Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Teks Misa sore Hari Minggu 4 Agustus 2024.
Teks Misa sore Hari Minggu disiapkan untuk Pekan XVIII Tahun B dan Renungan Harian Katolik.
Teks Misa sore Hari Minggu disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.
Ikuti misa sore hari minggu dengan penuh iman.
Baca juga: Renungan Katolik Hari Ini Minggu 4 Agustus 2024, Akulah Roti Hidup
Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib.
Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk Masa Biasa.
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita memasuki Minggu Biasa Kedelapan belas. Kita akan mendengarkan bacaan-bacaan yang berbicara tentang roti hidup. Dalam bacaan pertama, kita akan mendengarkan orang Israel yang bersungut-sungut di padang gurun karena
kelaparan. Tuhan pun menurunkan roti dari langit, sehingga mereka dapat hidup. Dalam bacaan Injil, kita akan mendengarkan ajakan Yesus untuk mencari roti yang bertahan hingga hidup kekal. Roti itu adalah Yesus sendiri. Ia adalah
jaminan bagi hidup kekal. Kita menyantap Roti ini ketika kita datang kepada-Nya dan merenungkan Sabda-Nya. Itulah santapan bagi jiwa kita. Santapan Sabda itu mesti membantu kita untuk hidup sebagai orang yang mengenal Kristus. Kita pun diajak oleh Rasul Paulus dalam bacaan kedua untuk menanggalkan kebiasaan-kebiasaan lama kita yang menyesatkan kita dan selalu membaharui roh dan pikiran kita, agar kita terarah kepada keselamatan.
[hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita menjadi layak untuk perayaan Sabda ini.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Allah Bapa yang mahakuasa, seringkali kami datang
kepada-Mu untuk memohon sesuatu demi kepentingan dan keperluan hidup jasmani kami. Kami mohon, ajarilah kami agar dapat menyadari keperluan kami akan rezeki kehidupan kekal dalam Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan
berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.
07. BACAAN PERTAMA (Kel. 16:2-4,12-15)
L : Bacaan dari Kitab Keluaran. Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel kepada Musa dan Harun; dan berkata kepada mereka: "Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk
menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan." Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sesungguhnya Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu; maka bangsa itu akan keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk sehari, supaya mereka Kucoba, apakah mereka hidup menurut hukum-Ku atau tidak. Aku telah mendengar sungut-sungut orang Israel; katakanlah kepada mereka: Pada waktu senja kamu akan makan daging dan pada waktu pagi kamu akan kenyang makan roti; maka kamu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, Allahmu." Pada waktu petang datanglah berduyun-duyun burung puyuh yang menutupi perkemahan itu; dan pada waktu pagi terletaklah embun sekeliling
perkemahan itu. Ketika embun itu telah menguap, tampaklah pada permukaan padang gurun sesuatu yang halus, sesuatu yang seperti sisik, halus seperti embun beku di bumi. Ketika orang Israel melihatnya, berkatalah mereka seorang kepada yang lain: "Apakah ini?" Sebab mereka tidak tahu apa itu. Tetapi Musa berkata kepada mereka: "Inilah roti yang diberikan TUHAN kepadamu menjadi makananmu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm 78:24b)
Tuhan memberi mereka roti dari langit. Mzm. 78:3,4bc,23-24,25,54
Aku mau menuturkan hikmat yang telah kami dengar dan kami ketahui, dan diceritakan kepada kami oleh para leluhur.
Kami mau meneruskannya kepada Angkatan yang kemudian: Puji-pujian kepada Tuhan dan kekuatan-Nya. (Refren)
Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit, menurunkan kepada mereka
hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit. (Refren)
Setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka
berlimpah-limpah. dibawa-Nya mereka ke tanah-Nya yang kudus, yakni pegunungan ini, yang diperoleh tangan kanan-Nya. (Refren)
09. BACAAN KEDUA (Ef. 4:17.20- 24)
L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus. Saudara-saudari, kukatakan dan kutegaskan ini
kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia. Tetapi kamu bukan demikian. Kamu telah belajar mengenal Kristus. Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan
menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus, yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (Mat. 4:4b)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Manusia hidup bukan dari roti saja, * tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.
U : Alleluia
11. INJIL (Yoh. 6:24-35)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tandasalib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus. Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka
berkata kepada-Nya: "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?" Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya." Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan
yang dikehendaki Allah?" Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah." Maka kata mereka kepada-Nya: "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari surga." Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari surga, melainkan BapaKu yang memberikan kamu roti yang benar dari surga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari surga dan yang memberi hidup kepada dunia." Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa." Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN SINGKAT
Bacaan Injil yang kita dengarkan tadi masih merupakan bagian dari pengajaran Yesus tentang Roti Hidup. Kita ambil satu dua poin dari perkataan Yesus tersebut untuk hidup kita. Pertama, motivasi mengikuti Yesus. Dalam bacaan Injil disebutkan bahwa banyak orang mencari Yesus. Tetapi Yesus tahu motivasi mereka. Mereka mencariNya agar mereka tetap mendapatkan makanan bagi hidup mereka. Yang mereka cari sebenarnya bukanlah Yesus, melainkan makanan. Yesus sendiri telah melakukan perbanyakan roti bagi mereka, sehingga mereka mau agar Yesus terus melakukannya itu bagi mereka. Yesus meminta mereka agar mereka memperbaiki motivasi tersebut. Mereka haruslah mencari Roti yang tidak dapat binasa yaitu diri-Nya sendiri dan Sabda-Nya. Teguran Yesus ini berlaku bagi kita semua. Kadangkala kita datang ke hadapan Tuhan dengan berbagai permohonan agar Tuhan memenuhi kebutuhan hidup kita. Ketika kita merasa kekurangan, kita datang ke hadapan-Nya dan mengeluh di hadapan-Nya, serta hanya konsentrasi pada diri kita. Itulah sebabnya kadangkala kita menjadi kecewa ketika kita merasakan bahwa Tuhan tidak mengabulkan permohonan kita. Yesus menegur kita agar motivasi kita dibaharui. Kita datang ke hadapanNya untuk mendengarkan-Nya dan mencari apa yang ingin disampaikan-Nya kepada kita. Tuhan selalu menanti kita agar kita bisa berbicara dengan-Nya. Datanglah dan berbicaralah dengan-Nya dan dengarkan Dia. Kedua, Roti hidup kekal. Yesus menyebut diri-Nya sebagai Roti Hidup. Dia pun berjanji, “barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.” Ibarat roti yang dimakan untuk menguatkan kehidupan jasmani, maka Roti Hidup memberikan kekuatan bagi perjalanan jiwa. Dengan menerima Yesus, maka kita mendapatkan kekuatan bagi perjalanan hidup kita. Yesus senantiasa mengundang kita untuk datang ke perjamuan-Nya, tempat Dia sendiri menjadi Roti yang dibagikan untuk hidup kita. Ketika kita menyantap Tubuh dan Darah-Nya, kita juga menerima Sabda-Nya yang diperdengarkan kepada kita. Itulah tuntunan atau pedoman bagi hidup kita. Semakin sering kita datang kepada-Nya, semakin kuat pula langkah perjalanan kita, karena kita mendapatkan peneguhan yang luar biasa dari Sabda-Nya. Datanglah kepadaNya dan nikmatilah perjamuan Sabda-Nya sehingga kita menjadi kuat dalam menghadapi tantangan dunia kita di zaman kini.
13. HENING
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, marilah kita berdoa kepada Allah Bapa dengan pengantaraan Yesus Kristus yang menjanjikan rezeki hidup kekal bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya.
P : Bagi para pemimpin Gereja. Semoga mereka tetap memberi perhatian kepada seluruh umat dan tak henti-hentinya mewartakan Injil sebagai santapan rohani yang sejati. Marilah kita mohon….
P : Bagi para pemimpin masyarakat. Semoga mereka semakin bersungguh-sungguh mengusahakan kesejahteraan hidup masyarakat baik jasmani maupun rohani. Marilah kita mohon….
P : Bagi para pekerja sosial. Semoga berkat bimbingan Roh Kudus, para guru, pegawai, dokter dan perawat, serta para pekerja sosial selalu menemukan caracara yang baik dan benar dalam usaha membantu orang-orang yang kurang berpendidikan, miskin, lapar, sakit, dan para korban bencana. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita semua yang hadir di sini. Kita mohonkan rahmat Tuhan agar kita semakin mengimani Yesus Kristus, Roti Kehidupan, dan merindukan-Nya sebagai santapan jiwa kita. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Ya Bapa, masih banyak yang ingin kami sampaikan ke hadirat-Mu, namun kami yakin, Engkau sudah
mengetahui semuanya. Semoga Engkau berkenan mengabulkan doa-doa kami ini, sebab semua ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin
16. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.
17. DOA PUJIAN
[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah telah mengutus Sang Sabda ke dunia untuk menerangi jalan hidup kita. Maka marilah kita memuji Dia dengan berseru: Terpujilah Engkau di Surga.
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Ya Allah, Sabda-Mu adalah pelita bagi langkah kami dan terang bagi jalan hidup kami. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Sabda-Mu adalah Roh dan kehidupan. Setiap orang yang percaya kepada-Mu, akan hidup selamalamanya. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Engkau memanggil kami untuk mendengarkan Sabda-Mu; Engkau mendorong kami untuk merenungkan Sabda-Mu itu; Engkau menerangi budi kami untuk memahaminya dan menguatkan kehendak kami untuk melaksanakannya dengan tekun. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Sabda-Mu penuh daya, pangkal kebijaksanaan, sumber kehidupan dan bukti kehangatan cinta-Mu terhadap kami; karenanya kami memiliki pengharapan akan hidup baru. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Ya Bapa, puji dan syukur atas Yesus, Sabda-Mu yang menolong kami, pembawa damai sejahtera. Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan bernyanyi:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur] Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
18A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
19A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------
18B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.
19B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.
20B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). [hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu SYUKUR.
21. MENDOAKAN MAZMUR 23
TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau,
Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin
22. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari, Yesus berkata: “Akulah Roti Hidup”. Dialah santapan kehidupan yang menjamin kita memperoleh hidup abadi. Betapa besarlah pemberian Diri-Nya kepada kita sekalian. Kita telah menyantap Kristus dengan merenungkan Sabda-Nya yang menjadi sumber kebijaksanaan hidup kita. Manfaatkanlah permenungan kita akan Sabda Tuhan ini agar kita mampu membawa terang kehidupan bagi banyak orang melalui kesaksian hidup dan karya kita.
23. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Allah Bapa yang mahakuasa, kami bersyukur kepada-Mu karena kami telah menerima Sabda-Mu,
sumber kebijaksanaan yang menuntun dan menyegarkan hidup kami. Semoga kami semakin terbuka akan santapan surgawi yang mulia ini, sehingga kami dapat dituntun menuju hidup abadi. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin
24. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai
U : Syukur kepada Allah
25. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus
U : Amin.
26. LAGU PENUTUP
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News