Oleh: Bruder Pio Hayon, SVD
TRIBUNFLORES.COM,MAUMERE - Mari simak Injil Katolik Kamis 12 September 2024.
Tema renungan harian Katolik yaitu Apakah Jasamu?.
Renungan harian katolik ada dibagian akhir artikel ini.
Renungan harian katolik disusun oleh Bruder Pio Hayon, SVD.
Kamis 12 September 2024 merupakan Hari Kamis Biasa XXIII, Perayaan fakultatif Nama Tersuci Maria, Ibu Yesus, dengan Warna Liturgi Hijau.
Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Kamis 12 September 2024 adalah sebagai berikut:
Baca juga: Bacaan Injil Katolik Hari Ini Kamis 12 September 2024 Pekan Biasa
Bacaan Pertama 1Kor 8:1b-7.11-13
Bila engkau melukai hati mereka yang lemah, engkau berdosa terhadap Kristus.
Saudara-saudara,Pengetahuan menjadikan orang sombong, tetapi kasih itu membangun. Orang yang menyangka diri mempunyai pengetahuan sebenarnya belum mencapai pengetahuan yang harus dicapainya.
Tetapi orang yang mengasihi Allah, ia dikenal oleh Allah. Tentang makan daging persembahan berhala kita tahu bahwa tidak ada berhala di dunia ini, dan tidak ada Allah lain, selain Allah yang esa.
Sebab sungguhpun ada apa yang disebut allah, baik di surga maupun di bumi dan memang benar ada banyak allah dan banyak tuhan yang demikian, namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, asal segala sesuatu. Bagi Dialah kita hidup. Dan bagi kita hanya ada satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus; segala sesuatu diciptakan dengan perantaraan-Nya dan kita hidup karena Dia.
Tetapi tidak semua orang mempunyai pengetahuan itu. Ada orang yang karena masih terikat pada berhala-berhala, makan daging itu sebagai daging persembahan berhala. Karena hati nurani mereka lemah, maka hati nuraninya ternoda.
Dengan demikian “pengetahuan” menyebabkan kebinasaan saudaramu yang masih lemah. Padahal Kristus juga wafat untuk dia. Maka engkau berdosa terhadap saudara-saudaramu, karena engkau melukai suara hati mereka yang masih lemah.
Dan dengan demikian engkau sebenarnya berdosa terhadap Kristus sendiri. Oleh karena itu apabila makanan menjadi batu sandungan bagi saudaraku, untuk selama-lamanya aku takkan mau makan daging lagi, jangan sampai aku menjadi batu sandungan bagi saudaraku.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 139:1-3.13-14ab.23-24
Ref: Tuntunlah aku di jalan yang kekal.
Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku;Engkau mengetahui apakah aku duduk atau berdiri,Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring,segala jalanku Kau maklumi.
Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku,Engkaulah yang menenun aku dalam kandungan ibuku.Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena misteri kejadianku;ajaiblah apa yang Kaubuat.
Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!
Bait Pengantar Injil 1Yoh 4:12
Jika kita saling menaruh cinta kasih, Allah tinggal dalam kita; dan cinta kasih Allah dalam kita menjadi sempurna.
Bacaan Injil Luk 6:27-38
Hendaknya kalian murah hati se bagaimana Bapamu murah hati adanya.
Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Dengarkanlah perkataan-Ku ini:
Kasihilah musuhmu. Berbuatlah baik kepada orang yang membenci kalian. Mintalah berkat bagi mereka yang mengutuk kalian. Berdoalah bagi orang yang mencaci kalian. Bila orang menampar pipimu yang satu, berikanlah pipimu yang lain. Bila orang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu.
Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu, dan janganlah meminta kembali dari orang yang mengambil kepunyaanmu. Dan sebagaimana kalian kehendaki orang perbuat kepada kalian, demikian pula hendaknya kalian berbuat kepada mereka. Kalau kalian mengasihi orang-orang yang mengasihi kalian, apakah jasamu?
Orang-orang berdosa pun berbuat demikian. Lagi pula kalau kalian memberikan pinjaman kepada orang dengan harapan akan memperoleh sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyaknya.
Tetapi kalian, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan berilah pinjaman tanpa mengharapkan balasan, maka ganjaranmu akan besar dan kalian akan menjadi anak Allah Yang Mahatinggi.
Sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan orang-orang jahat. Hendaklah kalian murah hati sebagaimana Bapamu murah hati adanya. Janganlah menghakimi orang, maka kalian pun tidak akan dihakimi.
Dan janganlah menghukum orang, maka kalian pun tidak akan dihukum. Ampunilah, maka kalian pun akan diampuni. Berilah, dan kalian akan diberi. Suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan tumpah ke luar akan dicurahkan ke pangkuanmu. Sebab ukuran yang kalian pakai, akan diukurkan pula kepadamu.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Ada banyak jasa yang ditawarkan kepada kita. Dan biasasnya jasa itu ditawarkan kepada kita dengan banyak model dan tawaran yang menggiurkan agar kita bisa menggunakan jasa yang ditawarkan.
Dan biasanya kita akan lebih memilih untuk menghindar. Namun jika kita yang menawarkan jasa itu, apakah kita masih juga bertahan pada situasi yang sama? Atau kita menawarkan jasa yang kita sendiri lakukan bagi orang lain hanya untuk terlihat baik saja di mata orang lain. Di balik sebuah jasa akan selalu ada hal yang menggoda kita.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Hari ini kita kembali di segarkan dengan bacaan-bacaan suci yang mengingatkan kita untuk selalu kembali pada hukum utama kita yaitu hukum cinta kasih. Dalam bacaan pertama, Paulus sekali lagi menegaskan dan mengingatkan kita untuk selalu mengandalkan kasih kepada Allah dan bukan tingkat pengetahuan kita akan dunia ini.
Dalam kenyataan, kita lebih cenderung untuk mencari banyak hal tentang pengetahuan dan melupakan sumber utama pengetahuan itu adalah Allah sendiri. Maka Paulus meminta kita untuk lebih fokus untuk selalu mengasihi Allah karena dengan begitu, ia pun akan dikenal Allah. Dan semoga kita tidak menjadi batu sandungan bagi saudara kita yang mau mengasihi Allah.
Lalu Lukas dalam Injilnya hari ini kembali menegaskan kepada kita lagi tentang kasih yang terlihat dalam sabda Yesus kepada para muridNya: “Kasihilah musuhmu. Berbuatlah baik bagi mereka yang membenci kalian. Minta berkat bagi mereka yang mengutuk kalian. Berdoalah bagi orang yang mencaci kalian.
Bila orang menampar pipimu yang satu, berikanlah pipimu yang lain. Bila orang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu.” Pengajaran ini memang cukup keras dan pasti berat untuk dilaksanakan. Betapa tidak, kita harus mengasihi musuh kita, berdoa bagi mereka, tampar pipi kiri, beri juga pipi kanan. Ini cukup ekstrim.
Memang benar. Namun yang paling penting di sini adalah pemberian diri kita kepada Allah lewat cara hidup yang lebih dari seorang pengikut Yesus. Karena bagi Santo Lukas, Yesus memberi nilai baru dalam hukum cinta kasih itu: “Kalau kalian mengasihi orang-orang yang mengasihi kalian, apa jasamu?” Orang-orang berdosa pun berbuat demikian. Pernyataan Yesus ini mau mengingatkan kita bahwa menjadi seorang pengikutNya tidak hanya sekedar menjalankan perintah hukum cinta kasih itu.
Namun Yesus mau minta lebih dari kita yaitu mengasihi musuh dan berdoa bagi mereka yang menganiaya kalian. Jika kita berbuat hal yang sama saja, “apakah jasamu?” Jika kita masih sama melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh orang berdosa, lalu apa lebihnya untuk kita atau dalam bahasa Kitab Suci, apakah jasamu?” Yesus dalam pernyataan ini mau menyampaikan kepada kita bahwa untuk menjadi pengikutNya tidak hanya melulu iktu aturan semata tetapi harus bisa tampil lebih dari biasanya bahkan itu harus menuntut korban kita. Karena bagi Yesus berbuat lebih dari biasanya itu adalah tuntutan utama karena hanya dengan cara itulah kita mampu menyatakan bahwa kita adalah pengkituNya.
Selama kita masih tetap dengan apa yang kita punya dan hanya dengan pola yang sama seperti kebanyakan orang, maka apa yang membedakan kita dengan orang berdosa yang juga melakukan hal yang sama. Maka tuntutan untuk melakukan hal yang lebih dari biasanya, membuat kita memang layak menjadi muridNya. Namun, masih begitu banyak dari kita yang masih berjuang untuk mampu berbuat lebih tetapi msih susah untuk dilakukan. Hal itu terjadi karena kita masih terikat oleh ego diri kita yang sangat kuat sehingga kita tidak mampu berbuat lebih tapi hanya yang itu-itu saja. Maka marilah kitai belajar untuk semakin setia kepada Allah dan mengasihiNya dengan segenap hati.
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: kita adalah pengikut Tuhan yang telah dipanggil dalam persekutuan dengan Allah di dalam Kristus. Kedua, maka kita dituntut untuk semakin mampu berbuat lebih dari apa yang sudah biasa dilakukan oleh orang lain. Ketiga, harus siap berkorban dalam tugas panggilan kita sehingga kita mampu berbuat lebih. (gg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News