Hari Anak Nasional

Anak Sumba Timur Suarakan Anti Kekerasan pada Anak saat Perayaan Hari Anak Nasional ke-40

Penulis: Gordy
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KARNAVAL - Peserta karnaval saat Long March Hari Anak Nasional ke-40 tampak membawa pesan berisi Anti Kekerasan pada anak di Kota Waingapu, Sumba Timur, Selasa 24 Juli 2024 petang.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Christin Malehere

TRIBUNFLORES.COM, WAINGAPU - Puncak Perayaan Hari Anak Nasional ke-40 di Kabupaten Sumba Timur ditandai dengan karnaval long March yang dimulai dari titik kumpul Taman Sandelwood menuju Rumah Jabatan Bupati Sumba Timur dan Lapangan Pahlawan, Kota Waingapu.

Para peserta tampak membawa sejumlah poster dan menyerukan penegakan hak anak juga menyuarakan anti kekerasan pada anak dan semuanya bermuara pada pesan “Anak Terlindungi Indonesia Maju”.

Setelah tiba di Lapangan Pahlawan, sejumlah peserta anak menampilkan karya pentas seni diantaranya pembacaan puisi, fragmen, nyanyi, musik intrumental, pantomim hingga sajian luluku (Syair adat khas Sumba Timur).

Dalam kesempatan itu, Ketua Forum Anak Sumba Timur, Rambu Ngana Palamidu menyampaikan aspirasi anak yang menyatakan harapannya agar ke depannya, Forum Anak dibentuk hingga tingkat Desa.

Baca juga: Keluarga Terpidana Kasus Korupsi Pengadaan Alkes RSUD Kefamenanu Serahkan Uang Denda

 

Rambu Ngana juga menekankan pentingnya anak mendapatkan perlindungan. Hal itu sebutnya karena anak merupakan pondasi utama kemajuan bangsa di masa mendatang.

“Anak Indonesia dan tentunya Sumba Timur adalah penerus cita—cita dan kelestarian bangsa ke depan. Karena itu perlu diperhatikan hak dan aspirasinya. Idealnya dalam setiap pengambilan keputusan dan kebijakan harus mencermati teprenuhinya hak anak, sehingga nantinya cita-cita untuk wujudkan bangsa dan daerah ramah anak bisa terwujud,” papar Rambu Ngana.

Bupati Sumba Timur Khristofel Praing dalam sambutannya juga menekankan pentingnya kesadaran semua elemen pemerintah dan masyarakat bahwa anak merupakan aset bangsa. Karena itu tegasnya, anak perlu disupport tumbuh dan berkembangnya baik sisi fisik, mental maupun sosial.

Bupati Khristofel menegaskan perhatian pada anak dan haknya adalah hal yang penting untuk dilakukan. Karena itu momentum perayaan HAN menjadi sarana untuk mengingatkan kewajiban sejumlah elemen untuk mewujudkannya.

“ Anak mengisi sepertiga dari total penduduk Indonesia. Anak- anak Indonesia tentunya anak di Sumba Timur yang jumlahnya mencapai 28,82 persen dari total penduduk Indonesia saat ini punya peran penting dan strategis untuk nantinya tiba pada momentum Indonesia Emas 2045 mendatang,” tegasnya.

Khusus di Sumba Timur juga telah tersedia rumah perlindungan perempuan dan anak. Hendaknya fasilitas ini bisa dioptimalkan pemanfaatannya.

"Tidak semua Kabupaten di NTT punya rumah perlindungan perempuan dan anak seperti kita yang dilengkapi dengan pembiayaan dan tenaga teknis yang kompeten,” pungkasnya.

Untuk diketahui rangkaian kemeriahan HAN ke-40 di Sumba Timur, kegiatan yang dilaksanakan yakni, Lomba Fashion Show Kategori PAUD dan TK, Lomba Menyanyi Solo Kategori SD usia 9-12 Tahun (3 kategori lagu) Lomba Public Speaking Bahasa Inggris Kategori SMP/ MTS dan Lomba Public Speaking Bahasa Sumba Kambera Kategori SLTA. Rangkaian kegiatan HAN ini terselenggara atas sinergitas Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Sumba Timur, Gereja Bethel Indonesia, Gereja Kemah Injil Indonesia, Sinode Gereja Kristen Sumba, Sumba Integrated Development (SID) dan PPA Cluster Sumba Timur. (zee)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News