Berita Manggarai Barat

Minimnya Partisipasi Petani Lokal Topang Pariwisata Labuan Bajo

Penulis: Berto Kalu
Editor: Ricko Wawo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lahan persawahan di Desa Compang Longgo, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Laporan Reporter TRIBUN-FLORES.COM, Berto Kalu

TRIBUN-FLORES.COM, LABUAN BAJO - Partisipasi petani lokal di Kabupaten Manggarai Barat, NTT dalam menopang sektor pariwisata Labuan Bajo masih rendah. Selama ini sayur hingga buah-buahan untuk kebutuhan hotel dan restoran masih didatangkan dari luar daerah. 

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Manggarai Barat, Laurensius Nabu, mengatakan, Manggarai Barat sebagai daerah pariwisata premium harusnya memberi peluang terhadap pengembangan pertanian hortikultura sebagai penopang pariwisata.

"Namun kondisi existing Manggarai Barat saat ini untuk kebutuhan pariwisata masih didatangkan dari luar," ujarnya dalam FGD akhir kajian tanaman holtikultura link and mach dengan industri pariwisata bersama Fakultas pertanian (Faperta) Undana Kupang, belum lama ini.

Menurut Nabu, ini disebabkan karena rendahnya kapabilitas petani lokal dalam pengolahan dan pengembangan tanaman hortikultura, sebagai usaha bisnis yang menjanjikan secara ekonomis. 

Ia berharap kerjasama dengan Faperta Undana Kupang, terkait pengembangan holtikultura di Manggarai Barat, dapat menjadi rujukan untuk pemerintah mengambil kebijakan. 

Kepala Lembaga Peneliti dan Pengabdian kepada masyarakat Faperta Undana, Damianus Adar, mengungkapkan, berdasarkan hasil masterplan pertanian Manggarai Barat 2023-2043, potensi sumber daya lahan existing dan potensial untuk budidaya horti ebesar 47.727 hektare. 

"Namun berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di seluruh kecamatan, para petani kita hanya menggunakan lahan untuk tanaman horti kira-kira 11 persen atau 477 hektare," jelasnya. 

Menurutnya itu merupakan sebuah kontradiksi di tengah tingginya permintaan untuk kebutuhan industri pariwisata Labuan Bajo. 

"Ada persoalan tantangan, serta solusi yang kami rekomendasikan dalam dokumen hasil kajian yang akan kami serahkan ke pemerintah daerah Kabupaten Manggarai Barat," kata Damianus.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News