Allah kepada perempuan itu: “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu: “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.” Lalu berfirmanlah Tuhan Allah kepada ular itu: “Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu. Aku akan mengadakan permu suhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN

Refren (Mzm. 130:7)

Pada Tuhan ada kasih setia, * dan penebusan berlimpah. Mzm. 130:1-2,3-4ab,4c-6,7-8

Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku. (Refren)

Jika Engkau, ya Tuhan, mengingat-ingat kesalahan-kesalahan, Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang. Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang. (Refren)

Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi. (Refren)

Berharaplah kepada Tuhan, hai Israel! Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala kesalahannya. (Refren)

09. BACAAN KEDUA (2Kor. 4:13 – 5:1)

L : Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Umat di Korintus. Saudara-saudari, karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: “Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata”, maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata. Karena kami tahu, bahwa Ia, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Ia akan menghadapkan kami bersama-sama dengan kamu kepada diri-Nya. Sebab semuanya itu terjadi oleh karena kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar berhubung dengan semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menyebabkan semakin melimpah nya ucapan syukur bagi kemuliaan Allah. Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari hari ke hari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhati kan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedang kan yang tak kelihatan adalah kekal. Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

10. ALLELUIA (Yoh. 12:31b-32)

P : Alleluia
U : Alleluia
P : Sekarang juga Penguasa dunia ini akan dilempar kan keluar. * Dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku.
U : Alleluia

11. INJIL (Mrk. 3:20-35)

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Markus. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Kemudian Yesus masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makan pun mereka tidak dapat. Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi. Dan ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem berkata: “Ia kerasukan Beelzebul,” dan: “Dengan penghulu setan Ia mengusir setan.” Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan: “Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis? Kalau suatu kerajaan terpecah pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan, dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan. Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri dan kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, melainkan sudahlah tiba kesudahannya. Tetapi tidak seorang pun dapat memasuki rumah seorang yang kuat untuk merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu. Sesudah itu barulah dapat ia merampok rumah itu. Aku berkata kepada mu: Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan. Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal.” Ia berkata demikian karena mereka katakan bahwa Ia kerasukan roh jahat.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.

12. RENUNGAN SINGKAT

Saudara-saudari terkasih. Kita barusan mendengar kan bacaan Injil yang berbicara tentang dua hal, yaitu pertama, tentang bertahan dengan kekuatan Tuhan, kedua, tentang perbuatan dosa yang harus dihindari. Kita dalami dua hal ini secara lebih mendalam. Pertama, Allah sumber kekuatan. Dalam Injil tadi dise butkan bahwa Yesus dituduh bersekutu dengan kepala setan bernama Beelzebul, sehingga Dia bisa mengusir setan. Artinya setan itu hanya tunduk kepada kepala setan. Yesus mengatakan bahwa sebuah kerajaan tidak mungkin terpecah-pecah. Maka satu-satunya kekuatan pengusiran setan adalah Tuhan sendiri. Yesus adalah Tuhan dan Dia berkuasa atas segala-galanya. Semua takluk kepada-Nya. Kisah ini memberikan kekuatan kepada kita. Kita akan selalu sanggup bertahan dalam hidup kita jika kita dekat kepada Tuhan. Kepribadian kita tidak akan mungkin terpecah-pecah jika Tuhan menjadi kekuatan dan dasar hidup kita. Kita tidak mungkin bisa dikalahkan, jika kita mengandalkan Tuhan. Kita tidak perlu mencari yang lain, karena Tuhan selalu menanti
kita. Kita mungkin tidak mendengar suara Tuhan, tetapi kita bisa mengetahui tuntunan-Nya yang menguatkan dalam Sabda-Nya yang tertulis dalam Kitab Suci. Kita kuatkan diri kita dengan menimba kekuatan dari Sabda Tuhan itu. Bersama Tuhan, kita tidak akan bisa dikalahkan. Bersama Tuhan, kita mampu mengalahkan segala kekuatan jahat. Kedua, dosa dan pengampunan. Yesus juga mengatakan bahwa semua dosa bisa diampuni, kecuali dosa melawan Roh Kudus. Dosa ini bersifat kekal dan tidak bisa diampuni. Kita tentu bertanya, dosa apakah ini? Roh Kudus adalah Roh yang berdaya menguduskan. Dia menyentuh roh kita, sehingga roh kita dibersihkan dan dikuduskan. Jika roh kita bersih, maka hidup kita pun akan dituntun kepada kesucian. Ketika kita menodai atau menolak Roh Kudus, maka kita sebenarnya menolak kekuatan hidup kita sendiri. Kita menolak kesempatan untuk dituntun kepada keselamatan kekal. Inilah dosa yang mematikan kita. Jika orang ingin selamat, maka dia harus bertobat dan kembali membuka diri dan menyerahkan dirinya kepada tuntunan Roh Kudus. Hanya dengan cara ini, dia bisa membuka jalan kepada kehidupan kekal. Ikutlah tuntunan Roh Kudus karena dengannya roh kita pun dituntun kepada kekudusan. Semoga kita tidak mengkhianati Roh Kudus agar kita pun selalu dikuduskan.

13. HENING

Menanggapi Sabda Tuhan dan

14. SYAHADAT

P : Marilah mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

15. DOA UMAT

P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah kita adalah Allah yang selalu mendengarkan kita dan yang selalu menginginkan agar kita selamat. Marilah kita panjatkan doa-doa keselamatan kita. kita kepada-Nya demi
P : Bagi Para Pemimpin Gereja: Paus, para Uskup, dan para imam. Semoga mereka selalu mendekatkan
diri kepada Tuhan sehingga mereka makin teguh dalam hidup dan karya mereka, dalam upaya membangkitkan iman umat. Marilah kita mohon….
P : Bagi para pemimpin bangsa dan negara. Semoga mereka selalu mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi atau golongan. Dan semoga mereka terus berjuang menciptakan dunia yang penuh kedamaian. Marilah kita mohon….
P : Bagi kaum remaja. Semoga hidup mereka selalu dituntun oleh semangat kebenaran dan upaya penciptaan kehidupan yang damai. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita semua. Semoga kita semua senantiasa saling menolong agar tidak terjerumus dalam kesalahan dan dosa yang menjauhkan kita dari Tuhan dan sesama. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing. [hening sejenak lalu lanjut].
P : Ya Allah, demikianlah doa-doa permohonan yang kami sampaikan kepada-Mu. Kabulkanlah demi jasa YesusKristus Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara kami.
U : Amin

16. KOLEKTE

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.

17. DOA PUJIAN

[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari yang terkasih, Bapa, dengan kebijaksanaan-Mu yang tak terselami, telah mengatur alam semesta dan menyediakan keperluan makhluk ciptaan-Mu. Marilah kita memuji Dia: Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.
U : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.
P : Ya Bapa, dengan kebijaksanaan-Mu yang tak terselami, Engkau telah mengatur alam semesta dan menyediakan keperluan makhluk ciptaan-Mu. Maka kami memuji Engkau:
U : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.
P : Engkau menjadikan Gereja-Mu Kerajaan cinta kasih, supaya dunia mengenal cinta-Mu dan semua orang hidup rukun sebagai saudara. Maka kami memuji Engkau:
U : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.
P : Engkau telah menampilkan Yesus sebagai Kebijaksanaan-Mu yang nyata. Dialah Jalan, Kebenaran, dan Kehidupan. Hanya melalui Dia kami dapat sampai ke kemuliaan abadi. Maka kami memuji Engkau:
U : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.
P : Dengan terang Roh Kudus-Mu, engkau menunjukkan kebijaksanaan ilahi-Mu, sehingga kami tidak disesatkan oleh kebijaksanaan yang berasal dari dunia, dan kuasa kejahatan. Maka kami memuji Engkau:
U : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu sambil bernyanyi: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]

Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).

18A. Cara A: DENGAN KOMUNI

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.

P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]

19A. BAPA KAMI

Berdiri

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.

Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan
Nya.  Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.

U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.

Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:

P : Tubuh Kristus.
U : Amin.

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. ----------------------------------------------------------------------------------------------

18B. Cara B. TANPA KOMUNI

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.

19B. BAPA KAMI

Berdiri

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.

20B. DOA KOMUNI BATIN

Berlutut/berdiri Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). [hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu
lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu SYUKUR.

21. MENDOAKAN MAZMUR 23

TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau,
Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar
oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin..

22. AMANAT PENGUTUSAN

P : Saudara-saudari, hidup kita selalu dipenuhi per juangan, termasuk perjuangan mempertahankan
yang baik dan meniadakan yang jahat. Kita perlu mendekatkan diri kita kepada Tuhan, agar kita terus dikuatkan dalam perjuangan kita. Mari kita tingkatkan hidup doa kita dan mengakrabkan diri kita dengan Sabda Tuhan.

23. DOA PENUTUP

P : Marilah kita berdoa, Ya Tuhan, kami telah menimba kekuatan dari Sabda-Mu yang kami renungkan di hari ini. Bantulah kami untuk terus mengakrabkan diri kami dengan Sabda-Mu, agar kami dituntun menuju kehidupan
kekal bersama-Mu. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.

U : Amin

24. MOHON BERKAT TUHAN

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan. [hening sejenak]

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.

U : Amin.

P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.

U : Syukur kepada Allah

25. PENGUTUSAN

P : Marilah pergi, kita diutus
U : Amin.

26. LAGU PENUTUP

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News