Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks misa Minggu 18 Mei 2025.
Teks misa disiapkan untuk pekan biasa V Paskah lengkap renungan harian Katolik.
Teks misa disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.
Ikuti misa hari minggu dengan penuh iman.
Baca juga: Bacaan Injil Katolik Minggu 18 Mei 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik
Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan
disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan,
siapkan Alkitab.
Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian.
Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat
komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Paskah;
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita merayakan Pekan Kelima dalam Masa Paskah. Bacaan-bacaan suci mengajak kita untuk melihat kemungkinan untuk memperluas kerajaan Allah kepada semua orang melalui kesaksian hidup kita. Dalam bacaan pertama, Paulus dan Barnabas yang diutus oleh komunitas beriman menjelajahi banyak wilayah dan memperkenalkan iman akan Yesus Kristus. Di tempat tertentu mereka menetapkan pemimpin supaya mereka mulai hidup dalam perkumpulan umat beriman. Dalam bacaan kedua, kita akan mendengarkan warta dari Kitab Wahyu yang menyatakan tentang langit dan bumi yang baru. Tempat yang baru ini ditandai dengan Allah yang berada bersama dalam kehidupan manusia. Semuanya akan dibaharui. Kita bisa masuk ke dalam langit dan bumi yang baru ini jika kita mampu membaharui diri kita dan mengikuti Tuhan. Dalam bacaan Injil, kita akan mendengarkan ajakan Yesus agar kita saling mencintai. Identitas kita sebagai pengikut Yesus adalah ketika kita saling mencintai. Itulah kesaksian kita kepada dunia. Iman kita hanya tampak dalam hidup nyata saling mencintai satu sama lain. [hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita menjadi layak untuk perayaan Sabda ini.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Allah yang kekal dan kuasa, kami bersyukur karena Engkau sungguh mencintai kami. Kami mohon, semoga kami mampu untuk meneruskan cinta-Mu kepada sesama kami. Kuatkanlah kami ketika kebencian mulai merasuki hati kami, agar kami mampu menolaknya dengan meneladani cinta-Mu yang tak bersyarat. Demi Kristus, Tuhan kami dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya
agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab atau Lectionarium]
07. BACAAN PERTAMA (Kis. 14:21b-27)
L : Bacaan dari Kisah Para Rasul. Paulus dan Barnabas memberitakan Injil di kota itu dan memperoleh banyak murid. Lalu kembalilah mereka ke Listra, Ikonium dan Antiokhia. Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara. Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat itu dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka. Mereka menjelajah seluruh Pisidia dan tiba di Pamfilia. Di situ mereka memberitakan firman di Perga, lalu pergi ke Atalia, di pantai. Dari situ berlayarlah mereka ke Antiokhia; di tempat itulah mereka dahulu diserahkan kepada kasih karunia Allah untuk memulai pekerjaan, yang telah mereka selesaikan. Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka, dan bahwa Ia telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 145:1)
Aku hendak mengagungkan Dikau selama-lamanya, Ya Allah, Rajaku. Mzm. 145:8-9,10-11,12-13ab
TUHAN itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya. (Refren)
Segala yang Kaujadikan itu akan bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu. (Refren)
Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kemuliaan semarak kerajaan-Mu. Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abad, dan pemerintahan-Mu tetap melalui segala keturunan. (Refren)
09. BACAAN KEDUA (Why. 21:1-5a)
L : Bacaan dari Surat Pertama Yohanes. Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi. Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka. Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu." Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!"
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (Yoh. 13:34)
P : Alleluia, Alleluia, Alleluia
U : Alleluia, Alleluia, Alleluia
P : Aku memberikan perintah baru kepadamu, sabda Tuhan,* yaitu supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu.
U : Alleluia, Alleluia, Alleluia
11. INJIL (Yoh. 13:31-33a.34-45.)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Dalam malam perjamuan terakhir, sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: "Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia. Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. Hai anak-anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah muridmurid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN HARIAN KATOLIK
Kita sudah amat sering mendengarkan wasiat akhir Yesus ini, yaitu saling mencinta. Wasiat ini amat singkat tetapi amat tajam. Mari kita dalami wasiat ini dengan penuh perhatian.
Pertama, sebuah wasiat itu akan mengingatkan kita pada orang yang mewasiatkannya. Ia mengabadikan orang yang telah tiada itu dalam hidup kita. Dengan cara seperti ini, orang yang telah tiada tadi akan terus dikenang oleh orang lain. Ketika orang melihat kita, maka orang lain juga akan melihat dia yang telah tiada. Dalam wejangan ini Yesus memberikan perintah untuk saling mengasihi. Hal ini mengingatkan semua orang akan cinta Tuhan yang luar biasa kepada mereka semua. Sejauh kita menghidupi cinta-Nya, maka di situ Tuhan hadir. Kita juga serentak mengingatkan orang lain untuk terus menghidupkan cinta itu sebagai upaya mengenangkan Tuhan yang telah terlebih dahulu mencintai kita. Itulah sebabnya Yesus mengatakan bahwa saling mencintai adalah identitas kita. Kita akan dikenal sebagai murid-Nya jika kita saling mencinta. Kedua, sebuah wasiat itu juga merupakan sebuah tugas. Dalam Injil tadi disebutkan bahwa Yesus memberikan perintah baru, yaitu perintah saling mencinta. Perintah ini membuat kita semua menerima tugas. Mencinta bukan lagi merupakan pilihan tetapi merupakan hal yang wajib sebagai pengikut Kristus. Tugas ini tentu tidak mudah. Kita selalu mendapatkan tantangan dan kesulitan. Cinta tidaklah mudah untuk dipraktikkan. Namun, kita perlu belajar dari Yesus, Tuhan kita. Ia meninggalkan ego-nya dan berjalan bersama kita semua. Itulah cara kita mencintai satu sama lain. Kita melepaskan ego masing-masing kita dan saling mengerti. Kebencian akan terus muncul kalau kita meningkatkan ego kita. Ia akan memicu amarah dan pada akhirnya muncul pertikaian. Yesus memberi perintah saling mencinta agar kita selalu berusaha untuk mengedepankan kasih. Kasih akan membebaskan dan menyelesaikan masalah, sedangkan kebencian akan menyulitkan dan memperumit kehidupan kita. Mari kita saling mencinta karena cinta itu membebaskan.
13. HENING
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, dengan berpegang teguh pada Sabda Yesus, kita berharap bahwa Bapa di surga akan mengabulkan permohonan kita. Maka marilah kita memanjatkan doa kepada-Nya.
P : Bagi para pemimpin Gereja. Semoga mereka diberi ketekunan dan ketulusan dalam pengabdiannya, agar Gereja semakin subur dan berkembang, serta menjadi tanda rahmat kasih Tuhan bagi dunia.
Marilah kita mohon….
P : Bagi pemimpin masyarakat. Semoga Bapa di surga mendampingi mereka dalam upaya membangun kebersamaan sehingga saling mengasihi di antara rakyat, dan semakin meluas keterlibatan dalam meningkatkan hidup bersama. Marilah kita mohon….
P : Bagi orang yang merasa sendirian dan dilupakan. Kita berdoa, agar Bapa di surga menumbuhkan semangat persahabatan sejati di hati orang-orang sekitar mereka, sehingga setiap orang yang mengalami kesendirian dan dilupakan mendapat perhatian dan kasih sayang. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita semua. Kita memohonkan rahmat Allah Bapa, agar cara hidup kita yang saling mengasihi dapat menarik hati orang yang belum mengenal Gereja. Semoga kita semakin berperan aktif dalam kehidupan masyarakat untuk menciptakan persaudaraan sejati. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah Bapa di surga, karena kemurahan-Mu terimalah doa permohonan kami yang kami
sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin
16. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.
17. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari yang terkasih! Allah sungguh setia akan janji-Nya dengan membangkitkan Yesus, Ia telah membarui hidup kita, sehingga kita pantas hidup sebagai manusia baru. Sebagai orang yang telah diselamatkan, maka marilah kita memuji Dia dengan berseru: Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Bapa di surga, kami telah berdosa dan terpisah jauh dari-Mu. Tetapi Engkau berkenan mendekati kami, bahkan merangkul kami dalam cinta kasih kebapaan-Mu dan memperbaiki cacat cela kami. Maka kami berseru kepada-Mu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Kami menjadi domba yang tersesat dan terceraiberai, karena mau mengikuti kehendak sendiri. Tetapi Engkau telah menghimpun kami kembali menjadi satu kawanan dan satu Gembala, yakni Kristus Tuhan. Maka kami berseru kepada-Mu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Yesus Kristus, Putera-Mu, telah menyerahkan diri seutuhnya sebagai kurban penebusan atas dosa dan pelanggaran kami, sehingga kami layak menjadi putera-puteri-Mu. Maka kami berseru kepada-Mu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Kebangkitan-Nya dari alam maut telah memberi kami harapan yang kokoh akan jaminan abadi dalam kehidupan bersama Dikau. Maka kami berseru kepada-Mu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Leo XIV, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan bernyanyi: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur atau lagu Masa Paskah]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu
(1) menyambut komuni (lihat cara A),
(2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
18A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
19A. BAPA KAMI
Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut
menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. --------------------------------------------------
18B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.
19B. BAPA KAMI
Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.
20B. DOA KOMUNI BATIN
Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). [hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Paskah.
21. DOA CINTA [Madah Bhakti no. 8D]
P : Tuhan, asal segala cinta, aku mencintai Engkau lebih dari segala sesuatu dan dengan segenap hati, sebab engkau mahabaik dan pantas dicintai. Karena cintaku pada-Mu, maka aku pun mencintai sesamaku, seperti aku mencintai diriku sendiri. Tuhan, kobarkanlah selalu cintaku.
U : Amin
22 AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih, kata Yesus amat jelas buat kita semua. Hendaklah kita saling mencintai. Hanya dengan itu kita dikenal sebagai pengikut Kristus. Mari kita hidup saling mencinta. Jika ada masalah dalam keluarga, kita diajak untuk menyelesaikannya dalam suasana yang dipenuhi rasa kasih. Kasih pasti akan mengalahkan segalanya.
23. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Ya Tuhan, terima kasih atas teladan kasih-Mu yang luar biasa. Engkau rela wafat untuk menebus kami. Maka kami mohon, semoga kami selalu mampu meneladani kasih-Mu dengan meningkatkan kasih kami satu sama lain.
Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
24. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan. [hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai, alleluia, alleluia
U : Syukur kepada Allah, alleluia, alleluia.
25. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus
U : Amin.
26. LAGU PENUTUP (Sumber P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD/kgg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News