Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks misa sore Minggu 15 September 2024.
Teks misa sore minggu lengkap renungan harian katolik.
Teks misa sore minggu disiapkan untuk pekan biasa XXIV tahun B.
Teks misa sore minggu disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.
Ikuti misa sore minggu dengan penuh iman.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 15 September 2024, Anak Manusia Menanggung Penderitaan
Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib.
Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian.
Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Biasa.
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita merayakan Hari Minggu Biasa kedua puluh empat dalam Masa Biasa. Gereja mengajak kita untuk merenungkan karya penyelamatan Tuhan yang terjadi melalui Yesus. Dalam bacaan Injil kita akan mendengarkan tentang pemberitahuan penderitaan Yesus. Secara terus terang, Yesus menyatakan bahwa Ia akan menderita bahkan wafat demi menebus kita. Warta yang sama telah dinyatakan dalam kitab Yesaya. Nubuat tentang penderitaan Tuhan telah digemakan oleh nabi Yesaya. Sang Penyelamat akan mendapatkan siksaan, dipukul, diludahi dan sebagainya. Kita diajak untuk bersyukur atas karya agung Tuhan ini yang menyelamatkan kita. Kita
yang semestinya dihukum, diselamatkan oleh penderitaan Sang Penyelamat.Kita diminta untuk hidup dengan baik, agar kita selamat. Rasul Yakobus dalam bacaan kedua di hari ini, mengajak kita untuk mempraktikkan iman kita secara nyata dalam hidup harian. Ia menulis, “iman tanpa perbuatan pada hakikatnya adalah mati”.
Mari kita mempraktikkan iman kita agar kitamenjadi rekan kerja Allah yang menyelamatkan kita sendiri dan sesama. [hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita menjadi layak untuk perayaan Sabda ini.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohonkepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau memberikan Yesus Kristus, Putra-Mu, sebagai Juruselamat. Kami mohon kepada-Mu, bantulah agar kami semakin mengenal-Nya. Semoga kami tidak hanya dapat berbicara tentang Dia, tetapi juga mampu mengikuti-Nya agar mengalami cinta kasihMu sepenuhnya.Demi Kristus, Tuhan kami dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]
07. BACAAN PERTAMA (Yes. 50:5-9a)
L : Bacaan dari Kitab Yesaya. Tuhan ALLAH telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi.Tetapi Tuhan ALLAH menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Sebab itu aku meneguhkan hatiku seperti keteguhan gunung batu karena aku tahu, bahwa aku tidak akan mendapat malu. Dia yang menyatakan aku benar telah dekat. Siapakah yang berani berbantah dengan aku? Marilah kita tampil bersama-sama! Siapakah lawanku berperkara? Biarlah ia mendekat kepadaku!Sesungguhnya, Tuhan ALLAH menolong aku; siapakah yang berani menyatakan aku bersalah?
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 116:9)
Aku boleh berjalan di hadapan Tuhan di negeri orang-orang hidup.
Mzm. 116:1-2,3-4,5-6,8-9 Aku mengasihi TUHAN, sebab Ia mendengarkan suaraku dan permohonankuSebab Ia menyendengkan telinga-Nya kepadaku, maka seumur hidupku aku akan berseru kepada-Nya. (Refren)
Tali-tali maut telah meliliti aku, dan kegentaran terhadap dunia orang mati menimpa aku, aku mengalami kesesakan dan kedukaan. Tetapi aku menyerukan nama TUHAN: "Ya TUHAN, luputkanlah kiranya aku!" (Refren)
TUHAN adalah pengasih dan adil, Allah kita penyayang.TUHAN memelihara orang-orang sederhana; aku sudah lemah, tetapi diselamatkan-Nya aku. (Refren)
Ya, Engkau telah meluputkan aku dari pada maut, dan mataku dari pada air mata, dan kakiku dari pada tersandung.Aku boleh berjalan di hadapan TUHAN, di negeri orang-orang hidup. (Refren)
09. BACAAN KEDUA (Yak. 2:14-18)
L : Bacaan dari Surat Rasul Yakobus. Saudara-saudari, apakah gunanya, saudarasaudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari, dan seorang dari antara kamu berkata: "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai
kenyang!", tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan", aku akan menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku."
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (Gal. 6:14)
P : Alleluia.
U : Alleluia.
P : Aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus,sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.
U : Alleluia.
11. INJIL (Mrk. 8:27-35)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes.Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Kemudian Yesus beserta murid-murid-Nya berangkat ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Kata orang, siapakah Aku ini?" Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi." Ia bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Petrus: "Engkau adalah Mesias!" Lalu Yesus melarang mereka dengan keras supaya jangan memberitahukan kepada siapa pun tentang Dia. Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imamimam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari. Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegur Dia. Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."Lalu Yesusmemanggil orang banyak dan muridmurid-Nya dan berkata kepada mereka: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barang siapa kehilangan nyawanya karena Akudan karena Injil, ia akan menyelamatkannya.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN KATOLIK
Bacaan Injil yang kita dengarkan hari ini berbicara tentang dua hal yaitu pemberitaan tentang penderitaan Yesus dan syarat-syarat untuk menjadi pengikut Yesus. Mari kita dalami satu per satu. Pertama, penderitaan Yesus. Dalam Injil tadi kita mendengar Yesus bertanya kepada para murid-Nya tentang identitas diri-Nya. Petrus yang mewakili para murid-Nya menjawab bahwa Ia adalah Mesias. Yesus pun menyatakan bahwa Mesias itu akan menderita, disiksa, dibunuh dan wafat. Baru kemudian Ia bangkit pada hari ketiga. Petrus terkejut dan tidak menerima kenyataan bahwa Yesus, Sang Mesias, harus menderita dan apalagi wafat. Dalam benaknya, Mesias adalah Penyelamat. Dia semestinya berkuasa dan keluar sebagai Pemenang, bukannya sebagai orang yang kalah. Sikap Petrus ini bisa juga menjadi sikap kita. Kadangkala kita menjumpai kenyataan bahwa Tuhan terasa amat jauh dan kelihatannya tidak berdaya dengan situasi penderitaan kita. Kita mengharapkan Tuhan datang, menyembuhkan dan menyelamatkan kita. Harapan kita kelihatannya sia-sia. Namun sesungguhnya, Tuhan tetap bersama kita dan berjuang bersama kita. Tuhan tetaplah seorang Penyelamat. Ketika kita berharap kepada-Nya, Dia menjadikan kita kuat karena Dia sendiri tidak mau kita menderita. Penderitaan akan selalu ada selagi
manusia hidup karena itulah kondisi manusiawi kita. Kita diselamatkan Tuhan untuk kehidupan kekal, agar
kelak kita tidak lagi menderita. Karena itu, kita hendaknya meningkatkan iman kita kepada-Nya agar kita pun dihantar-Nya kepada keselamatan. Kedua, syarat-syarat menjadi pengikut Yesus. Dalam Injil tadi kita mendengarkan urutan mengikuti Yesus. Urutannya adalah menyangkal diri, memikul salib dan mengikuti-Nya. Untuk menjadi pengikut Yesus, kita harus pertama-tama menyangkal diri kita. Menyangkal diri berarti membiarkan diri kita dibentuk oleh Yesus. Kita tidak mati-matian mempertahankan diri kita sendiri melainkan membuka diri kita dibentuk oleh Yesus. Kita juga diminta untuk memikul salib kita sendiri. Menyangkal diri sendiri memang tidak mudah. Kita akan berhadapan dengan berbagai tantangan. Itulah salib yang harus kita pikul. Salib juga muncul dari tantangan yang berasal dari luar diri kita sendiri atau dari orang lain. Salib itu bisa amat berat, namun bisa pula ringan. Semoga kita tidak merasa bosan atau jenuh memikul salib kita setiap hari. Jika kita
menerima salib dan memikulnya, maka kita akan mampu melewati salib tersebut dan menjadi Pengikut Yesus yang memiliki iman yang kuat. Terimalah salib dan jadikanlah salib itu sebagai pemurni iman seorang Pengikut Yesus.
13. HENING
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, marilah kita berdoa kepada Allah Bapa yang selalu memberikan perhatian sepenuhnya kepada kita.
P : Bagi Bapa Suci, para Uskup dan para Imam. Semoga Bapa di surga senantiasa mendampingi para pemimpin Gereja kita agar karya pewartaan mereka dilaksanakan dengan bijaksana dan penuh kasih karena dijiwai oleh penghayatan iman yang setia. Marilah kita mohon….
P : Bagi para petugas sosial. Semoga semua orang yang berkarya dalam amal kebaikan di tengah masyarakat tetap bertekun dalam tugas panggilan mereka tanpa menonjolkan diri, dan semoga mereka dapat menjadi teladan bagi sesama mereka. Marilah kita mohon….
P : Bagi mereka yang sedang sakit. Kita berdoa agar orang-orang yang sedang menderita sakit
menyadari bahwa Tuhan dekat dan peduli dengan mereka, sehingga berkat bantuan rahmat-Nya mereka tetap tabah dan semoga disembuhkan. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita di sini. Semoga kita yang hadir di sini semakin mengenal Yesus Kristus, Putra Allah, dan setia mengikuti-Nya. Semoga kita semakin tekun mendengarkan Sabda-Nya dan rajin mengikuti kegiatan doa bersama. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah Bapa di surga, kami percaya akan kebaikan dan penyelenggaraan-Mu terhadap kami semua. Kabulkanlah doa-doa permohonan kami, yang kami sampaikan dengan pengantaraan Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
U : Amin
16. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.
17. DOA PUJIAN
[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah begitu setia mendampingi umat-Nya. Dari sejarah keselamatan menjadi jelas betapa mengagumkan usaha Allah untuk menyelamatkan kita. Maka marilah kita berseru: Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Bapa yang maharahim, Engkau menghendaki agar semua orang mengenal kebenaran dan menjadi selamat.Untuk itu berulang kali Engkau berbicara kepada nenek moyang kami dengan perantaraan para nabi.Maka kami berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Ya Bapa, kebaikan-Mu tampak paling nyata dalam peristiwa sengsara, wafat, dan kebangkitan PutraMu.Peristiwa Paskah inilah yang Engkau jadikan sumber keselamatan kami. Maka kami berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Engkau juga tetap setia mendampingi hidup kami setiap hari. Engkau hadir bila kami berkumpul dalam namaMu. Engkau juga hadir bila kami memuji Engkau dan berdoa bersama. Maka kami berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Engkau selalu menawarkan pengampunan kepada orang yang bertobat. Dan bagi mereka yang telah selesai tugasnya di dunia, Engkau menyediakan tempat dalam rumah-Mu yang abadi. Maka kami berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan berseru: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul Ritus Komuni. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
18A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
19A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------
18B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.
19B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.
20B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). [hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak
dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Syukur.
19. MENDARASKAN MAZMUR 150
Haleluya! Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya!
Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat!
Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya,
pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat!
Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala,
pujilah Dia dengan gambus dan kecapi!
Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian,
pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling!
Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting,
pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang!
Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN!
Haleluya!
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin
20. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari, rasul Yakobus mengajak kita untuk mempraktikkan iman kita dalam hidup nyata. Pengakuan iman kita kepada Tuhan, hanya memiliki artinya kalau kita menghidupinya dan menampakkannya dalamperbuatan-perbuatan kita. Semoga kita semakin diteguhkan untuk menghidupi iman kita secara nyata dalam hidup kita sehari-hari.
21. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Allah Bapa di surga, kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau mengutus Putra-Mu untuk
menyelamatkan kami. Bimbinglah kami agar mampu menyatakan iman kami akan Dia bukan hanya dengan kata-kata tetapi juga dengan tindakan kami. Semoga kami menghayati ajaran dan hidup-Nya dalam berbagai persoalan hidup yang kami alami, sebab Dialah Tuhan dan Pengantara kami, kini dan sepanjang masa.
U : Amin
22. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan. [hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
23. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus
U : Amin.
24. LAGU PENUTUP
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News