Misa Hari Minggu

Teks Misa Hari Ini Minggu 27 Juli 2025, Pekan Biasa XVII Tahun C

Penulis: Gordy
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MISA-Mari simak teks misa hari ini Minggu 27 Juli 2025. Misa hari ini  lengkap renungan harian Katolik.

Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks misa hari ini Minggu 27 Juli 2025.

Misa hari ini  lengkap renungan harian Katolik.

Teks misa hari ini disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Teks misa hari ini disiapkan untuk hari biasa pekan XVII tahun C serta perayaan orangtua, kakek dan nenek sedunia dengan warna liturgi hijau.

Baca juga: Renungan Katolik Minggu 27 Juli 2025, Bertekun dalam Doa 

 

Ikuti misa hari ini dengan penuh iman.

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. 

Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat 
komunikasi dimatikan.  

Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. 

Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Biasa.
  
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu 

01. TANDA SALIB DAN SALAM 

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.  
U  : Amin.  

P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.  

U : Sekarang dan selama-lamanya.  

02. KATA PEMBUKA  

P : Hari ini kita merayakan Hari Minggu Ketujuhbelas dalam Masa Biasa. Bacaan-bacaan suci menunjukkan bahwa Tuhan itu amat baik kepada kita. Dia adalah Allah yang dialogal, yang selalu berbicara dengan kita dan mendengarkan doa-doa atau permohonan kita. Dalam bacaan pertama kita akan mendengarkan tawar menawar permohonan Abraham kepada Tuhan agar tidak melenyapkan orang Sodom. Sayangnya, Sodom sudah rusak dan tidak ada yang benar.  Dalam bacaan Injil kita juga diajarkan tentang doa Bapa Kami. Doa ini serentak mengajak kita untuk memenuhi kewajiban kita untuk saling mengampuni, sebagaimana Tuhan mengampuni dosa-dosa kita. Pengampunan itu akan membebaskan kita. Pengampunan itu sudah dilaksanakan dalam diri Yesus Kristus, yang mati di salib untuk kita semua. Dia memakukan semua dosa kita pada salib-Nya, sehingga kita dibebaskan. Meskipun demikian, kita pun mesti hidup menurut perintah-Nya, agar kita pun diperkenankan menikmati kebahagiaan abadi bersama-Nya.  [hening sejenak]  

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN  

P  : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita menjadi layak untuk perayaan Sabda ini. 
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.  
P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita.  Semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita.  
U : Amin.  

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN 

[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini]  

P : Kemuliaan kepada Allah di surga  
U : dan damai di bumi  kepada orang yang berkenan pada-Nya.  
P : Kami memuji Dikau,  
U : Kami meluhurkan Dikau.  
P : Kami menyembah Dikau,  
U : Kami memuliakan Dikau. 
P : Kami bersyukur kepada-Mu,  karena kemuliaan-Mu yang besar.  
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,  Allah Bapa yang Mahakuasa.  
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.  
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.  
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,  kasihanilah kami.  
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,  kabulkanlah doa kami.  
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,  kasihanilah kami.  
U : Karena hanya Engkaulah kudus.  
P : Hanya Engkaulah Tuhan.  
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.  
P : bersama dengan Roh Kudus,  
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.  

05. DOA PEMBUKA  

P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]  Ya Tuhan, kami bersyukur untuk rahmat penebusan yang kami terima dari-Mu dalam diri Yesus Kristus, saudara kami. Kami juga berterima kasih karena Engkau selalu melindungi kami dan mendengarkan doa permohonan kami. Semoga kami selalu menyerahkan hidup kami kepada-Mu dan dapat hidup sesuai dengan Engkau perintahkan. Demi Kristus, Tuhan kami dan Pengantara kami, yang 
hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang 
segala masa.  
U  : Amin.  

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN 

P :  Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.  
[Bacaan dibacakan dari Alkitab] 

07. BACAAN PERTAMA (Kej. 18:20-32) 

L : Bacaan dari Kitab Kejadian. Sesudah itu berfirmanlah TUHAN: "Sesungguhnya banyak keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora dan sesungguhnya sangat berat dosanya. Baiklah Aku turun untuk melihat, apakah benar-benar mereka telah berkelakuan seperti keluh kesah orang yang telah sampai kepada-Ku atau tidak; Aku hendak mengetahuinya." Lalu berpalinglah orang-orang itu dari situ dan berjalan ke Sodom, tetapi Abraham masih tetap berdiri di hadapan TUHAN. Abraham datang mendekat dan berkata: "Apakah Engkau akan melenyapkan orang benar bersama sama dengan orang fasik? Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu? Apakah Engkau akan melenyapkan tempat itu dan tidakkah Engkau mengampuninya karena kelima puluh orang benar yang ada di dalamnya itu? Jauhlah kiranya dari pada-Mu untuk berbuat demikian, membunuh orang benar bersama-sama dengan orang fasik, sehingga orang benar itu seolah-olah sama dengan orang fasik! Jauhlah kiranya yang demikian dari pada-Mu! Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?" TUHAN berfirman: "Jika Kudapati lima puluh orang benar dalam kota Sodom, Aku akan mengampuni seluruh tempat itu karena mereka." Abraham menyahut: "Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan, walaupun aku debu dan abu. Sekiranya kurang lima orang dari kelima puluh orang benar itu, apakah Engkau akan memusnahkan seluruh kota itu karena yang lima itu?" Firman-Nya: "Aku tidak memusnahkannya, jika Kudapati empat puluh lima di sana." Lagi Abraham melanjutkan perkataannya kepadaNya: "Sekiranya empat puluh didapati di sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan berbuat demikian karena yang empat puluh itu." Katanya: "Janganlah kiranya Tuhan murka, kalau aku berkata sekali lagi. Sekiranya tiga puluh didapati di sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan berbuat demikian, jika Kudapati tiga puluh di sana." Katanya: "Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan. Sekiranya dua puluh didapati di sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan memusnahkannya karena yang dua puluh itu." Katanya: "Janganlah kiranya Tuhan murka, kalau aku berkata lagi sekali ini saja. Sekiranya sepuluh didapati di sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan memusnahkannya karena yang sepuluh itu." 

Demikianlah Sabda Tuhan. 

U  : Syukur kepada Allah.  

08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN 

Refren (Mzm. 138:3a) 

Pada hari aku berseru kepada-Mu, jawablah aku, ya Tuhan. Mzm. 138:1-2a,2bc-3,6-7ab,7c-8 

Aku hendak bersyukur kepada-Mu  dengan segenap hatiku,  di hadapan para allah aku akan bermazmur bagi-Mu. Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus  (Refren) 

Aku memuji nama-Mu,  oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu;  sebab Kaubuat nama-Mu  dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada hari aku berseru, Engkaupun menjawab aku,  
Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku. (Refren) 

TUHAN itu tinggi, namun Ia melihat orang yang hina,  dan mengenal orang yang sombong dari jauh. Jika aku berada dalam kesesakan,  Engkau mempertahankan hidupku;  terhadap amarah musuhku  Engkau mengulurkan tangan-Mu,  (Refren) 

Tangan kanan-Mu menyelamatkan aku. TUHAN akan menyelesaikannya bagiku!  
Ya TUHAN, kasih setia-Mu untuk selama-lamanya;  janganlah Kautinggalkan perbuatan tangan-Mu! (Refren) 

09. BACAAN KEDUA (Kol. 2:12-14)  

L : Bacaan dari Surat Pertama Yohanes. Saudara-saudari, karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati. Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita, dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib. 
Demikianlah Sabda Tuhan. 
U  : Syukur kepada Allah.  

10. ALLELUIA (Rm. 8:15bc) 

P : Alleluia 
U : Alleluia 
P : Kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. * Oleh Roh itu kita berseru, “Abba, ya Bapa.” 
U : Alleluia 

11. INJIL (Luk. 11:1-13)  

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil.  Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: "Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya." Jawab Yesus kepada mereka: "Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu. Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kamipun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan." Lalu kata-Nya kepada mereka: "Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti, sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya; masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara. Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya. Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya."  
P : Demikianlah Injil Tuhan.  
U  : Terpujilah Kristus.  

[Bisa menyanyikan sebuah lagu singkat yang cocok] 

12. RENUNGAN SINGKAT 

Kita barusan mendengarkan Bacaan Injil tentang Doa Bapa kami. Sudah amat sering kita mendoakan doa ini. Pada kesempatan ini, mari kita dalami lagi doa ini agar kita lebih menyadari kedalaman doa ini dan kemudian kita mendoakannya dengan penuh kesadaran.  Pertama, Bapa Kami. Doa ini dimulai dengan menyebut Tuhan sebagai Bapa Kami. Ungkapan ini menampakkan Tuhan sebagai seorang Bapa, tempat anak-anak berlindung dan mendapatkan cinta yang menyelamatkan. Inilah ungkapan kedekatan seorang manusia dengan Tuhan. Doa ini juga menyebut kata ‘kami’, yang berarti ketika kita berdoa, kita juga dipersatukan dengan semua orang yang mengimani-Nya.  Tuhan kita adalah Tuhan yang amat dekat dengan kita, yang bahkan berjalan bersama kita. Ia menjadi Bapa dari kita semua, yang membuat kita merasa nyaman dan selamat. Dari pihak kita, kita diminta untuk menjadi seorang anak yang baik, yang juga setia kepada Bapa. Kita hanya bisa meminta kepada Bapa dengan hati dengan percaya diri, kalau kita menjadi anak yang baik. Karena itu, jika sekarang kita belum menjadi anak yang baik, datanglah kepada-Nya, maka Ia akan menunjukkan kasih-Nya untuk menerima kita. Jadilah anak yang baik dari seorang Bapa yang mahabaik.  Kedua, Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya. Dalam bahasa Indonesia kita menerjemahkan kata Yunani artos dengan makanan atau rezeki. Kata benda artos artinya roti. Yesus mengajarkan kita agar Tuhan memberikan kita roti yang kita perlukan setiap hari. Secara harafiah, hal ini berarti kita memohonkan rezeki yang baik bagi hidup kita, agar kita tidak kelaparan atau kekurangan.  Namun, ada juga maksud lain dari ungkapan permintaan roti ini. Yesus sendiri menyebut diri-Nya adalah Roti hidup. Maka, ungkapan permintaan roti berarti meminta kedatanganYesus dengan seluruh sabda-Nya yang amat kita perlukan setiap hari untuk kekuatan hidup kita. Sebab manusia tidak dapat hidup dari roti saja tetapi juga dari setiap sabda yang keluar dari mulut Allah. Pertanyaannya, seberapa sering kita mengikuti misa harian, atau doa bersama di pagi hari, atau membaca dan merenungkan Sabda Tuhan setiap hari? Itulah roti yang kita perlukan untuk perjalanan iman kita. Semoga setiap kali kita berdoa Bapa Kami, kita juga ingat bahwa kita sedang meminta roti hidup untuk keselamatan jiwa kita dan kita pun semakin rajin membaca dan merenungkan Sabda Tuhan. Selamat berhari Minggu dan Tuhan memberkati.  

13. HENING  
14. SYAHADAT  

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada 
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa….. 

15. DOA UMAT  

P : Saudara-saudari terkasih, Yesus mengajar kita berdoa. Terdorong oleh peristiwa itu, beranilah kita memanjatkan doa dengan penuh harapan.  
P : Bagi para pemimpin Gereja. Semoga Allah mendengarkan doa-doa yang mereka sampaikan kepada Allah demi kebaikan umat-Nya. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi para pemimpin bangsa. Semoga Allah menolong mereka dalam mengambil keputusan 
supaya tidak hanya berdasarkan pertimbangan pribadi atau golongan, tetapi berdasarkan kehendak Allah, juga mendengarkan suara Tuhan dalam doa. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi mereka yang kecewa terhadap Tuhan. Semoga mereka tidak mudah putus asa dan semoga Allah mengutus pendamping yang mengarahkan mereka pada sikap iman yang benar. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi kita semua. Semoga Allah membantu kita agar dapat bersikap seperti Dia: mengasihi sesama dan memberikan yang terbaik bagi sesama. Marilah kita mohon…. 
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.  
[hening sejenak lalu lanjut]. 
P : Allah Bapa Maha Pemurah, kami berkumpul bersama Putra-Mu. Kami percaya bahwaEngkau mendengarkan kami, sebab kami berdoa kepadaMu dalam Kristus Tuhan danPengantara kami. 
U : Amin 

16. KOLEKTE  

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.  

17. DOA PUJIAN   

P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah begitu baik kepada kita, umat-Nya. Dalam kebaikan-Nya itu, Ia selalu membimbing kita dalam segala tingkah dan perbuatan kita. Maka marilah kita memuji Dia: Ya Allah yang kekal, sungguh baiklah Engkau. 
U  : Ya Allah yang kekal, sungguh baiklah Engkau.  
P : Allah yang maha pengasih dan penyayang, Engkaulah penyelenggara segala hal-ikhwal hidup kami.  Dalam kebaikan-Mu yang tak terhingga, Engkau menciptakan kami dan menganugerahi kami kehidupan. Maka kami memuji Engkau: 
U  : Ya Allah yang kekal, sungguh baiklah Engkau.  
P : Bapa, amat besarlah cinta-Mu kepada kami. Ketika dalam perjalanan hidup ini kami jatuh, Engkau menyelamatkan kami. Bahkan Putra-Mu yang tunggal Engkau serahkan untuk kami. Maka kami memuji Engkau: 
U  : Ya Allah yang kekal, sungguh baiklah Engkau.  
P : Dan seperti belum cukuplah kebaikan-Mu kepada kami, Engkau masih mencurahkan Roh Kudus-Mu untuk menyempurnakan rencana penyelamatan-Mu dalam diri kami. Maka kami memuji Engkau: 
U  : Ya Allah yang kekal, sungguh baiklah Engkau.  
P : Setiap hari kami Engkau limpahi dengan karunia dan berkat, sehingga kami dapat menunaikan tugas sehari-hari, yakni berbakti kepada-Mu dan melayani sesama lewat karya-karya kami. Maka kami memuji Engkau: 
U  : Ya Allah yang kekal, sungguh baiklah Engkau.  
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Leo XIV, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan bernyanyi: 

[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur] 

Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).  

18A. Cara A: DENGAN KOMUNI 

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri. 

P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak] 

19A. BAPA KAMI      

Berdiri 

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa. 
U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.  

Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai. 

20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI 

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut: 
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.  Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata: 
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.  

Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: 

Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya. 

Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama. U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.  Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata: 
P : Tubuh Kristus. 
U : Amin. 

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. --------------------------------------------------

18B. Cara B. TANPA KOMUNI 

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing. 

19B. BAPA KAMI     

Berdiri 

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri. 
U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti 
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.  Dapat dilaksanakan Salam Damai.  

P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja. 

20B. DOA KOMUNI BATIN    

Berlutut/berdiri 

Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:  

P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita. 
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).  [hening sejenak] 

P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak] 

P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita.  Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:  
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  
U  : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.  
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.  
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Masa Biasa. 

21.  MENDOAKAN MAZMUR 1 

Berbahagialah orang yang tidak berjalan  menurut nasihat orang fasik,  yang tidak berdiri di jalan orang berdosa,  dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN,  dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air,  yang menghasilkan buahnya pada musimnya,  dan yang tidak layu daunnya;  apa saja yang diperbuatnya berhasil. Bukan demikian orang fasik:  mereka seperti sekam yang ditiupkan angin. Sebab itu orang fasik tidak akan tahan  dalam penghakiman,  begitu pula orang berdosa  dalam perkumpulan orang benar; sebab TUHAN mengenal jalan orang benar,  tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan. Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu,  dan sepanjang segala abad. Amin.

22. AMANAT PENGUTUSAN  

P : Saudara-saudari, kita sudah mendengarkan doa Bapa Kami dalam bacaan Injil hari ini. Kini tugas kita untuk melaksanakan doa ini dalam hidup harian kita. Jadikanlah semangat pengampunan sebagai semangat pemersatu dalam hidup bersama kita, baik dalam keluarga maupun di tengah masyarakat. 
Ampunilah maka kita pun akan diampuni.  

23. DOA PENUTUP  

P : Marilah kita berdoa,  Ya Tuhan, kami diteguhkan oleh Sabda-Mu karena Engkau adalah Tuhan yang selalu peduli kepada kami. Semoga hidup kami selalu diselaraskan dengan Sabda-Mu itu dan semoga semangat saling mengampuni hidup dalam hidup harian kami. 
Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.  
U : Amin 

24. MOHON BERKAT TUHAN  

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.  [hening sejenak] 

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.  

[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]  

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.  

U : Amin.  

P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai. 

U  : Syukur kepada Allah.  

25. PENGUTUSAN  

P : Marilah pergi, kita diutus  

U  : Amin.  

26. LAGU PENUTUP (Sumber P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD/kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News