Misa Hari Minggu

Teks Misa Minggu 14 Juli 2024 Lengkap Renungan Harian Katolik

Penulis: Gordy
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DESTINASI-Mari simak teks misa Minggu 14 Juli 2024.Teks misa minggu disiapkan untuk pekan biasa XV tahun B.

Oleh: Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks misa Minggu 14 Juli 2024.

Teks misa minggu disiapkan untuk pekan biasa XV tahun B.

Teks misa minggu lengkap dengan renungan harian Katolik.

Teks misa minggu disusun oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Baca juga: Kalender Liturgi Katolik Minggu 14 Juli 2024, Hari Biasa Pekan XV


Ikuti misa hari minggu dengan penuh iman.

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib.

Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian.

Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat
komunikasi dimatikan.

Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.

Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk Masa Biasa.

NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu

01. TANDA SALIB DAN SALAM

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.

02. KATA PEMBUKA

P : Hari ini kita merayakan Minggu Biasa Kelimabelas. Gereja mengajak kita untuk menjadi orang yang diutus dan menjadi saksi-Nya di tengah dunia. Hal ini dapat kita dengarkan dalam bacaan Injil. Yesus mengutus para murid-Nya berdua-dua. Tuhan pun tetap mengutus kita para murid dan para pengikutNya untuk memberikan kesaksian tentang Tuhan di dalam hidup harian kita. Dalam bacaan pertama, kita akan mendengarkan Amos yang menjawab tuduhan Amazia. Amazia mengira Amos sedang mencari nafkah dengan bernubuat. Siapa tahu, ia bisa mendapatkan bayaran atas nubuat atau ramalan-ramalannya. Amos menjawab bahwa ia sebenarnya tidak ingin bernubuat, namun Tuhan mengutusnya. Ia yang berasal dari daerah Utara diminta Tuhan untuk
bersaksi di wilayah Selatan. Kita semua bisa menjadi saksi Tuhan karena kita telah dilengkapi dengan rahmat yang dilimpahkan kepada kita. Rasul Paulus dalam bacaan kedua menguraikan rahmat ini secara panjang lebar. Roh Kudus menjadi jaminan dan akan membantu kita dalam menghidupi iman kita. [hening sejenak]

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN

P : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita menjadi layak untuk perayaan Sabda ini.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita.
U : Amin.

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN

P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin

05. DOA PEMBUKA

P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau memanggil orang-orang untuk mewartakan damai dan kebaikanMu di seluruh dunia. Melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau juga memanggil dan mempersatukan kami menjadi Gereja. Semoga dengan kekuatan rahmatMu, kami dapat menunaikan tugas kami dengan gembira dan setia. Demi Kristus, Tuhan kami dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN

P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.
[Bacaan hendaknya dibaca dari Alkitab]

07. BACAAN PERTAMA (Am. 7:12-15)

L : Bacaan dari Kitab Amos Berkatalah Amazia kepada Amos: "Pelihat, pergilah, enyahlah ke tanah Yehuda! Carilah makananmu di sana dan bernubuatlah di sana! Tetapi jangan lagi bernubuat di Betel, sebab inilah tempat kudus raja, inilah bait suci kerajaan." Jawab Amos kepada Amazia: "Aku ini bukan nabi dan aku ini tidak termasuk golongan nabi, melainkan aku ini seorang peternak dan pemungut buah ara hutan. Tetapi TUHAN mengambil aku dari pekerjaan menggiring kambing domba, dan TUHAN berfirman kepadaku: Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel. Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN

Refren (Mzm. 85:8)

Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan, dan berilah kami keselamatan yang dari pada-Mu.

Mzm. 85:9ab,10,11-12,13-14

Aku mau mendengar apa yang hendak difirmankan TUHAN. Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai?
Sesungguhnya keselamatan dari pada-Nya dekat pada orang-orang yang takut akan Dia, dan kemuliaan diam di negeri kita. (Refren)

Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan menjenguk dari langit. (Refren)

TUHAN sendiri akan memberikan kebaikan, dan negeri kita akan memberi hasilnya. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan akan membuat jejak kaki-Nya menjadi jalan. (Refren)

09. BACAAN KEDUA (Ef. 1:3-14)

L : Bacaan dari Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus Saudara-saudari, terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya. Sebab di dalam Dia dan oleh darahNya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian. Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di
sorga maupun yang di bumi. Aku katakan "di dalam Kristus", karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di
dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya, supaya kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, boleh menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya. Di dalam Dia kamu juga karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

10. ALLELUIA (lih. Ef. 1:17-18)

P : Alleluia
U : Alleluia
P : Semoga Bapa Tuhan kita Yesus Kristus menerangi mata hati kita, agar kita mengerti pengharapan apakah yang terkandung di dalam panggilan kita.
U : Alleluia

11. INJIL (Mrk. 6:7-13)

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Yesus memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, roti pun jangan, bekal pun jangan, uang dalam ikat pinggang pun jangan, boleh memakai alas kaki, tetapi jangan memakai dua baju. Kata-Nya selanjutnya kepada mereka: "Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu. Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka." Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.

12. RENUNGAN KATOLIK

Kita baru saja mendengarkan kisah Yesus mengutus para murid-Nya. Yesus memberikan wejangan atau nasehat bagi mereka agar tugas perutusan mereka menjadi efektif dan berhasil. Mari kita dalami satu dua
poin dari kisah perutusan ini. Pertama, “jangan membawa apa-apa”. Para murid dilarang untuk membawa barang-barang, termasuk bekal. Larangan ini dimaksudkan agar para murid tidak membebani diri mereka dengan urusan-urusan lain yang menjauhkan mereka dari tugas utama mereka. Kadangkala hal-hal tersebut membuat mereka cemas dan akhirnya mereka tidak fokus dalam mewartakan Sabda Sang Guru. Wejangan Yesus ini juga merupakan peringatan bagi kita. Kadangkala kesibukan kita dengan urusan duniawi, membuat kita lupa atau malah menjauhkan kita dari Sabda Tuhan. Roti, uang dan baju adalah simbol urusan-urusan duniawi. Kita diajak untuk tidak menenggelamkan kesaksian hidup kita karena urusanduniawi.

Kedua, bersaksi di suatu rumah. Yesus meminta para murid untuk tinggal di suatu rumah. Jika orang menerima mereka, yang berarti menerima Tuhan, maka seisi rumah itu akan selamat. Namun, jika mereka tidak diterima, yang berarti mereka menolak Tuhan, maka seisi rumah itu sudah ada di ambang kehancuran. Ini adalah ajakan bagi kita untuk menjadikan rumah kita sebagai tempat di mana Tuhan diterima. Ketika kita menyadari kehadiran Tuhan dalam rumah kita, maka kita akan diteguhkan. Pemazmur menulis, jika bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah orang yang membangunnya (Mzm. 127:1). Kita memerlukan Tuhan agar rumah dan anggota keluarga kita menjadi kuat dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan hidup kita. Sebaliknya, ketika kita tidak menyadari dan tidak menerima kehadiran Tuhan dalam rumah kita, maka kita akan selalu merasa berat dengan kehidupan kita. Kita tidak merasa nyaman dengan berbagai tantangan yang kita hadapi. Mari kita menjadi murid Tuhan yang menghadirkan Tuhan di dalam rumah kita sehingga kita saling meneguhkan iman kita.

13. HENING

14. SYAHADAT

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

15. DOA UMAT

P : Saudara-saudari terkasih, marilah kita berdoa kepada Bapa di surga, yang selalu mendengarkanpermohonan umat-Nya.
P : Bagi mereka yang menderita sakit. Semoga mereka menemukan harapan dan kekuatan dari Tuhan yang adalah sumber kehidupan. Marilah kita mohon….
P : Bagi para Pastor Paroki kita. Semoga Bapa di surga senantiasa mendampingi para Pastor Paroki kita, agar mereka tetap setia dalam tugas pelayanan dan dikuatkan dalam mewartakan kabar gembira kepada seluruh umat. Marilah kita mohon….
P : Bagi orang muda di paroki kita. Semoga mereka memiliki semangat pengabdian dan semoga benih panggilan menjadi imam bagi Gereja bertumbuh di antara mereka. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita yang berhimpun di sini. Semoga kita semakin sadar akan panggilan dan tugas perutusan sebagai saksi dan tanda kehadiran Yesus yang menyelamatkan. Kita memohonkan kekuatan rahmat-Nya, agar kita setia dalam panggilan dan perutusan kita masing-masing. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing. [hening sejenak lalu lanjut].
P : Ya Bapa, masih banyak yang ingin kami sampaikan ke hadirat-Mu, namun kami yakin, Engkau sudah mengetahui semuanya. Semoga Engkau berkenan mengabulkan doa-doa kami ini, sebab semua ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin

16. KOLEKTE

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.

17. DOA PUJIAN

[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah Bapa kita adalah Bapa yang memperhatikan dan mengasihi kita. Maka marilah kita berseru: Terpujilah Engkau di Surga
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Ya Bapa, dengan kebijaksanaan-Mu Engkau telah mengatur alam semesta dan menyediakan keperluan makhluk ciptaan-Mu. Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Engkau menjadikan Gereja-Mu kerajaan cinta kasih, supaya dunia mengenal Engkau, satu-satunya kebaikan tertinggi. Dan, semua orang mengalami cinta kasih-Mu serta hidup rukun sebagai saudara. Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Ya Bapa, Engkau telah mengutus Yesus, tanda kehadiran-Mu yang nyata. Dialah jalan, kebenaran dan hidup. Hanya melalui Dia kami dapat sampai kepada-Mu. Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Dengan terang Roh Kudus-Mu, Engkau menunjukkan kebijaksanaan ilahi-Mu, sehingga kami tidak disesatkan oleh pengaruh dunia ini, yang sering tidak selaras dengan kebijaksanaan-Mu. Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dan dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan berseru:

[menyanyikan satu lagu bertemakan Syukur]

Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).

18A. Cara A: DENGAN KOMUNI

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]

19A. BAPA KAMI Berdiri

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlahnama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus,
lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.

Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya.

Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.

U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------
18B. Cara B. TANPA KOMUNI

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.

19B. BAPA KAMI Berdiri

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.

20B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri

Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). [hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu SYUKUR

21. MENDOAKAN MAZMUR 98:1-9

Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, sebab Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib;
keselamatan telah dikerjakan kepada-Nya oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus. TUHAN telah memperkenalkan keselamatan yang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di depan mata bangsa-bangsa.

Ia mengingat kasih setia dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel, segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang dari pada Allah kita. Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi, bergembiralah, bersorak-sorailah dan bermazmurlah! Bermazmurlah bagi TUHAN dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu yang nyaring, dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring bersorak-soraklah di hadapan Raja, yakni TUHAN! Biarlah gemuruh laut serta isinya, dunia serta yang diam di dalamnya! Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gunung bersorak-sorai bersama-sama di hadapan TUHAN, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi.
Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kebenaran. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dansepanjang segala abad. Amin.

22. AMANAT PENGUTUSAN

P : Saudara-saudari, Sebagai pengikut Kristus, kita seharusnya memiliki semangat misioner, diutus untuk mewartakan dan memberi kesaksian tentang kebaikan Tuhan. Pewartaan terbaik adalah melalui sikap hidup. Semoga kita dapat menghidupi iman kita dengan baik dalam keseharian kita.

23. DOA PENUTUP

P : Marilah kita berdoa, Allah Bapa yang kudus, Engkau senantiasa memperhatikan dan memelihara hidup kami. Kami mohon, semoga kami tetap setia kepada Sabda-Mu, agar kami dapat menjadi saksi akan kehadiran-Mu
yang senantiasa menyelamatkan. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.

U : Amin

24. MOHON BERKAT TUHAN

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.

 [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.

U : Amin.

P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai

U : Syukur kepada Allah

25. PENGUTUSAN

P : Marilah pergi, kita diutus

U : Amin.

26. LAGU PENUTUP

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News