Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen
TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA- Atap rumah warga sejumlah desa terdampak di Kecamatan Ile Bura dan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT, sudah bocor akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki selama tujuh bulan terakhir.
Material vulkanik berupa belerang dan pasir selama erupsi terhitung sejak Desember 2023 sampai Agustus 2024 membuat atap rumah berkarat dan berlubang.
Kerusakan materil ini dialami warga Desa Dulipali, Desa Klatanlo, Desa Hokeng Jaya, Desa Nawokote, Desa Pululera, Desa Boru, dan Desa Boru Kedang.
Desa-desa ini merupakan wilayah terdampak langsung dan tercatat sangat parah setiap kali letusan Gunung Lewotobi Laki-laki.
Baca juga: Pasir dan Abu Gunung Lewotobi Laki-laki Terus Hujani Warga, Entah Sampai Kapan
Marden Namang, warga Dusun Wolorona Barat, Desa Hokeng Jaya, mengaku pasrah dengan bencana alam erupsi selama lebih dari setengah tahun itu.
"Bukan hanya saya punya rumah, tapi hampir seluruhnya. Setiap saat abu turun, atap karat dan sekarang sudah bocor," katanya, Senin, 5 Agustus 2024.
Kondisi ekonomi warga khususnya petani di lereng Gunung Lewotobi Laki-laki sedang lesu karena hasil panen tak maksimal. Banyak dari mereka bertahan dalam rumah selama erupsi gunung yang masih Level III (Siaga) itu.
"Beli atap seng yang baru butuh biaya banyak. Kami punya tanaman sayur tidak bisa panen, bunga mete sudah gugur dan rusak terkena abu," ujar Karolus Kalona Karang.
Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki Level Siaga Erupsi Lagi, Kolom Abu Tertutup Awan
Karolus menyebut atap rumah sampai dapur bocor. Sedikitnya belasan lembar seng yang berlubang. Saat turun hujan, air merembes ke dalam rumah.