Oleh: Pastor John Lewar, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan Katolik hari ini Sabtu 16 November 2024.
Tema Renungan Katolik hari ini yaitu Jangan Bosan-bosan Berdoa.
Renungan katolik hari ini disusun oleh Pastor John Lewar, SVD.
Renungan katolik hari ini ada dibagian akhir artikel ini.
Baca juga: Teks Misa Minggu 17 November 2024 Lengkap Renungan Harian Katolik
Sabtu 16 November 2024 merupakan Hari Sabtu Biasa XXXII, Perayaan fakultatif Santa Gertrudis dari Hefta, Perawan, Santo Rochus Gonzales dkk, Martir, dengan Warna Liturgi Hijau.
Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Sabtu 16 November 2024 adalah sebagai berikut:
Bacaan Pertama 3 Yohanes 5-8
Kita wajib menerima para pelayan jemaat agar kita boleh mengambil bagian dalam karya mereka untuk kebenaran.
Saudaraku terkasih, engkau bertindak sebagai orang beriman, ketika engkau berbuat segala sesuatu untuk saudara-saudara, sekalipun mereka orang asing. Mereka telah memberi kesaksian di hadapan jemaat tentang kasihmu.
Baik benar perbuatanmu, ketika menolong mereka dalam perjalanan mereka, dengan suatu cara yang berkenan di hati Allah. Sebab demi nama Allah, mereka telah berangkat tanpa mau menerima sesuatu pun dari orang-orang yang tidak mengenal Allah.
Kita wajib menerima orang-orang yang demikian supaya kita boleh mengambil bagian dalam karya mereka untuk kebenaran.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 112:1-2.3-4.5-6
Ref. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan.
Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; keturunan orang benar akan diberkati.
Harta dan kekayaan ada dalam rumahnya, kebajikannya tetap dikenang selama-lamanya. Bagi orang benar ia bercahaya laksana lampu di dalam gelap, ia pengasih dan penyayang serta berlaku adil.
Orang baik menaruh belaskasihan dan memberi pinjaman, ia melakukan segala urusan dengan semestinya. Orang jujur tidak pernah goyah; ia akan dikenang selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Allah memanggil kita agar kita memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus.
Bacaan Injil Lukas 18:1-8
Bukankah Allah akan membenarkan pada pilihan-Nya yang berseru kepada-Nya?
Pada suatu ketika Yesus menceritakan suatu perumpamaan kepada murid-murid-Nya untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemunya. Ia berkata, “Di suatu kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun.
Di kota itu ada pula seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata, ‘Belalah hakku terhadap lawanku’. Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak.
Tetapi ia kemudian berkata dalam hatinya, ‘Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun, namun karena janda ini menyusahkan daku, baiklah aku membenarkan dia, supaya ia jangan terus menerus datang dan akhirnya menyerang aku.”
Lalu Yesus berkata, “Camkanlah perkataan hakim yang lalim itu! Bukankah Allah akan membenarkan para pilihan-Nya, yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?
Aku berkata kepadamu, ‘Ia akan segera menolong mereka’. Akan tetapi jika Anak Manusia datang, adakah Ia menemukan iman di bumi ini?”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Meditatio:
Dalam bacaan Injil, Yesus mengajarkan tentang pentingnya doa dengan
tidak jemu-jemu melalui perumpamaan tentang seorang janda dan hakim
yang tidak adil. Janda miskin itu mendapatkan apa yang dimintanya
karena kegigihannya yang selalu datang dan meminta. Hakim itu
akhirnya menyerah, sebab jika tidak dituruti, dia takut janda tersebut
akan terus-menerus datang dan menyusahkan dirinya.
Yesus
menggunakan contoh tindakan janda ini untuk menjelaskan tentang doa
yang terus-menerus tanpa jemu dalam segala situasi. Jika hakim yang
tidak adil saja menjawab permohonan janda yang selalu datang dan
meminta, apalagi Tuhan yang adil. Ia pasti menjawab doa-doa kita yang
siang malam berseru kepada-Nya.
Perumpamaan Yesus tentang hakim yang tidak benar, mau membawa
kita kepada satu kesadaran bahwa setiap kita yang selalu berdoa dengan
tekun, akan didengar oleh Allah. Setiap derita yang kita pikul, akan
dibantu oleh Allah. Dan setiap masalah yang kita hadapi, akan
diselesaikan dalam bimbingan Allah.
Mungkin dalam hidup, sudah banyak permohonan yang kita sampaikan
kepada Allah, tetapi kita merasa Allah seolah tidak peduli pada apa yang
kita minta. Terkadang perasaan kita demikian. Hal ini lalu membuat kita
merasa jenuh dan putus asa. Kisah si janda dalam bacaan Injil hari ini
menampilkan soal kesetiaannya dalam meminta bantuan kepada sang
hakim. Meskipun hakim itu bukanlah hakim yang jujur, namun Ia juga
tergerak hati mau membantu janda itu.
Hal ini mau menegaskan bahwa seorang hakim yang tidak jujur pun mau membantu perkara si janda,
apalagi Allah Bapa di surga. Tentu belas kasih Allah jauh lebih dalam dari
hakim itu.Terkadang dalam doa pun, Tuhan sedang menguji kesetiaan
kita. Tuhan mau melihat bagaimana kesetiaan kita untuk datang dan
berharap pada-Nya.
Kita juga mesti sadar bahwa jangan sampai selama
hidup ketika kita bahagia, kita seolah-olah lupa akan Tuhan. Ketika kita
mendapat musibah atau mengalami persoalan dalam hidup, kita baru
teringat akan Tuhan dan datang pada-Nya. Hanya dengan bersandar pada
Tuhan, segala kesulitan dan tantangan yang kita hadapi ada jalan
keluarnya. Hanya Tuhanlah yang mampu membuat sesuatu yang tidak
mungkin menjadi mungkin. Tuhan adalah Bapa yang penuh kasih setia
dan tak akan mengulur-ulur waktu untuk membantu orang-orang yang
berseru kepada-Nya.
Perumpamaan tentang hakim dan janda di dalam perikop ini menegaskan
beberapa pokok pikiran berikut. Pertama, kehendak Tuhan. Segala
macam permintaan manusiawi dipenuhi berdasarkan kehendak Allah
sendiri. Manusia mengajukan permohonan dan Tuhan menjawab
permohonan manusia sesuai rencana-Nya.Dengan itu, waktu dan cara
pemenuhan permohonan itu disesuai-kan menurut waktu dan cara Tuhan
sendiri. Kedua, kesabaran.
Doa orang beriman adalah doa yang sabar yaitu model doa yang dipanjatkan tanpa henti kepada Tuhan. Ketiga,
iman. Iman adalah fondasi dalam relasi manusia dengan Allah. Doa yang
didasari dengan iman menjadikan manusia bertahan di dalam perjuangan
hidupnya sambil terbuka kepada belas kasih dan penyelenggaraan Ilahi.
Namun, kita mungkin bertanya, “Bagaimana dengan doa kita yang tidak
terjawab atau yang tidak terkabul?” Ini selalu menjadi misteri yang harus
diserahkan ke dalam tangan Tuhan. Kita harus percaya bahwa doa kita
selalu dikabulkan, meski mungkin tidak seperti yang kita harapkan. Tuhan
mengetahui apa yang terbaik bagi kita. Karena itu, kita harus terus
berdoa dengan tidak jemu-jemu. Doa menjadi pusat hidup Yesus; kita
pun harus menjadikannya sebagai pusat hidup kita.
Missio:
Jangan bosan-bosan berdoa. Tuhan pasti mendengar dan Ia punya cara
tersendiri menjawab doa-doa kita. Jangan putus asa serahkan hidup doa
kita ke dalam kasih dan kebaikanNya.
Doa:
Tuhan Yesus Kristus, berilah kami kekuatan untuk mengatasi situasi sulit
yang kami hadapi. Di saat kami merasakan perlakuan yang tidak adil,
hadirlah dan bantulah kami untuk tetap merasakan kehadiran-Mu. Berilah
kami keberanian untuk menghadapi persoalan-persoalan dalam hidup
kami.
Kami yakin bahwa Engkau selalu ada untuk kami apa pun yang
terjadi. Bimbinglah kami dalam setiap tindakan agar kami sungguh
sungguh mengandalkan Engkau dengan terus-menerus bersandar
kepada-Mu dalam doa yang tidak jemu-jemu. Engkaulah Tuhan dan Juru
Selamat kami kini dan sepanjang masa... Amin.
Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Sabtu. Salam doa dan berkatku
untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh
Kudus...Amin.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News