Injil Katolik Hari Ini

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Senin 2 September 2024 Pekan Biasa

Penulis: Gordy
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GEREJA ST.PETRUS WATU NDOA -Gereja Stasi St.Petrus Watu Ndoa di Translok Mbay, Kabupaten Nagekeo.Mari simak bacaan Injil Katolik hari ini Senin 2 September 2024.Bacaan injil katolik hari ini lengkap renungan harian Katolik.

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak bacaan Injil Katolik hari ini Senin 2 September 2024.

Bacaan injil katolik hari ini lengkap renungan harian Katolik.

Renungan harian katolik hari ini ada dibagian akhir artikel ini.

Senin 2 September 2024 merupakan Hari Senin Biasa XXII, iMartir – martir dari Paris 1792, Martir – martir Korea, dengan Warna Liturgi Hijau.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 2 September 2024, Melayani dalam Kuasa Roh

Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Senin 2 September 2024 adalah sebagai berikut:

Bacaan Pertama 1Kor. 2:1-5

Demikianlah pula, ketika aku datang kepadamu, saudara-saudara, aku tidak datang dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan kesaksian Allah kepada kamu. Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan.

Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar. Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 119:97,98,99,100,101,102

Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari.

Perintah-Mu membuat aku lebih bijaksana dari pada musuh-musuhku, sebab selama-lamanya itu ada padaku.

Aku lebih berakal budi dari pada semua pengajarku, sebab peringatan-peringatan-Mu kurenungkan.

Aku lebih mengerti dari pada orang-orang tua, sebab aku memegang titah-titah-Mu.

Terhadap segala jalan kejahatan aku menahan kakiku, supaya aku berpegang pada firman-Mu.

Aku tidak menyimpang dari hukum-hukum-Mu, sebab Engkaulah yang mengajar aku.

Bait Pengantar Injil Luk 4:18

Roh Tuhan menyertai aku; Aku diutus Tuhan mewartakan kabar baik kepada orang-orang miskin.

Bacaan Injil Luk. 4:16-30

Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis:

"Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."

Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya."

Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: "Bukankah Ia ini anak Yusuf?" Maka berkatalah Ia kepada mereka: "Tentu kamu akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku: Hai tabib, sembuhkanlah diri-Mu sendiri. Perbuatlah di sini juga, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar yang telah terjadi di Kapernaum!"

Dan kata-Nya lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Dan Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri.

Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon. Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorangpun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu."

Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Ia berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus

Renungan Katolik

Bapak, Ibu dan Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, Pada Renungan Harian Senin 2 September 2024. Dalam Bacaan Injil Lukas 4:16-30 hari ini mengisahkan tentang Yesus ditolak di Nazaret.

Melayani dalam kuasa Roh
Bagaimana kesan Anda tentang pernyataan Paulus ini? Tidak mengandalkan kapasitas dan daya apapun yang dia miliki secara kodrati dalam pelayanan! Bahkan tidak mau tahu yang lain kecuali “Dia yang disalibkan!” Sungguh ekstrim!

Mengingat konteks kota Korintus sebagai kota pelabuhan dagang, pusat budaya, serta berbagai kegiatan religius, jelas tidak mudah melayani di sana. Jika sekarang kita melayani kaum intelektual, bukankah kita harus memiliki bobot dan mampu tampil meyakinkan secara intelektual juga?

Jika pewartaan atau pelayanan kita tidak mengandung argumentasi intelektual, siapa yang mau mendengar kita? Jika kita ingin mencapai orang berpangkat atau para pesohor, tetapi kita tidak selevel mereka, bagaimana kita dapat mengharapkan sambutan?

Begitulah, logika mendorong kita untuk menyesuaikan diri sebisa mungkin setara orang yang ingin kita ajak berelasi. Hal inilah yang disoroti serius oleh kesaksian Paulus dalam pelayanan. Mari amati baik-baik.

Firman Allah bukan menuntut kita untuk menolak semua kapasitas dan cara pendekatan wajar dan manusiawi. Isu intinya di sini bukan soal memakai atau tidak memakai, tetapi bergantung pada apa atau siapa kita dalam pelayanan. Kita harus sadar bahwa semua kapasitas manusia selalu ada segi baiknya, tetapi juga membawa kecemaran dan “kebengkokan” sifat dosa.

Maka kita tidak harus memusuhi juga tak boleh mengandalkannya. Kita harus mengandalkan kuasa Roh dan kuasa yang terdapat dalam Injil Kristus. Semua kapasitas manusia adalah sarana yang harus dikuduskan dan ditopang oleh kuasa-Nya. Bukan sebaliknya!

Bukan Paulus sendiri yang berpendirian seperti itu. Coba renungkan para hamba Allah dalam PL: Nuh, Musa, Yeremia, Daniel, dlsb. Juga mengapa ketika mengutus para murid Yesus melarang mereka membawa bekal lebih.

Bukan saja agar ketergantungan kita tidak ke arah yang salah, juga agar potensi manusia yang tercemar dosa tidak mengacaukan isi pelayanan Roh kepada sesama kita. Dan tentunya, agar bukan diri kita yang dimuliakan, tetapi Dia saja yang layak dipuji! Jadi doa, karunia Roh, kuasa Injil, itulah yang harus jadi hakikat pelayanan kita!

Injil Hari ini, Yesus ditolak di Nazaret
Perikop ini memuat tema utama Injil Lukas, yakni misi pelayanan Yesus untuk “menyampaikan kabar baik kepada orang miskin” sebagai penggenapan dari Yes. 61:1-2 (18-21). Tema utama ini melandasi seluruh tindakan dan ajaran Yesus yang Lukas tuturkan di dalam Injilnya.

Yesus adalah Mesias, yang diurapi dan diutus Allah untuk melaksanakan misi penyelamatan Allah. Dengan tegas Ia memproklamirkan diri ketika menyatakan bahwa, “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin. Ia telah mengutus Aku.” 

Tugas “menyampaikan kabar baik” terdiri atas empat kegiatan (18-19), yang sekaligus menjelaskan siapa yang dimaksud dengan “orang miskin”, yakni mereka yang “tertawan, buta, dan tertindas”. Dalam masyarakat zaman itu, yang termasuk di dalamnya adalah orang-orang yang tersisih, terkucil, tanpa status sosial, dan tanpa kuasa.

Yesus memberitakan “pembebasan” kepada yang tertawan dan tertindas, (19 a, c). Dalam konteks Injil Lukas pembebasan selain arti rohani (pengampunan dari dosa), juga bermakna sosial. Ia menghadirkan “tahun rahmat Tuhan” (19 d).

Ungkapan ini sering dipakai untuk tahun Yobel (Im. 25:10), yakni tahun pembebasan bagi kaum miskin yang ditindas oleh sebab utang-utang mereka. Kepada yang buta, Yesus membawa penyembuhan (19 b), baik dari kebutaan fisik (bdk. Luk. 18:35-43) maupun kebutaan rohani. Mereka yang buta rohani akan melihat “terang keselamatan dari Tuhan” di dalam Yesus (Luk. 1:78-79; 2:29-32; 3:6).

Yesus membawa kabar baik Kerajaan Allah, tidak terbatas untuk orang Yahudi saja, tetapi juga untuk orang bukan Yahudi, seperti yang telah dirintis oleh nabi Elia dan Elisa (25-27). Hidup dan tindakan Yesus adalah kepedulian dan campur tangan Allah menyelesaikan masalah-masalah manusia.

Renungkan

Yesus, Sang Juruselamat, menganugerahkan pengampunan dosa dan kesembuhan bagi semua orang.

Doa Penutup

Tuhan Yesus, berikanlah kepadaku telinga yang mau dan mampu mendengar dan hati yang mau dan mampu mendengarkan sabda-Mu dalam Kitab Suci, sabda kasih-Mu dan sabda-Mu yang menyemangatiku. Datanglah, ya Tuhan Yesus, dan ajarlah aku. Amin. (Sumber the katolik.com) (gg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News