Panduan Perayaan Ekaristi

Panduan Tata Perayaan Ekaristi Prapaskah V Minggu 6 April 2025 Tahun C

Penulis: Gordy
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SEMANA SANTA LARANTUKA - Peziarah Semana Santa di Kapela Tuan Ma Larantuka, Flores Timur. Gambar diambil saat prosesi tahun 2023. Mari simak teks panduan tata perayaan ekaristi Prapaskah V Minggu 6 April 2025. Teks panduan tata perayaan ekaristi Prapaskah V lengkap renungan harian katolik.

Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks panduan tata perayaan ekaristi Prapaskah V Minggu 6 April 2025.

Teks panduan tata perayaan ekaristi Prapaskah V lengkap renungan harian katolik.

Teks panduan tata perayaan ekaristi Prapaskah V disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Teks panduan tata perayaan ekaristi disiapkan untuk minggu prapaskah V tahun C.

Baca juga: Teks Misa Prapaskah V Minggu 6 April 2025 Tahun C

 

Ikuti perayaan ekaristi Prapaskah V hari minggu dengan penuh iman.

Anggota keluarga berkumpul bersama. Hendaknya keluarga mempersiapkan ruangan yang baik untuk berdoa bersama dan semua berpakaian yang rapi. Disiapkan juga salib di atas meja dengan lilin bernyala.

Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan. Jangan lupa untuk tetap memakai masker dan menjaga jarak. 

Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. 

Kemudian dinyanyikan lagu pembuka bertemakan PRAPASKAH. 

NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu 

01. TANDA SALIB DAN SALAM 

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.  
U  : Amin.  
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.  
U : Sekarang dan selama-lamanya.  

02. KATA PEMBUKA  

P : Hari ini kita memasuki Minggu Kelima dalam Masa Prapaskah, atau yang kita sebut sebagai Minggu Sengsara. Mulai Minggu ini sampai Sabtu Suci, semua gambar dan patung, kecuali gambar jalan salib, ditutupi dengan kain untuk membantu kita memusatkan perhatian pada peristiwa sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus.  Bacaan-bacaan suci mengajak kita untuk melihat kemurahan hati Tuhan, yang tetap menerima kita meskipun kita ini berdosa. Nabi Yesaya, dalam bacaan pertama, menggemakan rencana Tuhan untuk menyediakan semua yang terbaik bagi umat Israel, seperti air dan makanan. Dalam bacaan Injil, kita juga akan mendengarkan kisah tentang perempuan yang kedapatan berzinah. Ia tidak dihukum. Yesus hanya berpesan untuk tidak berbuat dosa lagi.  Rasul Paulus mengantar kita untuk selalu melihat hal positif dalam hidup kita. Ia meninggalkan masa lalunya yang kelam danmembangun hidup yang lebih baik dalam Kristus. Demi Kristus, ia melepaskan semuanya dan berjuang agarbisa memperoleh hidup yang kekal.   [hening sejenak]  

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN  

P  : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda Allah, Terang dan Pedoman hidup kita. 
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa sayatelah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.  
P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal. 
U : Amin.  

04. DOA PEMBUKA  

P : Marilah kita berdoa,  [hening sejenak]  Tuhan yang mahakuasa dan maharahim, kami berterimakasih untuk semua penyelenggaraan-Mu atas hidup kami. Semoga hati kami terpaut pada-Mu dan semoga kami sungguh-sungguh mempersiapkan diri kami untuk menyelami misteri sengsara, wafat dan kebangkitan Putra-Mu, agar kami pun kelak dapat menikmati hasil penebusan-Nya.  Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. 
U  : Amin.  

05. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN 

P :  Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.  
[Bacaan dibacakan dari Alkitab] 

06. BACAAN PERTAMA (Yes. 43:16-21) 

L : Bacaan dari Kitab Yesaya. Beginilah firman TUHAN, yang telah membuat jalan melalui laut dan melalui air yang hebat, yang telah menyuruh kereta dan kuda keluar untuk berperang, juga tentara dan orang gagah mereka terbaring, tidak dapat bangkit, sudah mati, sudah padam sebagai sumbu, firman-Nya: "Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlahperhatikan halhal yang dari zaman purbakala! Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara. Binatang hutan akan memuliakan Aku, serigala dan burung unta, sebab Aku telah membuat air memancar di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara, untuk memberi minum umat pilihan-Ku; umat yang telah Kubentuk bagi-Ku akan memberitakan kemasyhuran-Ku." 
Demikianlah Sabda Tuhan. 
U  : Syukur kepada Allah.  

07. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN 

Refren (Mzm. 126:3) 

Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kit bersukacita. 

Mzm. 126:1-2b,2c-3,4-5,6. 

Ketika TUHAN memulihkan keadaan Sion,  keadaan kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa,  dan lidah kita dengan sorak-sorai. (Refren) 

Pada waktu itu berkatalah orang  di antara bangsa-bangsa:  "TUHAN telah melakukan perkara besar  kepada orang-orang ini!" TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita, 
maka kita bersukacita. (Refren) 

Pulihkanlah keadaan kami, ya TUHAN,  seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur  dengan mencucurkan air mata,  akan menuai dengan bersorak-sorai. (Refren)

Orang yang berjalan maju dengan menangis  sambil menabur benih,  pasti pulang dengan sorak-sorai  sambil membawa berkas-berkasnya. (Refren) 

08. BACAAN KEDUA (Flp. 3:8-14) 

L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi  Saudara-saudari, segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan. Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya danpersekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati. Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah mengejarnya, sempurna, melainkan aku kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus. Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus. 
Demikianlah Sabda Tuhan.  
U  : Syukur kepada Allah.  

09. BAIT PENGANTAR INJIL (Yl. 2:12-13) 

P : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal 
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal 
P : Sekarang juga, sabda Tuhan, berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hati, sebab Aku pengasih dan penyayang.  
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal 

10. INJIL (Yoh. 8:1-11) 

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes.  Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. 
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.  Yesus pergi ke bukit Zaitun. Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuanperempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?" Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: 
"Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?" Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang." 
P : Demikianlah Sabda Tuhan.  
U  : Terpujilah Kristus.  

11. RENUNGAN SINGKAT 

Kita mendengarkan kisah tentang perempuan yang kedapatan berzinah. Kisah ini berakhir dengan pesan Yesus yang amat meneguhkan yaitu supaya jangan berbuat dosa lagi. Mari kita lihat satu dua pokok permenungan dari kisah ini untuk kehidupan kita.  Pertama, para penuduh. Kisah ini diawali dengan datangnya orang-orang Farisi dan ahli Taurat yang menghadirkan seorang perempuan yang kedapatan berzinah. Kedua kelompok ini menempatkan diri mereka sebagai penuduh. Mereka tahu dengan amat baik tentang hukum Taurat. Orang Farisi belajar hukum Taurat dengan sangat keras agar bisa menegakkan hukum Taurat. Sedangkan ahli Taurat menjadi orang-orang terpelajar yang tahu baik tentang hukum. Posisi kedua kelompok ini sangat kuat dalam masyarakat dan mereka dianggap sebagai rujukan kesalehan. Tuduhan mereka tidak dapat dibantah karena perempuan itu kedapatan berzinah.Mereka menvonis hukuman mati bagi perempuan tersebut. Yesus meredakan amarah mereka dengan menyadarkan bahwa mereka pun orang berdosa.  Kita pun kadangkala menjadi orang Farisi dan ahli Taurat yang menuduh orang lain dan menginginkan hukuman yang keras terhadap yang kedapatan bersalah atau berdosa. Kita berani berteriak dengan sekuat tenaga agar mereka dihancurkan, tetapi kita lupa bahwa kita pun orang berdosa. Yesus tidak bermaksud membenarkan kesalahan perempuan itu, tetapi Yesus tidak menyukai cara mereka menanganinya. Kita semua orang berdosa, dan kita bisa membantu orang lain yang berdosa untuk menjadi lebih baik dengan menemani mereka bangkit dari kesalahan mereka.   Kedua, tertuduh. Perempuan itu menjadi orang yang tertuduh. Ia tidak dapat mengelak karena memang ia kedapatan basah berzinah. Ia hanya pasrah pada nasibnya yaitu kematian. Ia menyadari kesalahannya. Ketika berada di depan Yesus pun ia tidak berkata satu kata pembelaan pun. Ia pasti pasrah ketika mendengar perkataan Yesus yang meminta orang yang tidak berdoa untuk melemparinya. Ia siap mati. Namun, pembebasan pun terjadi. Ia selamat karena tidak ada yang merajamnya. Yesus pun tidak menghukumnya. Hatinya pasti lega dan ia belajar banyak dari keadaan ini.  Ketika kita berada dalam situasi seperti ini, kita tidak 
bisa berbuat apa-apa. Kita hanya bisa pasrah dan memohonkan bantuan Tuhan. Itulah sikap kita orang yang berdosa. Sikap seperti ini tidak boleh muncul karena situasi mendesak atau terpaksa. Kita hendaknya datang memohonkan kekuatan dari Tuhan agar kita bisa bertobat dari dosa-dosa kita. Tuhan tidak menghukum kita. Tetapi ketika kita berdosa, kita dihukum oleh dosa kita sendiri. Mari kita bertobat agar kita bisa memperoleh keselamatan dan hidup kekal. 
Tuhan memberkati. 

12. HENING SEJENAK 

Sabda Tuhan dan 

13. SYAHADAT  

P : Marilah menanggapi mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa….. 

14. DOA UMAT  

P : Saudara-saudari terkasih, marilah kita berdoa kepada Allah Bapa, yang dengan pengantaraan Kristus telah memberikan kesempatan hidup baru. 
P : Bagi seluruh Gereja. Semoga seluruh umat mau memperbarui diri karena menyadarikelemahan dan dosanya, serta belas kasih Allah yang sedemikian mengagumkan. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi masyarakat kita. Semoga kita semua di tengah masyarakat semakin bertanggung jawab atas kesejahteraan sesama terutama mereka yang mengalami kesulitan. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi mereka yang menderita. Kita berdoa bagi orang-orang yang disingkirkan, yang kurang disapa, dan yang menderita karena banyak persoalan hidup. Semoga berkat kerahiman Allah, mereka merasa diterima, dihibur, dan dikuatkan oleh kita semua. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi kita sendiri Semoga kita tidak dengan gampang memberi penilaian buruk terhadap 
sesama, karena menyadari bahwa kita pun bukan tanpa dosa; dan semoga pengampunan yang kita alami dari Tuhan mendorong kita untuk selalu menerima dan memahami setiap orang dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Marilah kita 
mohon…. 
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.  
[hening sejenak lalu lanjut]. 
P : Allah Bapa yang maharahim, terimalah doa umatMu dan tolonglah kami dalam segala usaha memperbarui diri. Demi Kristus, Tuhan kami. 
U : Amin 

15. KOLEKTE  

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada SyukurKepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.  

16. DOA PUJIAN   

[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]  
P : Saudara-saudari terkasih, Allah Bapa yang mahakuasa, telah memberi anugerah kehidupan kepada kita yang tak ternilai, agar kita rela menyalurkan kembali rahmat yang kita terima dari Allah. Maka marilah kita berseru: 
Sungguh agung karya-Mu, Tuhan. 
U : Sungguh agung karya-Mu, Tuhan. 
P : Bapa yang maharahim, perhatian-Mu kepada orangorang yang meninggal sungguh besar. Karya-Mu sungguh-sungguh mengagumkan: orang mati 
Engkau hidupkan. Maka kami berseru: 
U : Sungguh agung karya-Mu, Tuhan. 
P : Ya Bapa, Engkau mengutus Putra-Mu, Yesus Kristus, datang ke tengah-tengah kami, menghibur keluarga-keluarga yang sedang berduka karena kematian salah satu anggotanya. Maka kami berseru: 
U : Sungguh agung karya-Mu, Tuhan. 
P : Engkau telah mengutus Yesus, Putra-Mu sebagai Gembala yang Baik, yang selalu mencari domba yang tersesat dan mengajak berpesta serta bersukaria ketika menemukannya. Maka kami berseru: 
U : Sungguh agung karya-Mu, Tuhan. 
P : Atas segala kerahiman dan kebaikan-Mu, ya Bapa, kami sangat berterima kasih, dan dengan hati gembira kami akan tetap mengikuti-Mu. Maka kami berseru: 
U : Sungguh agung karya-Mu, Tuhan. 
P : Maka ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat],  kami melambungkan madah pujian bagiMu dengan berseru: 

[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur atau Lagu Prapaskah] 

Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati 
komuni batin/rindu (lihat cara B).  

17A. Cara A: DENGAN KOMUNI 

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri. 

P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak] 

18A. BAPA KAMI      

Berdiri 

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa. 
U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dana mpunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.  
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai. 

19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI 

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut: 
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.  Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata: 
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.  Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. 
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama. 
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.  

Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata: 

P : Tubuh Kristus. 
U : Amin. 

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. --------------------------------------------------

17B. Cara B. TANPA KOMUNI 

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita 
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing. 

18B. BAPA KAMI     

Berdiri 

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri. 

U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah 
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.  
Dapat dilaksanakan Salam Damai.  

P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja. 

19B. DOA KOMUNI BATIN    

Berlutut/berdiri

Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:  

P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita. 
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapatberbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok 
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:34).  [hening sejenak] 
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena 
sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Akumemeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak] 
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita.  Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:  

P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  
U  : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu. 

▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.  
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.  
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Prapaskah  

20. MENDARASKAN MAZMUR 19:1-10  

Langit menceritakan kemuliaan Allah,  dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya; 
hari meneruskan berita itu kepada hari,  dan malam menyampaikan pengetahuan itu  
kepada malam. Tidak ada berita dan tidak ada kata,  tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia,  dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi.  Ia memasang kemah di langit untuk matahari,  yang keluar bagaikan pengantin laki-laki  yang keluar dari kamarnya, girang bagaikan 
pahlawan yang hendak melakukan perjalanannya. Dari ujung langit ia terbit,  dan ia beredar sampai ke ujung yang lain;  tidak ada yang terlindung dari panas  Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman. Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati;  perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya. Takut akan TUHAN itu suci,  tetap ada untuk selamanya;  
hukum-hukum TUHAN itu benar, adil semuanya, lebih indah dari pada emas,  bahkan dari pada banyak emas tua;  dan lebih manis dari pada madu,  bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah.  Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan,sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin. 

21. AMANAT PENGUTUSAN 

P : Saudara-saudari, Tuhan senantiasa mengampuni kita. Itu tidak berarti bahwa kita terus berbuat dosa. Yesus berpesan agar kita bertobat. Pertobatan itu akan membantu kita menjadi orang yang lebih baik. Mari kita tingkatkan semangat kita untuk bertobat. Kita saling membantu agar orang lain pun turut bertobat dari dosa dan kesalahan mereka.  

22. DOA PENUTUP  

P : Marilah kita berdoa,  Ya Allah, kami bersyukur bahwa kami selalu Engkau terima. Semoga kami dapat menuruti perintah-Mu untuk tidak lagi berbuat dosa, agar kami pun dapat menikmati kebahagiaan dalam hidup kami, kini dan kelak. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.  
U : Amin 

23. MOHON BERKAT TUHAN  

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.  [hening sejenak] 

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.  

[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]  

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.  

U : Amin.  
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.  
U  : Syukur kepada Allah.  

24. PENGUTUSAN  

P : Marilah pergi, kita diutus.  
U  : Amin.  

25. LAGU PENUTUP 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News