Kasus Penganiayaan Berat di Sikka

Buntut Tewasnya Ebit, Forum Lio Bersatu : Tidak Boleh Ada Kekerasan di Sikka

Penulis: Arnol Welianto
Editor: Hilarius Ninu
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

POLRES SIKKA-Keluarga korban penganiayaan berat yang dialami Ebit, warga Lorena Maumere mendatangi Polres Sikka, Kamis 26 Juni 2025.

 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Arnold Welianto

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Forum Lio Bersatu (FLB) Kabupaten Sikka prihatin dan duka yang mendalam atas meninggalnya salah satu anak muda terbaik asal Lio akibat penganiayaan yang dilakukan di Pasar Tingkat Maumere, Kamis 26 Juni 2025 malam.

Yang mana saat ini pelaku telah diamankan oleh pihak Polres Sikka dan sedang dalam proses hukum.

Yulius Herta, Ketua Forum Lio Bersatu dalam keterangan yang diterim Tribinflores.com, Jumat 27 Juni 2025 mengatakan, Forum Lio Bersatu mengecam keras tindakan penganiayaan yang menyebabkan hilangnya nyawa seorang pemuda asal Lio. Tindakan kekerasan dalam bentuk apa pun tidak dapat dibenarkan secara hukum maupun adat.

Mereka pun mendesak kepada Kapolres Sikka dan jajaran aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus ini secara transparan, objektif, dan profesional, serta menjatuhkan hukuman seberat-beratnya kepada pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku.

Forum Lio Bersatu  mengimbau kepada seluruh masyarakat, baik asal Lio maupun Sabu, untuk tidak terpancing emosi, tidak melakukan aksi balas dendam, dan tetap menjaga kondusifitas serta persaudaraan antar etnis di Kabupaten Sikka.

 

 

 

 

Baca juga: Satu Jam Setelah Kejadian, Buser Polres Sikka Tangkap Pelaku Penganiyaan Berat di Pasar Maumere

 

 

 

 

 

 

 

Forum Lio Bersatu Kabupaten Sikka akan membentuk tim advokasi hukum untuk secara aktif memantau dan mengawal proses hukum dari tingkat penyidikan, penuntutan, hingga persidangan. Tujuannya adalah memastikan proses berjalan sesuai hukum tanpa intervensi apa pun.

Selain itu, Di samping jalur hukum, Forum Lio Bersatu membuka ruang dialog damai antar tokoh adat, tokoh masyarakat, dan pemerintah daerah, agar tercipta jalan tengah yang bermartabat, menghormati nilai-nilai budaya lokal, serta memperkuat rekonsiliasi dan pemulihan. sosial pasca-kejadian ini.

Demikian pernyataan ini kami sampaikan sebagai bentuk solidaritas, empati, dan tanggung jawab sosial terhadap peristiwa duka ini. Semoga keadilan ditegakkan, dan semangat persaudaraan tetap terjaga.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News