Teks Misa Hari Minggu

Teks Misa Hari Minggu 16 Februari 2025 Pekan Biasa VI Tahun C

Penulis: Gordy
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

UMAT IKUT MISA - Mari simak teks misa hari Minggu 16 Februari 2025.Teks teks misa hari minggu lengkap renungan harian katolik.

Oleh:  Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks misa hari Minggu 16 Februari 2025.

Teks teks misa hari minggu lengkap renungan harian katolik.

Teks teks misa hari minggu disiapkan untuk hari biasa pekan VI tahun C.

Teks teks misa hari minggu disusun oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD dari Ledalero Maumere, Flores, NTT.

Baca juga: Kalender Liturgi Katolik Minggu 16 Februari 2025, Hari Biasa Pekan VI

 

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. 

Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuknyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. 

Sedapat mungkin, untuk kekhusyukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan. 

Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.  Kemudian dinyanyikan lagu pembuka. 

NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu 

01. TANDA SALIB DAN SALAM 

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.  
U  : Amin.  
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita. U : Sekarang dan selama-lamanya.  

02. KATA PEMBUKA  

P : Hari ini kita merayakan Minggu Biasa keenam. Gereja mengajak kita untuk senantiasa mengandalkan Tuhan di dalam hidup kita. Dalam bacaan pertama, nabi Yeremia menunjukkan dua akibat berbeda dari orang yang mengandalkan Tuhan dan yang mengandalkan manusia. Kita mesti dengan bijak memilih dan mengandalkan Tuhan di dalam hidup kita. Ketika kita memilih mengandalkan Tuhan, kita pasti akan mendapatkan tantangan.Yesus, dalam Injil hariini, mengajak kita untuk tetap setia. Orang yang setia kepada Tuhan, akan mendapatkan kebahagiaan, baik saat di dunia ini maupun kelak di surga. Allah adalah sumber kebahagiaan, maka mereka yang mengandalkan dan bersandar padaNya, akan memperoleh kebahagiaan.Rasul Paulus mengajak orang di Korintus untuk menyadari bahwa Yesus itu bangkit dan merupakan buah sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Jika kita sungguh-sungguhmengandalkan Tuhan, maka kita juga kelak akan dibangkitkan menuju ke kehidupan yang kekal. Mari kita tingkatkan iman kita agar kita semakin kokoh dalam relasi kita dengan Tuhan. [hening sejenak]  

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN  

P  : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda Allah, Terang dan Pedoman hidup kita. 
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.  
P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal. 
U : Amin.  

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN  

[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini]  

P : Kemuliaan kepada Allah di surga  

U : dan damai di bumi  kepada orang yang berkenan pada-Nya.  
P : Kami memuji Dikau,  
U : Kami meluhurkan Dikau.  
P : Kami menyembah Dikau,  
U : Kami memuliakan Dikau. 
P : Kami bersyukur kepada-Mu,  karena kemuliaan-Mu yang besar.  
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,  Allah Bapa yang Mahakuasa.  
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.  
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.  
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,  kasihanilah kami.  
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,  kabulkanlah doa kami.  
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,  kasihanilah kami.  
U : Karena hanya Engkaulah kudus.  
P : Hanya Engkaulah Tuhan.  
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.  
P : bersama dengan Roh Kudus,  
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin. 

05. DOA PEMBUKA  

P : Marilah kita berdoa,  [hening sejenak]  Ya Tuhan, kami berterima kasih untuk semua kebaikan-Mu yang kami alami dalam hidup kami. Semoga hati kami selalu terarah kepada-Mudan semoga kami selalu mengandalkan Dikau di dalam kehidupan kami.  
Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. 
U  : Amin.  

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN 

P :  Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.  
[Bacaan dibacakan dari Alkitab] 

07. BACAAN PERTAMA (Yer. 17:5-8) 

L : Bacaan dari Kitab Yeremia. Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk. Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah. 
Demikianlah Sabda Tuhan. 
U  : Syukur kepada Allah.  

08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN 

Refren (Mzm. 40:5a) 

Berbahagialah orang  yang menaruh kepercayaannya pada Tuhan  Mzm. 1:1-2,3,4,6. 

Berbahagialah orang  yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,  yang tidak berdiri di jalan orang berdosa,  dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN,  dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. (Refren) 

Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air,  yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya;  apa saja yang diperbuatnya berhasil. (Refren) 

Bukan demikian orang fasik:  mereka seperti sekam yang ditiupkan angin. sebab TUHAN mengenal jalan orang benar,  tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan. (Refren) 

09. BACAAN KEDUA (1Kor. 15:12,16-20) 

L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus  Saudara-saudari, bilamana kami beritakan, bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan orang mati? Sebab jika benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus. Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia. Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. 
Demikianlah Sabda Tuhan.  
U  : Syukur kepada Allah.  

10. ALLELUIA (Luk. 6:23b) 

P : Alleluia 
U : Alleluia 
P : Bersukacita dan bergembiralah, sabda Tuhan, * sebab besarlah ganjaranmu di surga. 
U : Alleluia 

11. INJIL (Luk. 6:17,20-26) 

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas.  Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil.  Lalu Yesus turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata: "Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu 
akan tertawa. Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat. Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di sorga; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi. Tetapi celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam kekayaanmu kamu telahmemperoleh penghiburanmu. Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis. Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu."  
P : Demikianlah Injil Tuhan.  
U  : Terpujilah Kristus.  

12. RENUNGAN SINGKAT 

Ketika mendengarkan bacaan Injil hari ini, ada dua kata yang muncul terus menerus, yaitu berbahagia dan celaka. Kedua kata ini menjadi menggambarkan konsekuensi akhir dari hidup seseorang kelak. Ada empat kondisi yang harus diperhatikan jika ingin selamat. Mari kita lihat empat kondisi tersebut.  Pertama, miskin dan kaya. Yesus mengatakan bahwa yang miskin akan mendapatkan Kerajaan Allah dan yang kaya akan celaka karena sudah mendapatkan hiburan. Yesus tidak berbicara tentang hal-hal materi. Ia berbicara tentang keadaan batin. Orang yang miskin di hadapan Allah adalah orang yang hanya berharap sepenuhnya pada Allah. Allah adalah satu-satunya harga yang paling berharga yang tidak boleh ia lepaskan.  Sebaliknya, orang yang kaya adalah mereka yang merasa cukup dengan diri mereka sendiri dan tidak lagimengharapkan bantuan orang lain atau berharap pada orang lain. Pada akhirnya, yang miskin akan mendapatkan dan masuk ke dalam Kerajaan Allah sebagai anggota Kerajaan Allah.Yesusmengingatkan kita agar selalu berharap pada Allah dan mengandalkan-Nya dalam hidup kita.  Kedua, lapar dan kenyang. Orang menjadi lapar karena ia tidak memiliki makanan. Ia akan selalu berupaya mencari makanan supaya ia tetap hidup. Dalam konteks iman, orang yang lapar adalah orang yang selalu mencari makanan rohani bagi dirinya, yang memberikan kekuatan rohani kepadanya. Makanan ini akan membuatnya bertahan dalam menghadapi tantangan di dunia ini dan menuntunnya kepada kehidupan kekal. Kelak ia akan dipuaskan dalam kehidupan abadi. Karena itu, marilah kita selalu berusaha menimba kekuatan dari Ekaristi dan Sabda Allah, sumber kekuatan iman kita.   Sedangkan orang yang merasa diri kenyang, tidak mau lagi mencari makanan untuk kehidupan rohaninya. Ia merasa puas dengan apa yang diperolehnya saat ini. Karena ia tidak mencari makanan rohani bagi jiwanya, maka kelak ia akanlapar dan kekurangan, Ia tidak dikuatkan untuk mencapai hidup yang kekal. Ketiga, menangis dan tertawa. Konteks perkataan Yesus ini adalah ketahanan iman. Di tengah dunia yang penuh dengan tantangan ini, amatlah tidak mudah untuk bertahan dalam iman. Menangis merupakan ungkapan untuk bertahan dengan penuh perjuangan.  Ungkapan orang yang tertawa adalah mereka yang hidupnya mengikuti arus dunia, yang menggembirakan dan yang tidak bersusah-susah. Mereka ini selama hidupnya sudah mendapatkan penghiburan dan 
kegembiraan, tetapi mereka tidak bertahan dalam iman mereka. Kita sekalian diajak untukbertahan dalam iman kita di tengah banyaknya tawaran dunia yang menjauhkan kita dari Tuhan.   Keempat, dibenci dan dipuji. Dalam situasi terakhir ini, tantangan iman itu datang dari luar. Ketika orang memberikan kesaksian hidup, kadangkala ia menerima cibiran, sindiran atau hinaan, malah dibenci. Di zaman kini, agak susah menemukan orang yang jujur, sehingga orang yang jujur bisa dianggap sebagai orang yang tidak diinginkan. Atau orang yang setia pada halhal rohani, ia ditertawakan. Doa menjadi hal yang susah dipraktekkan di depan umum karena orang malu.  Dunia kita kadangkala lebih menerima orang yang bisa diajak kompromi termasuk dalam berbuat dosa. Orangorang seperti ini malah dipuji karena kelihatan mereka berhasil. Namun, mereka hanya bertahan di hadapan manusia, tetapi tidak bisa bertahan di hadapan Anak Manusia kelak. Mari kita berusaha menghidupi iman kita dengan konsisten agar kelak kita bisakuat berdiri di pengadilan akhir kehidupan kita. Tuhan memberkati.  

13. HENING SEJENAK 
14. SYAHADAT  

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa….. 

15. DOA UMAT  

P : Saudara-saudari terkasih, kita percaya bahwa hanya Bapa di surgalah yang dapat membahagiakan kita. Maka marilah kita panjatkan doa kepada-Nya demi Putra-Nya yang telah bangkit.  
P : Bagi para pemimpin Gereja. Kita berdoa agar mereka sungguh-sungguh menjadi saksi nyata 
bahwa sumber kebahagiaan sejati tidak terletak pada hal-hal duniawi tetapi pada kasih Allah. 
Marilah kita mohon… 
P : Bagi para pemimpin masyarakat. Kita berdoa agar Allah membantu mereka sehingga dapat melayani masyarakat dengan sungguh-sungguh terdorong oleh rasa tanggung jawab. Marilah kita mohon…  
P : Bagi para petugas sosial. Kita berdoa agar Allah mengobarkan semangat 
mereka dan menganugerahkan sukacita dalam pengabdiannya yang tulus dan setia.  Marilah kita mohon….  
P : Bagi kita yang berhimpun di sini. Kita berdoa agar Allah membantu kita untuk senantiasa dekat dengan Allah, sumber kebahagiaan sejati dan senantiasa setia mengikuti Yesus, Putra-Nya. Marilah kita mohon….  
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.  
[hening sejenak lalu lanjut]. 
P : Allah Bapa maha pengasih, Engkau memperkenankan kami menyapa Engkau sebagai Bapa. Semua yang ada pada kami adalah anugerah-Mu. Dengarkanlah doa-doa yang kami panjatkan ini sebab kami tak dapat bertahan tanpa bimbinganMu. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. 
U : Amin 

16. KOLEKTE  

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.  

17. DOA PUJIAN   

[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.] 
P : Saudara-saudari yang terkasih, setelah menyadari karya keselamatan Allah bagi hidup kita, marilah kita memuji Dia: Terpujilah Engkau di Surga. 
U  : Terpujilah Engkau di Surga.  
P : Allah Bapa yang maharahim, kami memuji namaMu, karena Engkau telah mengangkat kami menjadi putra-putri-Mu. Maka kami memuji Engkau: 
U  : Terpujilah Engkau di Surga.  
P : Ya Bapa, terdorong oleh cinta kasih, Engkau memelihara kami dengan menyediakan segala yang kami perlukan untuk hidup. Maka kami memuji Engkau: 
U  : Terpujilah Engkau di Surga.  
P : Ketika kami berdosa dan karenanya menjauhkan diri dari-Mu, Engkau tidak membiarkan kami binasa. Sebaliknya, Engkau mendekati kami dalam diri Yesus, Putra-Mu. Melalui sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya, Engkau membebaskan kami dari kuasa dosa dan maut. Maka kami memuji Engkau: 
U  : Terpujilah Engkau di Surga.  
P : Engkau telah mengutus Roh Kudus untuk membimbing dan mendampingi hidup kami, dan menjadikan kami anak-anak terang. Maka kami memuji Engkau: 
U  : Terpujilah Engkau di Surga.  
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan berseru: 

[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur] 

Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).  

18A. Cara A: DENGAN KOMUNI 

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu 
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri. 
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak] 

19A. BAPA KAMI      

Berdiri 

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa. 
U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.  
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai. 

20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI 

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut: 
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.  Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata: 
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.  Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. 
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama. 
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.  Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata: 
P : Tubuh Kristus. 
U : Amin. 

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. ---------------------------------------------------

18B. Cara B. TANPA KOMUNI 

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing. 

19B. BAPA KAMI     

Berdiri 

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri. 

U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; danjanganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi 
bebaskanlah kami dari yang jahat.  Dapat dilaksanakan Salam Damai.  
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja. 

20B. DOA KOMUNI BATIN    

Berlutut/berdiri Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:  
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita. 
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapatberbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).  
[hening sejenak] 

P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku 
memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku 
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]

P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita.  Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan 
mengatakan:  
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  
U  : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.  
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.  
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu syukur yang sesuai. 

21. DOA DAMAI SANTO FRANSISKUS DARI ASISI 

TUHAN, jadikanlah aku pembawa damai. Bila terjadi kebencian,  jadikanlah aku pembawa cinta kasih. Bila terjadi penghinaan,  jadikanlah aku pembawa pengampunan. Bila terjadi perselisihan, jadikanlah aku pembawa kerukunan. Bila terjadi kesesatan,  
jadikanlah aku pembawa kebenaran. Bila terjadi kebimbangan,  jadikanlah aku pembawa kepastian. Bila terjadi keputus-asaan, jadikanlah aku pembawa harapan. Bila terjadi kegelapan,  jadikanlah aku pembawa terang. Bila terjadi kesedihan,  jadikanlah aku pembawa sukacita. Ya Tuhan Allah, ajarlah aku untuk lebih suka menghibur  daripada dihibur; mengerti daripada dimengerti; mengasihi daripada dikasihi; sebab dengan memberi kita menerima; 
dengan mengampuni kita diampuni, dan dengan mati suci kita dilahirkan  ke dalam HidupKekal. 
Amin. 

22. AMANAT PENGUTUSAN  

P : Dalam bacaan pertama tadi, kita diajak oleh nabi Yeremia untuk mengandalkan Tuhan di dalam hidup kita. Itu berarti kita mesti selalu berpaling kepada Tuhan. Mari kita tingkatkan kedekatan kita dengan Tuhan di dalam hidup kita dengan berdoa dan merenungkan serta melaksanakan Sabda-Nya di dalam perjuangan harian kita.  

23. DOA PENUTUP  

P : Marilah kita berdoa,  Ya Tuhan, kami telah merenungkan Sabda-Mu dan 
telah diajarkan untuk menemukan kebahagiaan yang sejati di dalam kehidupan kami. Semoga kami tidak merasa kecil ketika kami dicobai. Kuatkanlah kami agar kami selalu setia kepada-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.  
U : Amin 

24. MOHON BERKAT TUHAN  

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.  [hening sejenak] 

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.  

[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]  

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.  

U : Amin.  

P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.  

U  : Syukur kepada Allah.  

25. PENGUTUSAN  

P : Marilah pergi, kita diutus.  
U  : Amin.  

26. LAGU PENUTUP 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News