TRRIBUNFLORES.COM, VATIKAN- Menjelang perjalanan kerasulan Paus Fransisku ke Asia pada September 2024 mendatang, Kardinal Charles Maung Bo, Presiden Federasi Konferensi Waligereja Asia, memberikan kepada Vatikan Media pandangan dari dalam tentang pentingnya kunjungan mendatang.
“Cukuplah untuk melihat bahwa banyak gereja kami penuh selama Misa Minggu. Anda akan melihat bahwa banyak orang Asia yang bermigrasi ke negara lain, mereka tetap menjaga iman mereka tetap hidup," kata Kardinal Charles Maung Bo dalam wawancara tersebut dikutip dari Vatikan News.
Kardinal Charles Maung Bo, Uskup Agung Yangon Myanmar, dan Presiden Federasi Konferensi Waligereja Asia (FABC), menjelaskan tentang Asia dan Oseania yang akan dikunjungi oleh Paus Fransiskus dalam perjalanan kerasulannya ke Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura pada tanggal 2-13 September.
Kardinal Bo mengatakan, gereja yang dinamis dan beragam yang terlepas dari tantangan politik, ekonomi, sosial, lingkungan, dan budaya, dan fakta tidak selalu mudah untuk menghidupi iman Kristen di beberapa bagian Asia.
Baca juga: 4.520 Personel Polri Siap Amankan Kunjungan Apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia
"Yang Mulia, Paus Fransiskus sedang melakukan Perjalanan Apostolik ke-45 ke Asia dan Oseania setelah perjalanan terakhirnya ke luar negeri pada September 2023. Namun, bagi masyarakat umum, Paus agak “jauh.” Bagi banyak orang di Asia, mereka hanya mendengar tentang Paus dan hari ini, lebih dari sebelumnya, mereka dapat melihatnya dengan bantuan media digital,"kata Presiden Federasi Konferensi Waligereja Asia ini.
Ia mengungkapkan kedatangan Paus Fransiskus ke Asia tidak hanya menciptakan kegembiraan tetapi juga semangat baru untuk iman dan memberikan orang-orang Asia rasa iman yang baru, karena itu menunjukkan bahwa orang-orang Asia tidak jauh dari pikiran dan hati Paus.
Hal yang menggembirakan dari kedatangan Paus Fransiskus, kata Kardinal Bo, ia telah memilih untuk mengunjungi negara-negara yang lebih kecil yang kurang dikenal dunia, seperti Papua Nugini dan Timor Leste.
Baca juga: Paus Fransiskus Pilih Tema Hari Perdamaian Sedunia 2025, Martabat Setiap Orang Diakui
Kunjungan ke Asia ini menurutnya menciptakan sebuah kesempatan bagi dunia untuk mengenal Gereja-gereja di negara-negara ini.
"Ada kegembiraan di antara orang-orang bukan hanya karena mereka dapat melihat Paus secara langsung, tetapi saya yakin akan ada pembaharuan dalam kehidupan dan iman gereja-gereja setempat,"ucapnya.
(Sumber:Vatikan News)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News