Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo
TRIBUNFLORES.COM, ENDE - Sakit hati dirasakan Yohanes Luda karena cucunya yang masih berusia 12 hari diterlantarkan oleh SML anak kandungnya dan mantunya TAP di Panti Asuhan Naungan Kasih Santa Elisabeth Ende pada Selasa, 25 Juni 2024 sekitar pukul 02.00 wita dini hari.
Meski sakit hati, Yohanes Luda tetap memaafkan kedua anaknya dan memohon pihak Polres Ende meringankan hukumnya karena pertimbangan cucunya masih sangat membutuhkan sosok orang tua kandung.
Hal itu disampaikan Yohanes Luda kepada TribunFlores.com, Kamis, 27 Juni 2024 saat ditemui di Panti Asuhan Naungan Kasih Santa Elisabeth di Jalan El Tari, Kelurahan Paupire, Kecamatan Ende Tengah, Kabupaten Ende.
"Saya minta maaf kedua anak saya sudah salah tapi saya mohon polisi bisa meringankan saya punya anak, saya hanya mohon supaya mereka dua bisa urus cucu saya ini," pinta Yohanes Luda dengan suara memelas.
Baca juga: Bayi Perempuan yang Dibuang di Panti Asuhan di Ende Dipertemukan dengan Ibu Kandungnya
Yohanes Luda, kakek dari bayi perempuan malang yang dibuang kedua orang tuanya di Panti Asuhan Naungan Kasih Santa Elisabeth di Jalan El Tari, Kelurahan Paupire, Kecamatan Ende Tengah, Kabupaten Ende, Selasa, 25 Juni 2024 sekitar pukul 02.00 wita dini hari mengaku marah saat mendengar informasi tersebut.
Yohanes Luda yang ditemui TribunFlores.com, Kamis, 27 Juni 2024 di Panti Asuhan Naungan Kasih Santa Elisabeth Ende mengatakan informasi kejadian yang dilakukan anaknya SML dan anak mantunya TAP dari salah satu keluarganya melalui pemberitaan di sejumlah media online.
"Setelah dengar informasi itu saya langsung telepon anak saya dan saya tanya dia ada dimana dia bilang sementara duduk di kos, pas saya tanya kejadian itu, ada anggota polisi yang langsung ambil hp dan omong dengan saya kemudian menjelaskan masalah yang menimpa anak saya," ungkap Yohanes yang akrab disapa Om Yance berasal dari Soa, Kabupaten Ngada.
Berita TribunFlores.com lainnya di Google News