TRIBUNFLORES.COM, KUPANG - Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang, Sti Nenotek, melaporkan adanya pola siklonik di sebelah selatan Pulau Timor yang menyebabkan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dan pertemuan angin (konfluensi) di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kondisi ini memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan dan curah hujan di beberapa wilayah NTT.
Selain itu, kata Sti aktifnya Monsun Asia dan fenomena La Nina lemah turut memperbesar peluang hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat.
Sejak 3 Januari 2025, BMKG memantau adanya gangguan tropis yang kini telah berkembang menjadi Bibit Siklon Tropis 97S.
Bibit ini terpantau berada di Samudra Hindia selatan Jawa Timur, tepatnya di 11.2°LS dan 113.9°BT.
Dalam 24 jam ke depan, kata dia sistem ini diperkirakan bergerak ke arah barat-barat daya menjauhi wilayah NTT. Meski dampak langsungnya akan berkurang, wilayah NTT tetap merasakan peningkatan curah hujan.
"Kelembapan udara yang cukup basah di lapisan atas (700mb dan 500mb) serta suhu muka laut yang hangat turut meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah NTT," ujarnya kepada POS-KUPANG.COM, Rabu 8 Januari 2025.
Ia mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi akibat hujan lebat dan angin kencang.
Dampak yang mungkin terjadi meliputi banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, jalan licin, serta kerusakan pada atap bangunan dan fasilitas umum.
Kata dia, daerah bertopografi curam, bergunung, atau berbatasan dengan tebing sangat rentan terhadap longsor dan banjir bandang.
Di Flores Timur, lanjut kata Sti, letusan Gunung Api Lewotobi Laki-Laki menambah ancaman bagi masyarakat di sekitar Kecamatan Wulanggitang dan Ilebura.
Ia memperingatkan potensi banjir lahar hujan jika terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di wilayah tersebut.
Sti mengimbau masyarakat untuk menghindari aktivitas di luar ruangan saat cuaca buruk, memperhatikan informasi terkini, dan meningkatkan kewaspadaan, terutama di daerah rawan bencana.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News