Berita Manggarai Barat

SMAK Loyola Labuan Bajo Tingkatkan Kompetensi Guru Terkait Modul Ajar

Penulis: Berto Kalu
Editor: Ricko Wawo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto bersama guru-guru SMAK St. Ignatius Loyola Labuan Bajo usai kegiatan workshop Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Rabu 17 Juli 2024.

Laporan Reporter TRIBUN-FLORES.COM, Berto Kalu

TRIBUN-FLORES.COM, LABUAN BAJO - Sebanyak 53 guru Sekolah Menengah Atas Katolik (SMAK) St. Ignatius Loyola Labuan Bajo mengikuti workshop Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).

Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi guru terkait langkah-langkah menyusun modul ajar yang benar.

Kegiatan yang berlangsung pada Rabu 17 Juli 2024 di aula Arnoldus Jansen Loyola itu menghadirkan Dr. Sudayat, salah satu pengembang kurikulum nasional.

"Kita menguatkan kembali konsep dan implementasi kurikulum merdeka belajar. Selama ini barang kali membuat modul ajar ada yang ambil dari modul lain, atau download. Persoalannya bukan tidak boleh, tetapi kontekstual tidak. Melalui kegiatan ini diharapkan modul ajar lebih kontekstual sesuai dengan kemampuan siswa," ujarnya.

Sudayat mengungkapkan, selama ini penyusunan modul ajar cenderung multitafsir, mulai dari penyusun hingga isi dalam modul tersebut. Sehingga apa yang diajarkan pada guru dalam kegiatan itu, diharapkan sesuai dengan capaian pembelajaran.

 

Baca juga: Pemkab Manggarai Timur Rapat Lintas Sektor Siap Pekan Imunisasi Polio

 

"Ini perlu dilakukan agar guru tidak salah mencapai pembelajaran sesuai dengan kurikulum merdeka," katanya.

Siprianus Safardi, Wakil Kepala Sekolah Kurikulum SMAK Loyola mengakui selama ini guru-guru di sekolah itu masih belajar otodidak untuk memahami konsep kurikulum merdeka belajar.

Menurutnya penyusunan modul ajar yang baik dan benar penting diketahui guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di SMAK St. Ignatius Loyola, dan pengembangan pendidikan secara luas.

"Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami paran guru. Karena kita harus paham dulu cara menyusun modul ajar seperti apa, supaya capaian pembelajaran di kelas tercapai," ungkapnya.

Kegiatan ini juga sebagai sarana untuk meningkatkan kompetensi guru dalam bidang mata pelajaran tertentu yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan kompetensi guru untuk memberikan pelayanan maksimal kepada peserta didik.

"Kami yakin bahwa kualitas siswa dipengaruhi oleh kualitas guru. Ketika guru dipersiapkan dengan baik, matang, dan mengerti unsur kurikulum maka outputnya pasti bermanfaat, saya rasa pelatihan semacam ini perlu ditingkatkan di satuan pendidikan," ujarnya.

Kepala SMAK Loyola Pater Agustinus Susanto Naba, SVD menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam menyelenggarakan kegiatan tersebut.

"Workshop hari ini tidak hanya meningkatkan kapasitas para guru tetapi juga untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SMAK Loyola, sehingga melahirkan peserta didik yang berkualitas dan bermanfaat bagi keluarga, sesama dan negara," tandasnya.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News