Misa Hari Minggu

Teks Misa Minggu Advent III 15 Desember 2024 Lengkap Renungan Harian Katolik

Penulis: Gordy
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MASA ADVEN - Mari simak misa Minggu advent III 15 Desember 2024.Teks misa disiapkan untuk perayaan pekan advent III tahun C jelang Natal.

Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak misa Minggu advent III 15 Desember 2024.

Teks misa disiapkan untuk perayaan pekan advent III tahun C jelang Natal.

Teks misa disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD dari Seminari Tinggi Ledalero Maumere, Flores, NTT.

Ikuti misa advent III dengan penuh iman.

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. 

Baca juga: Teks Ibadah Sabda Minggu 15 Desember 2024 Pekan Advent III Jelang Natal 

 

Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. 

Sedapat mungkin, untuk kekhusyukan suasana, alat-alat 
komunikasi dimatikan.
  
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. 

Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Adven;  

NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu. 

01. TANDA SALIB DAN SALAM  

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.  

U  : Amin.  

P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.  

U : Sekarang dan selama-lamanya.  

02. KATA PEMBUKA   

P : Minggu ketiga Masa Adven ini adalah minggu gembira (gaudete), Gereja mengajak kita untuk bergembira karena kedatangan Penyelamat kita sudah dekat. Ajakan ini tampak sangat jelas dalam bacaan kedua di hari ini. Rasul Paulus meminta jemaat di Filipi untuk selalu bergembira dalam iman mereka, karena kedatangan Tuhan, Tamu Agung, sudah sangat dekat.  Lama sebelumnya, Nabi Zefanya juga pernah memunculkan pesan yang sama. Ia meminta para putri Sion untuk bersorak-gembira karena Tuhan telah menyingkirkan hukuman atas mereka. Tuhan malah mengalahkan musuh-musuh putri Sion. Karenanya mereka tidak perlu takut akan 
malapetaka apapun. Kita pun tidak perlu takut, sebaliknya kita mesti bergembira karena Tuhan 
sendiri menjadi Penyelamat kita.  Dalam bacaan Injil, kita akan mendengarkan anjuran dari Yohanes Pembaptis kepada mereka semua yang datang kepadanya. Inti dari anjurannya adalah pertobatan dan berbuat adil 
dalam kehidupan mereka. Mari kita murnikan hati kita agar kita layak menerima Tuhan di dalam hidup dan di dalam hati kita. [hening sejenak]  

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN  

P  : Marilah kita menyesali dan mengakui segala dosa,  serta memohon ampun atas segala kekurangan kita agar dengan hati yang bersih, kita pantas merayakan perayaan keselamatan ini. 
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.  
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal. 
U : Amin.  

04. DOA PEMBUKA  

[TANPA KEMULIAAN] 

P : Marilah kita berdoa,  [hening sejenak]  Allah yang kekal dan kuasa, kami memuji penyelenggaraan-Mu yang menyelamatkan kami. Dalam kegembiraan ini, semoga kami dapat menyiapkan hati kami sedemikian sehingga kami pantas menyambut kelahiran-Nya.  Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. 
U  : Amin.  

05. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN 

P :  Tuhan bersabda, "Di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku hadir di tengah-tengah mereka." Percaya akan Sabda ini, maka marilah kita hening sejenak dan menyadari kehadiran Tuhan di tengah kita, serta mendengarkan Sabda-Nya dalam bacaan-bacaan berikut. 
[Bacaan dibacakan dari Alkitab] 

06. BACAAN PERTAMA (Zef. 3:14-18a) 

L : Bacaan dari Kitab Zefanya Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bertempiksoraklah, hai Israel! Bersukacitalah dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem! TUHAN telah menyingkirkan hukuman yang jatuh atasmu, telah menebas binasa musuhmu. Raja Israel, yakni TUHAN, ada di antaramu; engkau tidak akan takut 
kepada malapetaka lagi. Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem: "Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lesu. TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan soraksorai, seperti pada hari pertemuan raya.” 
Demikianlah Sabda Tuhan. 
U  : Syukur kepada Allah.  

07. MAZMUR TANGGAPAN 

Refren (Yes. 12:6) 

Berserulah dan bersorak-sorailah,  sebab Yang Mahakudus, Allah Israel,  ada di tengah-tengahmu!. 

Yes. 12:2-3,4bcd,5-6. 

Sungguh, Allah itu keselamatanku;  aku percaya dengan tidak gementar,  sebab TUHAN ALLAH itu kekuatanku dan mazmurku,  Ia telah menjadi keselamatanku." Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan  dari mata air keselamatan. (Refren) 

"Bersyukurlah kepada TUHAN,  panggillah nama-Nya,  beritahukanlah perbuatan-Nya  
di antara bangsa-bangsa,  masyhurkanlah, bahwa nama-Nya tinggi luhur! (Refren)

Bermazmurlah bagi TUHAN,sebab perbuatan-Nya mulia;  baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! 

Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion,  sebab Yang Mahakudus, Allah Israel,  
agung di tengah-tengahmu!" (Refren) 

08. BACAAN KEDUA (Flp. 4:4-7) 

L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi 
kukatakan: Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. 
Demikianlah Sabda Tuhan.  
U  : Syukur kepada Allah.  

09. ALLELUIA (Yes 61:1) 

P : Alleluia 
U : Alleluia 
P : Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku, * Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara. 
U : Alleluia 

10. INJIL (Luk. 3:10-18) 

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas.  Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Orang banyak datang kepada Yohanes Pembaptis dan bertanya kepadanya: "Jika demikian, apakah yangharus kami perbuat?" Jawabnya: "Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian." Ada datang juga pemungut-pemungut cukai untuk dibaptis dan mereka bertanya kepadanya: "Guru, apakah yang harus kami perbuat?" Jawabnya: "Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu." 

Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: "Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?" Jawab Yohanes kepada mereka: "Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu." Tetapi karena orang banyak sedang menanti dan berharap, dan semuanya bertanya dalam hatinya tentang Yohanes, kalau-kalau ia adalah Mesias, Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu: "Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Alat penampi sudah di tangan-Nya untuk membersihkan tempat pengirikan-Nya dan untuk mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbungNya, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan." Dengan banyak nasihat lain Yohanes memberitakan Injil kepada orang banyak. 
P : Demikianlah Injil Tuhan.  
U  : Terpujilah Kristus.  

11. RENUNGAN KATOLIK

Dalam Minggu Gaudete ini, kita merenungkan bersama kisah Yohanes Pembaptis. Dari bacaan Injil yang kita dengarkan tadi, mari kita renungkan satu dua poin bagi persiapan kita menyambut kelahiran Tuhan Yesus. Pertama, apa yang harus kita buat? Orang-orang yang datang kepada Yohanes Pembaptis memiliki pertanyaan yang sama, yaitu apa yang harus mereka buat? Yohanes Pembaptis memberikan wejangan kepada mereka sesuai dengan latar belakang kehidupan mereka. Ia tidak meminta mereka untuk berbuat hal lain yang tidak sesuai dengan pekerjaan atau kehidupan mereka. Namun, isinya hampir sama yaitu bertobat, melakukan perbuatan baik dan perbuatan kasih. Bertobat saja tidak cukup. Ia harus diikuti dengan perbuatan baik terhadap sesama. Itulah sebabnya Yohanes meminta mereka untuk membagikan pakaian dan makanan, jangan memeras atau jangan merampas. Apa yang harus kita buat dalam hidup kita? Kita bisa menjawabnya dengan melihat kembali hidup kita. Kita tidak saja diminta untuk bertobat, tetapi juga melakukan hal-hal baik bagi sesama. Kegembiraan yang sesungguhnya adalah kegembiraan melihat anggota keluarga kita juga berbahagia. Kita semua adalah anggota keluarga Allah, ciptaan dari Satu Pencipta yang sama. Ketika kita menjadi anggota keluarga, dengan satu Bapa, maka kita mesti juga saling menolong dan saling membantu agar sesama kita juga menikmati kegembiraan bersama kita dalam keluarga Allah. Mari kita benahi hidup kita agar kita pantas menjadi anggota keluarga Allah.  Kedua, menjadi gandum ataukah jerami. Yohanes Pembaptis juga menyinggung soal konsekuensi dari pilihan hidup kita. Ketika kita berbuat baik, maka kita menjadikan diri kita sebagai gandum. Sebaliknya ketika kita tidak membenahi diri kita dan kembali kepada Allah, maka kita menjadikan diri kita sebagai jerami. Gandum akan dimasukkan ke dalam lumbung, sedangkan jerami dibakar dalam api. Mana yang kita pilih? Jika kita ingin mempertahankan kegembiraan hidup kita hingga kekal, maka kita mesti memilih menjadi gandum. Hidup kita menjadi berisi dan penuh dengan hal-hal baik. Hidup kita pun akan menjadi seperti gandum, berguna bagi orang lain dan memberi hidup bagi orang lain. Pertobatan kita adalah cara dan langkah pertama untuk menjadi gandum yang baik. Kita tentu tidak mau menjadi jerami yang kelak dibuang ke dalam api yang tidak terpadamkan. Mari kita bergembira dan membuat sesama juga turut bergembira bersama kita dalam menyambut kedatangan Tuhan kita dalam kemuliaan-Nya. Tuhan memberkati kita semua.  

12. HENING SEJENAK 
13. SYAHADAT  

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada 
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa….. 

14. DOA UMAT  

P : Saudara-saudari yang terkasih, meskipun kita tidak layak, Tuhan tetap mendatangi kita. Di minggu gembira ini, kita ungkapkan kegembiraan hati kita dengan membersihkan hati kita. Marilah kita memohonkan bantuan Tuhan melalui doa-doa permohonan berikut ini:  

P : Semoga berkat karunia Roh Kudus, segala pertikaian dan konflik di dunia, terutama di negara kita ini, dapat diselesaikan dengan baik dan dalam semangat saling mendengarkan. Marilah kita mohon…  

P : Semoga mereka semua yang memiliki rasa benci di dalam hati mereka, yang muncul karena perbedaan suku, agama dan ras, mendapatkan rahmat pengampunan dan disadarkan untuk melihat karya Tuhan yang mengagumkan di dalam keanekaragaman ciptaan-Nya. Marilah kita mohon… 

P : Semoga semua yang terpilih dalam pemilihan kepala daerah di dalam pekan ini, sungguh-sungguh mengabdikan diri mereka bagi kepentingan masyarakat yang dilayaninya nanti. Marilah kita mohon…  

P : Semoga kita semua saling mendukung dan saling membantu untuk membangun kerajaan Allah yang 
damai dan saling mencintai. Marilah kita mohon… 

P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.  
[hening sejenak lalu lanjut]. 

P : Allah Bapa yang mahabaik, demikianlah doa-doa permohonan kami. Dengarkanlah dan kabulkanlah, demi jasa Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami.  
U : Amin 

15. KOLEKTE  

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.  

16. DOA PUJIAN  

[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.] 

P : Saudara-saudari yang terkasih, kita bersatu hati memuji dan mensyukuri segala kebaikan Allah. Maka marilah kita berseru: Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim. 
U  : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.  
P : Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi. Beribadatlah kepada Tuhan dengan sukacita. 
Datanglah ke hadapan Dia dengan sorak gembira, dan marilah kita memuji Dia: 
U  : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.  
P : Ketahuilah bahwa Tuhanlah Allah. Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya. Maka, marilah kita memuji Dia: 
U  : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.  
P : Masukilah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur; masuklah ke tempat kudus-Nya dengan puji-pujian. Maka, marilah kita memuji Dia: 
U  : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.  
P : Bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya; Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selamalamanya, dan kesetiaan-Nya turun temurun. Marilah kita memuji Dia: 
U  : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.  
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan berseru: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur atau lagu Adventus] 

Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati 
komuni batin/rindu (lihat cara B).  

17A. Cara A: DENGAN KOMUNI 

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri. 

P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak] 

18A. BAPA KAMI      

Berdiri 

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa. 
U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi 
bebaskanlah kami dari yang jahat.  Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai. 

19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI 

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut: 

P : Marilah kita saling memberikan salam damai.  Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata: 

P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.  Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama. 

U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan 
sembuh.  Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata: 

P : Tubuh Kristus. 
U : Amin. 

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. ---------------------

176B. Cara B. TANPA KOMUNI 

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing. 

18B. BAPA KAMI     

Berdiri 

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri. 

U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi 
bebaskanlah kami dari yang jahat.  Dapat dilaksanakan Salam Damai.  
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja. 

19B. DOA KOMUNI BATIN    

Berlutut/berdiri Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:  
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita. 
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).  [hening sejenak] 
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah 
sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak] 
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini 
di sini bersama kita.  Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:  
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  
U  : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  

▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.  

▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.  

▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Masa Adven. 

20. MENDOAKAN PUJIAN DARI TAMBAHAN KITAB DANIEL 

(TDan. 1:62-71) 

[Bagian yang dimiringkan bisa dijawab oleh umat] Umat menjawab :  
Nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya. 

Pujilah Tuhan, hai matahari dan bulan,   nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya.   

Pujilah Tuhan, hai segala bintang di langit,  nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya. 

Pujilah Tuhan, hai segala hujan dan embun,  nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya.   

Pujilah Tuhan, hai segala angin,   nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya.   
Pujilah Tuhan, hai api dan panas terik,   nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya.   
Pujilah Tuhan, hai kedinginan dan pembekuan,  nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya.   
Pujilah Tuhan, hai embun dan salju yang membadai, nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya.   
Pujilah Tuhan, hai es dan kedinginan,   nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya.   
Pujilah Tuhan, hai embun beku dan salju,  nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya.   nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya.   
Pujilah Tuhan, hai siang dan malam,  nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya.   Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin. 

21. AMANAT PENGUTUSAN  

P : Saudara-saudari terkasih, tinggal sedikit waktu kita akan menyambut kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus. Selain bergembira menyambut kedatanganNya, mari kita membersihkan diri kita agar hati kita layak menjadi tempat kelahiran-Nya.  

22. DOA PENUTUP  

P : Marilah kita berdoa,  Ya Tuhan, kami telah merenungkan Sabda-Mu dalam perayaan ini. Semoga kami dapat 
menghidupi pesan-pesan iman yang diwartakan Yohanes Pembaptis, agar kami senantiasa siap menyambut kedatangan-Mu di dalam hidup kami.  Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami.  
U : Amin 

23. MOHON BERKAT TUHAN  

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.  
[hening sejenak] 

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang 
kekal.  

[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]  

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.  

U : Amin.  

P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.  

U  : Syukur kepada Allah.  

24. PENGUTUSAN  

P : Marilah pergi, kita diutus.  

U  : Amin.  

25. LAGU PENUTUP 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News