Oleh : P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks misa Minggu 9 Maret 2025.
Teks misa disiapkan untuk Minggu Prapaskah I Tahun C.
Teks misa Minggu Prapaskah I lengkap renungan harian Katolik.
Teks misa Minggu Prapaskah I disusun oleh Pastor Petrus Cristologus Dhogo, SVD.
Baca juga: Renungan Katolik Jumat 7 Maret 2025, Waktunya akan Datang
Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan Alkitab.
Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusyukan suasana, alat-alat
komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka bertemakan PRAPASKAH.
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Saudara-saudari, kita merayakan Hari Minggu Pertama Masa Prapaskah. Bacaan-bacaan yang akan kita dengar mengajak kita untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Dalam bacaan pertama, Musa mengingatkan orang Israel untuk membawa hasil pertama ke hadapan Tuhan, untuk bersyukur atas panenan. Dengan cara ini, mereka bisa selalu dekat kepada Tuhan. Dalam bacaan kedua, Rasul Paulus mengajak umat di Roma untuk mengakui Tuhan baik dengan hati maupun dengan mulut. Pengakuan ini akan mendatangkan keselamatan. Kita diajak untuk benar-benar mengimani Tuhan dalam hati kita dan mengakui iman kita itu dengan perkataan kita yang baik, yang terinspirasi dari Sabda Tuhan sendiri. Dalam bacaan Injil kita akan mendengarkan tentang
Yesus dicobai oleh Iblis. Cobaan itu gagal. Kita diajak untuk senantiasa teguh dalam iman agar kita bisa menghadapi cobaan atau godaan dengan hati yang tenang dan mampu mengatasinya dengan baik. Kita memohonkan bantuan Tuhan agar kita bisa melewati semua godaan hidup kita dengan baik.
[hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda
Allah, Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
04. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Tuhan yang maharahim, kami bersyukur atas kesempatan istimewa yang diberikan untuk meningkatkan iman kami kepada-Mu. Semoga oleh doa, tapa, amal, dan pertobatan, kami semakin mengenal Dikau dalam hidup kami, agar kelak kami dapat bersatu dengan Dikau dalam kehidupan abadi. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
05. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]
06. BACAAN PERTAMA (Ul. 26:4-10)
L : Bacaan dari Kitab Ulangan. Pada waktu itu, Musa berkata kepada bangsa Israel tentang hal-ikhwal persembahan, katanya: “imam harus menerima bakul itu dari tanganmu dan meletakkannya di depan mezbah TUHAN, Allahmu. Kemudian engkau harus menyatakan di hadapan TUHAN, Allahmu, demikian: Bapaku dahulu seorang Aram, seorang pengembara. Ia pergi ke Mesir dengan sedikit orang saja dan tinggal di sana
sebagai orang asing, tetapi di sana ia menjadi suatu bangsa yang besar, kuat dan banyak jumlahnya. Ketika orang Mesir menganiaya dan menindas kami dan menyuruh kami melakukan pekerjaan yang berat, maka kami berseru kepada TUHAN, Allah nenek moyang kami, lalu TUHAN mendengar suara kami dan melihat kesengsaraan dan kesukaran kami dan penindasan terhadap kami. Lalu TUHAN membawa kami keluar dari Mesir dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung, dengan kedahsyatan yang besar dan dengan tanda-tanda serta mujizat-mujizat. Ia membawa kami ke tempat ini, dan memberikan kepada kami negeri ini, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Oleh sebab itu, di sini aku membawa hasil pertama dari bumi yang telah Kauberikan kepadaku, ya TUHAN. Kemudian engkau harus meletakkannya di hadapan TUHAN, Allahmu; engkau harus sujud di hadapan TUHAN, Allahmu.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
07. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 91:15b)
Dampingilah aku, ya Tuhan, di dalam kesesakan.
Mzm. 91:1-2,10-11,12-13,14-15.
Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa
akan berkata kepada TUHAN:
"Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai." (Refren) Malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya untuk menjaga engkau di segala jalanmu. (Refren)
Mereka akan menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan terantuk kepada batu.
Singa dan ular tedung akan kaulangkahi, engkau akan menginjak anak singa dan ular naga. (Refren)
"Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya,
sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya. (Refren)
08. BACAAN KEDUA (Rm. 10:8-13)
L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma Saudara-saudari, apakah katanya Ini: "Firman itu
dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan. Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. Karena Kitab Suci berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan." Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya. Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
09. BAIT PENGANTAR INJIL (Mat. 4:4b)
P : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
P : Manusia hidup bukan dari roti saja, * tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
10. INJIL (Luk. 4:1-13)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padanggurun. Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai Iblis. Selama di situ Ia tidak makan apa-apa dan sesudah waktu itu Ia lapar. Lalu berkatalah Iblis kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti." Jawab Yesus kepadanya: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja." Kemudian ia membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi dan dalam sekejap mata ia memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia. Kata Iblis kepada-Nya: "Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki. Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu." Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" Kemudian ia membawa Yesus ke Yerusalem dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu dari sini ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau, Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk melindungi Engkau, dan mereka akan menatang Engkau di atas
tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu." Yesus menjawabnya, kata-Nya: "Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!" Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik.
P : Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
11. RENUNGAN KATOLIK
Kita barusan mendengarkan bacaan tentang Yesus dicobai oleh Iblis. Ada satu dua pokok permenungan yang bisa kita dalami bersama dalam kesempatan ini. Pertama, Roh Kudus dan Iblis. Dalam Injil dikatakan bahwa Yesus itu penuh dengan Roh Kudus. Sekembalinya dari sungai Yordan, Yesus dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun. Di padang gurun inilah Yesus pun dicobai oleh Iblis. Iblis selalu mencari kesempatan yang baik untuk menggoda. Itulah sifat utama dari Iblis. Kita pun mengalami hal yang sama. Meskipun kita kuat dalam berdoa, mendekatkan diri kepada Tuhan, dan setia pada perintah Tuhan, kita selalu mengalami cobaan. Kadangkala cobaan itu malah cobaan yang berat. Disadari atau tidak, dalam situasi seperti itu, iman kita ditantang dan diuji. Tentu kita diharapkan mampu melewati tantangan tersebut. Jika Yesus dipenuhi oleh Roh Kudus dan mampu mengatasinya, maka kita pun memohonkan agar Roh yang sama senantiasa mendampingi kita agar kita bisa melewati setiap cobaan atau godaan yang menjauhkan kita dari Tuhan. Kita juga perlu membuka hati kita agar hidup kita pun dituntun oleh Roh yang kudus. Roh ini akan mengarahkan hidup kita kepada kekudusan. Jika hati kita tertutup terhadap Roh Kudus, maka roh jahat atau iblislah yang akan menguasai hati kita. Kedua, berbagai godaan. Dalam Injil disebutkan tiga jenis godaan yaitu tentang makanan, tentang kekuasaan dan tentang identitas Yesus. Yesus melewati semuanya dengan baik. Jawaban-Nya ringkas, tegas dan tidak kompromi. Iblis pun tidak dapat berbuat banyak dan mengakhiri pencobaan itu. Tidak dapat disangkal bahwa kita selalu menghadapi berbagai cobaan atau godaan dalam hidup kita. Sikap kita bisa beragam menghadapi cobaan tersebut. Ada yang tidak kompromi dan tegas-tegas menolak, ada pula yang mencoba menerima, dan ada pula yang menyerah atau jatuh dalam cobaan. Tuhan menginginkan agar kita mampu melewatinya. Bahkan Yesus sendiri mengajarkan kita untuk berdoa agar kita dibebaskan dari pencobaan. Kita pun diajak untuk meneladani Yesus. Kita mesti tetap teguh pada iman kita dan mengatasinya dengan sungguh-sungguh. Jika
kita sudah bisa mengatasi cobaan yang satu, maka kita akan memiliki pengalaman untuk mengatasi cobaan
cobaan lainnya. Kita mesti memulainya. Masa Prapaskah adalah masa di mana kita menguatkan hati
kita dan melatih diri kita menghadapi cobaan dan godaan. Jika kita berpantang atau berpuasa, maka kita mesti memilih puasa dari hal-hal yang merugikan hidup kita. Kadangkala hal-hal itu sudah amat melekat dengan hidup kita. Kita ditantang untuk melepaskannya agar iman kita makin kokoh kuat kepada Tuhan.
Semoga Tuhan merestui niat baik kita. ***
12. HENING SEJENAK
13. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
14. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, pada masa puasa sebagai tanda pertobatan ini, marilah kita
memanjatkan doa-doa kita kepada Allah Bapa di surga.
P : Bagi Bapa Suci, para Uskup, dan para imam. Semoga Allah memberikan kesehatan yang baik
dan kebijaksanaan kepada mereka. Dan, semoga pengajaran dan teladan hidup mereka mendorong
kita untuk lebih memperdalam dan mengembangkan iman kita. Marilah kita mohon….
P : Bagi para pemimpin bangsa-bangsa. Semoga Allah mencurahkan berkat-Nya bagi para pemimpin
bangsa-bangsa agar mereka tidak berlomba dalam persenjataan, melainkan dalam usaha memerangi
kemiskinan rakyat. Marilah kita mohon….
P : Bagi orang-orang yang menderita kelaparan. Kita memohon kepada Tuhan agar saudara-saudari kita
yang menderita kelaparan diberi jaminan hidup yang layak. Semoga semakin banyak orang yang
rela membantu mereka. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita yang hadir di sini. Semoga masa puasa dan tobat ini memberi kita kekuatan baru untuk
melawan godaan setan dalam berbagai bentuknya, Semoga kita semakin menyadari perlunya
memperbarui semangat kita untuk tetap setia kepada Tuhan dan sesama. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah yang mahabaik, terimalah doa-doa ini sebagai ungkapan hati kami untuk semakin mengarahkan
hidup kami kepada-Mu dan sesama, menurut teladan Yesus Kristus. Dialah Tuhan dan Pengantara kami, kini dan sepanjang masa.
U : Amin
15. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang
berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar]diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.
16. DOA PUJIAN
[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari yang terkasih, setelah menyadari karya keselamatan Allah bagi hidup kita, marilah kita memuji Dia: Terpujilah Engkau di Surga.
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Allah Bapa yang maharahim, kami memuji namaMu, karena Engkau telah mengangkat kami menjadi putra-putri-Mu. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Ya Bapa, terdorong oleh cinta kasih, Engkau memelihara kami dengan menyediakan segala yang kami perlukan untuk hidup. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Ketika kami berdosa dan karenanya menjauhkan diri dari-Mu, Engkau tidak membiarkan kami binasa.
Sebaliknya, Engkau mendekati kami dalam diri Yesus, Putra-Mu. Melalui sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya, Engkau membebaskan kami dari kuasa dosa dan maut. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Engkau telah mengutus Roh Kudus untuk membimbing dan mendampingi hidup kami, dan menjadikan kami anak-anak terang. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
17A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
18A. BAPA KAMI
Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan
Nya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. -------------------------------------------------------------------------
17B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.
18B. BAPA KAMI
Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya
sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.
19B. DOA KOMUNI BATIN
Berlutut/berdiri Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Masa Prapaskah.
20. DOA PADA MASA PRAPASKAH
Allah Bapa yang maha kuasa, kami bersyukur kepada-Mu atas Masa Prapaskah yang Kau anugerahkan kepada kami. Lewat Masa Prapaskah ini, Engkau menginginkan kami untuk menyadari segala kebaikan-Mu.
Selama Masa Prapaskah ini Engkau melimpahkan rahmat untuk menyegarkan iman kami.
Engkau mengajak kami untuk bertobat, menyesali kekurangan dan dosa-dosa kami. Engkau mendorong kami melepaskan diri dari belenggu nafsu yang menyesatkan. Engkau mengajar kami untuk hidup sederhana,
mensyukuri segala anugerah-Mu, dan membantu orang-orang yang menderita. Selama Masa Prapaskah ini,
Engkau membimbing para calon baptis yang akan bersatu dengan kami melalui sakramen baptis. Dan sambil mendampingi mereka, kami pun Dikau ajak menyegarkan rahmat Baptisan yang pernah kami terima dari-Mu. Semoga karena rahmat-MU, yang Kau limpahkah selama Masa Prapaskah ini,
kami semakin suci, semakin bersatu dengan umat kesayangan-MU, dan berani meneladani Yesus Putra-MU,
yang rela menderita sengsara, wafat dan bangkit untuk menyelamatkan kami. Sebab dialah Tuhan, pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin
21. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari, kita selalu mengalami godaan dalam hidup harian kita. Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk tetap teguh dalam iman kita. Kita juga didorong untuk semakin meningkatkan hidup doa, berpuasa, berpantang dan amal bakti kita bagi mereka yang menderita. Dengan cara ini kita memperkuat diri menghadapi dan mengatasi godaan. Marilah kita menjadikan Yesus sebagai teladan dalam menghadapi godaan hidup.
22. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Ya Allah, Engkaulah sumber kehidupan kami. Kuatkanlah hati kami selalu agar kami selalu percaya kepada-Mu. Jauhkanlah kami dari segala godaan untuk berpaling dari-Mu. Semoga iman kami
semakin bertambah kokoh, terutama dalam harihari menyongsong perayaan besar Sengsara, Wafat dan Kebangkitan Putra-Mu.
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
23. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan. [hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
24. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
25. LAGU PENUTUP. (Kgg)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News